11| Cecan pengangguran

220 47 0
                                    

Pagi-pagi buta, Lizi sudah berkutat dengan alat-alat dapur. Hari ini adalah hari minggu. Jadi, ia berniat untuk rebahan seharian hari ini. Tapi sebelum kembali melanjutkan tidurnya ia memilih untuk makan terlebih dahulu mengisi perutnya yang juga kebetulan sedang keroncongan.

Karena sedang malas Lizi berniat memasak nasi goreng yang simpel saja. Ia mengiris bawang merah dan bawang putih kemudian memasukkannya kedalam teflon, memasaknya hingga harum setelah itu ia memasukkan nasi yang ia ambil tadi kedalam teflon dan kembali mengaduk nya hingga rata tidak lupa ia juga menambahkan bumbu penyedap.

Setelah siap ia menghidangkan nasi gorengnya kedalam piring. Ia juga menggoreng telur ceplok sebagai pelengkap nasi gorengnya.

"Saatnya makan" Lizi menyuapkan sesendok demi sesendok nasi goreng kedalam mulutnya. "Uhm enak"

"Lizi lagi ngapain" Lizi tersentak saat tiba-tiba seseorang memanggilnya dari arah belakang. Ia pun menoleh, melihat siapa yang memanggilnya.

"Bang Farel"

Farel melihat sepiring nasi goreng yang terletak di depan Lizi. Ia mengernyitkan dahinya bingung tidak biasanya adiknya makan pagi-pagi begini. Setau nya adiknya itu tidak bisa makan nasi di pagi hari apalagi ini masih terlalu pagi bahkan matahari saja belum muncul. Dan adiknya sudah makan, apa ia tidak makan semalam?

"Kamu makan nasi pagi-pagi gini" tanya Farel heran.

Lizi mengangguk "iya, aku gak bisa lanjut tidur karena lapar, jadi ya aku mutusin buat makan dulu baru lanjut tidur"

"Bukannya kamu gak bisa makan nasi di pagi hari" pertanyaan Farel membuat Lizi gelagapan, ia tidak tau kalau pemilik tubuh ini tidak bisa makan nasi di pagi hari.

"E...itu...karena aku sangat lapar jadi bisa masuk" Farel mengangguk-angguk mengiyakan ia tidak lagi bertanya.

Farel kembali menatap sepiring nasi goreng yang tinggal setengah. "Minta sesendok"

"Hah?"

"Bagi nasi gorengnya"

"Oh oke" Lizi menggeser piringnya kearah Farel. Farel mengambil sendok bekas Lizi, menyendok nasi goreng itu dan memasukkan ke dalam mulut. Farel tersenyum saat mengunyah nasi goreng buatan adiknya. Rasa masakan adiknya selalu enak dan ia juga merindukan rasa masakan adiknya ini.

Dulu adiknya sering memasakan makanan saat mereka tinggal berdua. Iya, mereka tinggal berdua setelah belum lama ibunya meninggal dan ayahnya kembali sibuk bekerja meninggalkan kedua kakak beradik ini.

Hubungan keduanya memang sangat erat tapi itu dulu hingga suatu hari hal itu terjadi. Membuat hubungan keduanya menjadi renggang.

Lizi terkejut saat melihat Farel menggunakan sendok bekasnya. Mereka memang kakak adik tapi hei dia kan bukan Zia tapi Lizi pasti rasanya akan aneh baginya.

"Nih, thanks" Farel mengacak lembut rambut Lizi sebelum beranjak kembali ke kamarnya. Meninggalkan Lizi yang tertegun sendirian.

✧༺★༻✧

Lizi membuka ponselnya yang terus berdering sedari tadi. Banyak notif yang masuk dari aplikasi berwarna hijau itu. Ia memencet salah satu grup yang merupakan grupnya bersama kedua temannya, Aletha dan Vira.

Kumpulan cecan
pengangguran💖

Aletha.Madeline
P
P
P
P
Hello ciwi-ciwi ku good pagi
Yuk bangun yuk jangan pada molor mulu
Entar rezekinya dipatok bebek baru tau rasa

My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang