09; Nick

10 1 0
                                    

- - -

Max tampak sedang merenungi semua perkataan Aline padanya.

Max menarik laci yang berada di meja kerjanya, mengambil sebuah foto dirinya bersama anak laki-laki. "Mungkin aku bukan ayah yang baik.." Ucap Max.

"Kau pikir Emily akan menerimamu jika ia mengetahui kebenarannya?" Perkataan Aline ini selalu terbayang di kepala Max sejak tadi.

"Apa yang harus ku perbuat.." Ucap Max putus asa.

.
.
.

Jam sudah menunjukan pukul 8 malam, Louis dan Aline sudah pulang sejak tadi. Sedangkan Emily masih menggambar Komik yang ia buat berdasarkan apa yang ia lewati bersama Max.

'Klek' suara pintu terbuka.

"Max?" Ucap Emily saat melihat sosok Max berdiri di depan pintu lalu menghampirinya, memeluk Emily dari belakang tanpa sepatah katapun.

"Hey... Hey.." Em mengelus pelan punggung tangan Max. "Ada apa? Apakah ada masalah?" Tanya Em khawatir.

Bukannya menjawab pertanyaan Em, Max semakin erat memeluk Em. Seakan-akan tidak ingin Emily lepas darinya. "Aku merindukanmu" ucap Max lirih.

Em berbalik lalu memeluk Max dengan erat. "Aku di sini untukmu"

Malam itu berlalu begitu saja, keduanya saling berbincang sambil bergandengan tangan saat di dalam mobil.

Max mengantar Emily pulang seperti biasa, yang membedakannya hanyalah mereka dua sangat dekat sekarang.

Walaupun belum ada kepastian, keduanya tidak mau saling berjauhan. Mungkin hubungan mereka terlalu cepat untuk mengetahui tentang baik dan buruk dari masing-masing pribadi, tetapi keduanya berusaha untuk mengerti satu sama lain. Asalkan ada kejujuran dan rasa kepercayaan.

- - -

☀️ Morning

Setelah sibuk seharian penuh kemarin, Nick terbangun dari tidurnya dengan badan yang terasa sangat lelah.

"Sepertinya aku kurang berolahraga akhir-akhir ini"

Nick bangun dari kasurnya, berjalan ke arah dapur untuk membuat sarapan sehat. Dirinya ingin menyempatkan diri untuk berolahraga pagi ini, meskipun hanya di dalam rumah.

Beginilah kehidupan Nick. Bangun, sarapan sendiri, olahraga, bekerja, pulang dan tidur. Begitu terus setiap harinya.

Kedua orangtua Nick sangat sibuk, walaupun mereka tinggal satu kota, tetapi untuk bertemu masih bisa dihitung oleh jari.

Yang biasa menemani Nick hanyalah Jessie, gadis yang ia temui dan ia bayar untuk menemani dan memuaskannya.

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DATING APPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang