🐱🐻🍑⚘️

2K 170 6
                                    

" loh hujan? Abang sama adek pulang jam berapa ya kira kira? "

" mungkin neduh dulu sayang.. " ujar johnny yang kembali dari dapur menyeduh kopinya.

Johnny kembali melihat rangkuman ide proyek baru yang akan dilakukannya bersama jaehyun dan yuta.

Tiba tiba ketukan pintu rumah terdengar sangat kuat hingga menimbulkan gema di dalam rumah.

" siapa ya? " tanya johnny.

Ten melenggang menghampiri pintu rumahnya dan membuka, " eh tae? Ada apa? "

" mau ngasih tau, kalau nana dirumahku baru saja sampai. Dia gamau pulang karna takut kamu marah karna kehujanan. "

Ten mengerenyit, apakah bungsunya menembus hujan lagi? Oh astaga ten benar benar ingin mencubit pipi gemas anaknya jika benar terjadi.

" tae? Boleh aku ikut kerumahmu. Mau menjemput anak bandel itu. " ujar ten dan menyuruh taeyong menunggu sebentar karna mau mengambilkan baju untuk si bungsu.

Taeyong mengangguk lalu menunggu ten yang sedikit berlari untuk segera mengambilkan baju kering untuk si bungsu nya.

" ayo!.. " ujarnya yang telah kembali menemui taeyong.

" mau kemana? " johnny yang sadar suami nya mau pergi. " jemput anak nakal kamu.. "

Johnny mengangguk, lalu ten mengikuti taeyong kerumahnya. Hujan hari ini benar benar deras. Apa anak bungsu nya ini benar benar menerjang hujan?

Sedangkan yang di khawatirkan tengah bercanda diruang tamu bersama mark, jaemin sudsh berganti pakaian milik mark. Karna mark takut jaemin kenapa napa jadi dia cepat cepat saja memberikan baju keringnya, anak kuliah semester 2 ini daei kecil memang mengidolakan anak manis tetangga nya ini.

" adek ish! Lainkali gaboleh gitu ya. "
Yang diperingati tertawa dan mengangguk angguk saja.

" beneran loh, jangan ngangguk angguk doang. Nanti kalau kamu sakit gimana? Abang yang dimarahin kakak kamu. " mark mengomel bak haechan sang abang eh ralat sekarang haechan maunya dipanggil kakak.

Kekasih kakaknya ini jadi ikut cerewet jika menyangkut adiknya atau bisa disebut calon adik iparnya atau juga calon iparnya karna semalam jeno memberanikan diri menembak anak manis seo ini di umurnya yang 16thn.

Sang empu yang dinyatai cinta oleh anak SMA yang sudah dikenalnya sejak kecil merasa gugup dan bimbang.

Akhirnya berujung diterima karna jeno merengek ke bubunya semalaman karna mencintai bungsu seo ini.

" adek!!!!!! " wajahnya menoleh kesumber suara, dimana sang mae bersiap siap ingin mengomel.

Tubuh kecilnya dia sembunyikan dibelakang mark, " ampun hehehe.. adek sudah berusaha tidak menerjang hujan mae. Tapi hujannya manggil nana suruh terjang dan ujan ujan saja. "

Mark yang mendengar omong kosong jaemin untuk menghindari omelan maenya terkekeh, " omong kosong apa itu seo jaemin???!! "

Si kecil yang sudah beranjak dewasa dan sekarang sudah SMP kelas 2 itu mengindari mae nya berlari kesana kemari dikediaman jung.

Hingga suara gemelegar petir membuat si bungsu seo terduduk dan gemetar, " maeeeeeee!!! " teriaknya yang juga disusul mati lampu di selurih kediaman sekitar mereka dan rumah mereka.

Ten , mark dan taeyong langsung berlari kearah bungsu seo tersebut.

Jaemin menjerit sejadi jadinya, dia sangat takut dengan suara halilintar yang gemelegar.

Tubuhnya melemas dan bergemetar, isakannya tak kunjung berhenti. Jaehyun yang diruang kerjanya turun membawa lilin.

" hic.. mae...aaaaa!!! "

" sayang! Adek.. mae disini nak, " ten menemukan tubuhnya yang gemetar ketakutan dan terisak.

" takut maee hic- maee..hic " ten mendekap bungsunya kedalam hangatnya pelukannya.

Mark yang dibantu daddy nya itu mengambilkan air putih untuk jaemin, " adek minum dulu.. " ujar mark.

Tetapi jaemin terus menggeleng dan masuk lebih dalam ke pelukan mae ten.

***

Sedangkan jeno, haechan , renjun yang masih disekolah hampir saja tersedak pentol bakso mereka karna mendengar suara petir.

" salam kek! Apa kek! Jangan ngagetin! " ujar haechan yang hampir tersedak pentol baksonya.

" aneh lu! " ledek renjun dan jeno yang hanya terkekeh.

Tiba tiba saja haechan kepikiran dengan sang adik disaat seperti ini, " jangan main hp dulu ndut! " peringat jeno.

Pasalnya masih ada gemuruh dan hujan nya lebat, mereka juga masih dibawah tenda mamang bakso.

" kepikiran adek deh.. adek takut petir, biasanya nyari gue kalo takut. "

" eumm??!! " renjun yang mendapat pesan dari sang buna. Jika jaemin dilarikan ke rumah sakit karna sesak nafas, sesaknya kambuh karna panik ketakutan.

" adek masuk rumah sakit! " renjun yang memberitahu keduanya.

Seketika haechan dan jeno berdiri dari duduknya dan meraih tas masing masing. Mereka menerobos hujan agar bisa cepat menemui jaemin.

***

" hic- tidak mauu mamaaa!! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" hic- tidak mauu mamaaa!! "

" astaga sayang, mae cuman disuruh ambil resep nak. " , jaemin menggeleng ribut dipelukan ten.

Anaknya ini benar benar takut, belum genap 1 menit tadi saja ditinggal ten ke kamar mandi semenjak tiba dirumah sakit dan di pasang selang infus, selang infusnya dilepas paksa membuat petugas medis geleng kepala.

Ini sudah terpasang kembali dan dia masih saja ketakutan. " daddy saja yang ambil obat adek! Mama disini sama adek! "

Akhirnya johnny pasrah, memang bungsunya ini nempel sekali pada sulungnya kalau tidak ya maenya.

" yasudah iya daddy saja. Sana dad ambilkan. "

Johnny mengangguk dan pergi mengambilkam resep bungsunya, sesaat itu juga sang abang dan jeno kekasihnya datang dengan sudah berganti pakaian.

" adek!! " jaemin melirik lalu kembali memeluk maenya yang sedang duduk disampingnya.

" tuh abang dateng sama kakak pacar adek.. "

Tapi jaemin menggeleng tetap ingin dengan maenya, taeyong dan mark yang baru saja kembali membelikan makanan masih terkejut karna sesaat mereka pergi hingga sekarang nana masih ingin bersama ten.

" adek, sini sama kakak. Mae mau ambil makan buat adek. "

" tidak mauuu kakak bear!! " jaemin mulai terisak lagi. Bungsu seo ini benar benar tak mau ditinggal.

" masih hujan ya diluar? " tanya mark pada jeno dan haechan.

" masih, malah deres banget dari yang tadi. "

" eungh mae pusing lagi hic- "

Ten mengelus surai hitam yang mendusal ke perutnya tersebut, " sstss.. bobo saja ya, nanti biar agak mendingan. Adek gamau kan di suntik lagi kan? "

Nana menggeleng dan tetap memeluk ten hingga memejamkan matanya.













*Chapter ini terinspirasi kisah nyata wkwk, aku waktu itu pulang sekolah pas ujan deres ada petir kenceng. Aku langsung gemeter takut hampir pingsan 🤣

Adek & Abang ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang