Di kamar hotel.
Milky dan Junar sudah melepas pakaian mereka satu persatu. Tubuh mereka saling menempel dan berciuman. Memainkan lidah masing-masing.
"I miss you," bisik Junar sambil mengecap belakang telinga Milky. Tangan Junar tidak lupa memainkan kliltoris Milky.
"Ng, ah, ah," desah Milky. Tangan Junar satunya tidak tinggal diam dan meremas-remas payudara Milky.
"Ah, ah, ah," desah Milky yang terdengar hingga lorong. Untung hotel saat itu sepi dan hanya mereka berdua mengisi lantai.
Junar senang mendengar desahan pacarnya. Ciuman Junar beralih ke puting Milky. Diemutnya dengan buas seperti kehausan.
"Oh, oh, oh," desah Milky tidak menyangka Junar menyedot payudaranya seperti kesetanan. Bahkan Junar menggigit dan menarik puting Milky dengan giginya sampai Milky orgasme.
"Ah, oh.. aku keluaar."
Junar membuka lebar paha Milky untuk melihat cairan orgasme Milky yang keluar dengan deras. Junar menyeringai dan segera melahap klitoris Milky.
"Oh, oh, oh, oh," desah Milky tak beraturan. Matanya merem melek kala lidah Junar dengan lihai bermain-main di klitorisnya. Milky reflek menjambak rambut Junar pelan.
"Aah, aku keluaar lagiii," desah Milky. Cairan orgasmenya dihisap habis oleh Junar. Tubuh Milky terengah-engah. Junar menindih Milky
"Ini rasa cairanmu," bisik Junar sebelum mencium Milky di mulut. Milky merasakan aroma vaginanya tercampur dengan mulut Junar. Hal itu membuatnya terangsang.
"Oh, ayo masukkin sekarang," pinta Milky tak tahan. Vaginanya sudah basah dan berkedut-kedut.
"Apanya?," tanya Junar usil.
"Itu... milikmu," jawab Milky.
"Memohonlah, Mil."
"Kumohon," ucap Milky yang sudah tidak fokus dan menurut apapun permintaan Junar.
"As you wish," ucap Junar menyeringai. Ia sendiri pun sudah tidak tahan dari tadi. Diarahkan penisnya ke lubang vagina kekasihnya.
Jleb! Penis Junar memasuki vagina Milky dengan lancar karena sudah sangat basah.
"Aaang," desah Milky merasa vaginanya penuh, hangat dan nikmat.
"Ooh, enak banget, sayang," desah Junar merasakan penisnya dijepit erat vagina Milky.
Junar langsung menghujam vagina Milky maju mundur dengan gerakan cepat, kadang memutar.
"Oh, oh, oh," desah Milky merem melek menikmati setiap hujaman di vaginanya.
Walau saat ini Junar yang menindihnya, tapi jujur saja di pikiran Milky ia membayangkan bersetubuh dengan Gian. Ia membayangkan Gian yang melakukan seks dengannya, membayangkan Gian yang menindihnya.
"Aah, ah, ah... Gi.. gila, enak. Faster," desah Milky, hampir saja keceplosan menyebut nama Gian.
Junar yang mengira Milky keenakan semakin bersemangat menghujam.
Plok!plok!plok!
Suara penyatuan dua insan itu terdengar heboh. Payudara Milky pun ikut terhentak-hentak, membuat Junar semakin bernafsu melihatnya.
"Ah, ah, sayang," desah Junar hampir klimaks. Begitu pun Milky.
"Oh, oh, mau keluar lagi," teriak Milky.
"Bareng, sayang," ucap Junar.
"Ooooh," desah mereka bersamaan.
Junar buru-buru mencabut penisnya dan cairan putih menyembur cukup banyak ke dada dan perut Milky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Nyata Milky
ChickLitApa jadinya seorang ratu tanpa raja? Tanpa raja, ratu bukanlah siapa-siapa. Rumah adalah orang, bukan tempat. Cinta segitiga antara Milky, Gian dan Junar.