Bad Boy

162 9 0
                                    

        Sinar matahari telah membangunkan seorang gadis cantik dari tidurnya. Gadis cantik itu membuka matanya secara perlahan. Gadis itu terduduk lesu,masih terpampang jelas kejadian kemarin siang yang membuatnya menangis semalaman dan juga wajahnya menjadi sangat sembab. Gadis itu bergegas turun dari ranjang dan berjalan gontai menuju kamar mandi untuk bersiap pergi ke sekolahnya. Setelah menghabiskan waktu setengah jam untuk bersiap,ia pun segera berjalan keluar kamar dan menuruni satu per satu anak tangga dengan langkah pelan. Gadis itu berjalan menuju ruang makan untuk sekedar sarapan.

        "Annyeong oppa," sapanya pelan kepada kakaknya yang telah duduk manis dengan secangkir kopi di hadapannya.
 
        "Kau terlihat pucat Riri-ya,kau sakit?" Tanya sang kakak dengan cemas dengan kondisi adiknya. Lihat saja kini tangannya telah merambat bebas ke dahi Riri untuk mengecek suhunya. Dan sepertinya Riri sedikit demam hari ini.

        "Aniya oppa,gwaenchanna," Riri menepis tangan kakaknya. Kalian tau,rambut panjang bergelombangnya menjadi sedikit berantakan akibat tangan kakaknya yang bermain bebas di kepalanya.

        Setelah itu Riri langsung menyambar sehelai roti yang telah disiapkan oleh kakaknya . "Baiklah jika kau merasa seperti itu. Apa kau ingin oppa antarkan ke sekolahmu?"

         "Aniya,aku bisa berangkat sendiri," tolaknya halus dengan menampilkan senyum tipisnya.

         "Baiklah,"

         "Oppa aku akan berangkat sekarang. Nanri kau akan pulang kapan?"

         "Sepertinya aku akan pulang malam,biar aku saja yang membelikan makan malam untukmu,kau jangan memasak duku ne," Riri hanya tersenyum.

        'Siapa juga yang ingin memasak,' batin Riri

        "Arraseo,aku akan pergi sekarang," Setelah mencium pipi kakaknya gadis bernama lengkap Jung Riri pun langsung pergi meninggalkan sang kakak di ruang makan.

        Beginilah keadaan keluarganya. Di rumah yang sebesar ini ia hanya tinggal bersama kakaknya. 3 tahun lalu ayah dan ibunya bercerai. Setelah itu ibunya membawa Riri serta kakaknya-Suho pergi ke Amerika . Tetapi 2 minggu yang lalu Riri beserta Suho memutuskan untuk kembali dan menetap di negara yang membesarkannya. Sementara sang ibu tetap singgah di negri Paman Sam. Suho terus bekerja untuk menghidupi adiknya. Suho adalah seorang dokterbedah yang bekerja di salah satu rumah sakit swasta terbesar di Korea. Inilah alasan mengapa Riri begitu mencintai kakaknya. Suho bukan hanya sosok kakak saja baginya,tapi Suho juga sekaligus merupakan sosok ibu baginya. Suho-lah yang selalu membuatkan makanan untuk adiknya setiap hari,dia juga yang selalu mengerjakan pekerjaan rumah walaupun Riri juga membantunya,yaaa sedikit,dan tak lupa ia juga yang setia mendengarkan keluh kesal sang adik di setiap harinya. Itulah alasan mengapa Riri begitu mencintai sang kakak.

        Riri segera menyalahkan mesin mobilnya dan meluncur menuju kampusnya yang terletak cukup jauh dari rumahnya. Setelah 20 menit menempuh perjalan,akhirnya Riri telah tiba di kampusnya. Rii memakirkan mobil sport putihnya dengan hati-hati. Setelah memakirkan mobilnya,tiba-tiba arah matanya tertuju pada seorang pemuda. Ia melihat oemuda yang mengenakan sweater hitam dengan tampang coolnya. Sosok yang sangat ia rindukan. Ada rasa senang setelah mengetahui bila Riri akan satu kelas dengan Sehun. Itu tandanya Riri dan Sehun akan bertemu di setiap harinya 'kan ?

        "Sehun oppa," tak terasa bibir mungilnya mengucapkan satu nama yang sangat dirindukannya. Riri tersenyum sebelum keluar dari mobilnya.

        Riri pun berjalan memasuki sekolahnya,namun baru sampai di koridor Riri merasakan jika ada yang berjalan mengikutinya dari belakang dan seseorang menepuk bahunya. Riri oun menoleh kebelakang .

Can I Love Again? [Sehun FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang