Sorry

214 11 7
                                    

        Semakin hari kesehatan Jung Riri semakin membaik. Sakit tang seringkali menyerang kepalanya akhir-akhir ini sudah tidak terasa lagi. Dan ini merupakan hari terakhirnya berada di rumah sakit,sehingga Riri pun sangat tidak sabar menanti hari esok untuk kembali ke rumah.

        "Oppa kenapa pulangnya tidak sekarang saja? Aku ingin pulang sekarang oppa," inilah yang Riri lakukan sejak 15 menit yang lalu,gadis itu terus merengek minta pulang,namun oppanya-Suho bersikeras menentangnya karena sekarang ini sudah lebih dari jam 9 malam

        "Jung Riri ini sudah malam,besok pagi baru kita pulang. Tunggulah sampai besok," ucap Suho sedikit kesal. Jujur ia sangat lelah menghadapi adiknya yang sangat manja,bahkan sikap manjanya itu melebihi bocah berumur 2 tahun.

        "Tapi aku mau sekarang oppa,tak ada yang bisa ku lakukan disini,aku bosan," Riri terlihat mengerucutkan bibirnya,gadis itu terlihat sangat menggemaskan jika sedang merajuk seperti ini.

        "Siapa bilang? Kau kan bisa memandangi wajah tampan oppa-mu ini," Suho tersenyum jahil. Raut wajah Riri berubah menjadi tatapan jijik. "Ya! Mengapa kau menataku seperti itu?" Sepertinya Suho mengetahui sesuatu dibalik tatapan adiknya.

        "Ya! Seorang dokter mana boleh membentak pasiennya seperti itu? Lihat saja nanti kau akan ku adukan pada prof. Hwang!" Riri sangat tak terima jika Suho membentaknya. Bahkan gadis itu juga mengancam akan mengadukan perbuatan Suho pada atasannya.

        "Aku tidak takut!" Suho menjulurkan adiknya,membuat Riri semakin kesal.

        "Sudahlah aku tidak ingin berdebat denganmu. Oh iya tapi ngomong-ngomong dari tadi siang aku tidak melihat Sehun oppa,kemana dia?" Riri menanyakan keberadaan kekasihnya yang belum menampakan wajahnya sejak tadi siang.

        "Dia pergi ke kampusnya. Kau tau,selama kau koma dia selalu berada disini untuk menemanimu,sampai-sampai ia rela menelantarkan sekolahnya," jelas Suho. Riri terdiam menyimak penjelasan yang diucapkan oleh kakaknya.

        "Dia peduli sekali padaku," gumam Riri sambil memperlihatkan senyum indahnya

        "Karena ia mencintaimu," timpal Suho yang juga ikut tersenyum bersama adiknya. Suho sangat bahagia karena kini adiknya yang ceria telah kembali. Amnesia yang diderita Riri ada sisi baiknya juga,dengan begini Riri tak akan bisa mengingat sebuah peristiwa yang dulu pernah merenggut kebahagiaannya.

        Tak lama krmudian pintu terbuka,menampilkan sesosok pemuda tampan dengan senyum maut yang selalu ia perlihatkan untuk yeojachingu-nya. Sehun pun berjalan menuju gadis yang tersenyum menyambut kedatangannya.

        "Oppa kenapa kau baru datang?" Rengek Riri,Sehun hanya tersenyum sambil mengacak rambut bergelombang milik gadisnya dengan gemas.

        "Tadi aku harus menemui Ahn Seosangnim dulu bersama Baekhyun," jawab Sehun. Riri hanya mengangguk dengan patuh.

        "Eoh? Apa itu yang kau bawa?" Riri bertanya dengan heboh mengenai paper bag yang dibawa Sehun.

        "Untukmu,ini pemberian Baekhyun," Sehun pun menyerahkan paper bag itu ke tangan Riri. Riri menerima bungkusan itu dengan senang hati.

      Riri mulai membuka isi paper bag yang sekarang sudah berpindah ke tangannya,sepertinya Riri sangat menggebu-gebu.

        "Whoahh!!" Seruan itu pun keluar begitu saja dari bibir mungil Riri. Matanya berbinar ketika mengeluarkan 3 buah novel dengan judul yang berbeda. Riri pun menaruh novel itu di pangkuannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can I Love Again? [Sehun FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang