Whatt ???

176 6 0
                                    

        "Jung Riri sadarlah. Ya Tuhan kenapa dia tidak bangun-bangun juga," Suho terus berusaha untuk membangunkan sang adik yang ia temui dalam keadaan tergeletak pingsan di ruang tengah saat ia pukang kerja. Ternyata do'a nya terkabul. Tak lama kemudian gadis yang lahir di bulan Mei itu mulai membuka matanya secara perlahan . Suho menghembuskan nafas lega.

         "Oppa," panggil Riri dengan pelan. Ia merasa sangat lemas.

        "Ada apa denganmu? Kenapa kau bisa pingsan seperti itu eoh? Apa kau sakit? Kenapa kau tidak bilang padaku jika kau sakit? Lalu bagian mana yang sakit?" Suho terus menghujani adiknya dengan beragam pertanyaan,membuat Riri semakin.pusing.

        "Oppa," panggil Riri lagi. Sekarang gadis itu sudah siap ingin menangis.

        Suho yang melihat dua mata indah adiknya yang berkilat pun menjadi kelabakan . Ia tak tau apa yang terjadi dengan adiknya. "Kau kenapa? Kenapa kau menangis? Ayo ceritakanlah pada oppa," Suho terus memdesak Riri agar menceritakan masalah yang dialami adik bungsunya itu. Ia tau betul,pasti ada sesuatu yang mengganjal hati Riri sampai-sampai gadis itu menjadi sangat terpukul seperti sekarang ini.

        "Se.......Sehun oppa," ucap Riri sambil sesegukan,ia sangat sedih jika mengingat kata-kata menyakitkan yang diucapkan Sehun padanya siang tadi.

        "Kau merindukannya? Oppa tau jika kau merindukannya. Suatu hari nanti kalian pasti akan bertemu kembali,oppa yakin itu." Suho berusaha untuk menenangkan adiknya yang terlihat gelisah. Ia mengusap halus puncak rambut adiknya dengan penuh kasih sayang

        "Justru itu masalahnya oppa," ucap Riri menggantung. Suho mengerutkan keningnya.

       "Masalah apa? Jangan membuatku bingung Jung Riri," Suho merasa kesal. Ia merasa sangat penasaran pada pernyataan ambigu adiknya.

       "Kau tak mengerti perasaanku oppa,sudahlah aku membencimu," Riri mengalihkan pandangannya,ia merasa kesal karena kakaknya.

       "Makanya cerita agar oppa bisa mengerti chagi-ya," lama-lama Suho bisa naik darah jika terus terusan menimpali adiknya yangasih bersifat sangat kekanak-kanakan.

        "Jadi begini,aku dan Sehun oppa satu kelas,tapi........"

        Suho langsung memotong ucapan adiknya. "Bukannya itu bagus? Kalian bisa bertemu setiap hari kan?"

       Riri menghembuskan nafasnya kasar. Ia memegangi kepalanya yang terasa mau pecah.

        "Oppa aku belum selesai bicaraaaaa," teriak Riri penuh kekesalan. Suho terdiam seribu bahasa.

        "Baiklah lanjutkan,"

       Riri pun melanjutkan ceritanya. Dimulai saat ia pertama kali bertemu dengan Sehun,disaat Sehun bertingkah seolah-olah tidak mengenalnya,dan juga perkataan menyakitkan yang diucapkan Sehun tadi siang. Suho pun diam dan menyimak cerita panjang adiknya yang mirip dengan cerita sebelum tidur . Hatinya juga ikut menangis ketika mendengar cerita sedih adiknya. Sekarang ia baru mengerti bagaimana hancurnya perasaan sang adik.

        "Suho membawa Riri ke dalam pelukannya,membiarkan gadis itu menumpahkan kesedihannya di bahunya. Tangannya juga ia gunakan untuk mengusap halus punggung Riri yang bergetar,seolah-olah ia sedang menguatkan adik tersayangnya melalui sebuah pelukan.

        "Calm down baby,everything will be ok,aku yakin jika Sehun tidak membencimu,ia hanya perlu waktu untuk menerimamu lagi,bersabarlah. Oppa yakin Sehun masih sangat mencintaimu," Suho terus memberikan masukan positif untuk adiknya. Riri menjadi lebih tenang sekarang,berkat kakak tercintanya itu.

Can I Love Again? [Sehun FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang