Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
POV AUTHOR
.
..
Semingguan ini seluruh SMA telah melaksanakan ujian akhir semester kenaikan kelas, pamela tidak mengikutinya sama sekali lantaran sudah 2 bulan lebih ia tak masuk sekolah.
Namun dia akan menyusul ujian sendiri di rumahnya nanti, di Skotlandia.
Sementara asya dan kedua sahabatnya kini menggerutu lantaran tak terima atas keputusan pamela yang akan pindah sekolah minggu depan.
Waktu istirahat kini mereka merenung di gazebo samping perpustakaan, mereka sudah tidak mood untuk sekedar makan siang di kantin karena kabar ini.
" Pamela berengsek! Dia malah mau minggat.. Padahal kita udah bantu dia sembuh, sakit hati banget gue." Kesal erika sembari mengusap air matanya.
" Belum juga masuk sekolah udah pindah aja dia." Imbuhnya sesenggukan.
Asya pun menunduk, menyeka air di sudut matanya.
" Berharap pamela cuma prank aja, gue yakin mela ga semudah itu ninggalin kita." Ucapnya sedih.
Yeona turut menghela nafasnya gusar. " Kenapa sih Mela? Lo se trauma itu sama juan? Emang anjing si juan. Minta di bantai! Mentang-mentang berkuasa, seenak jidat nyakitin bestie kita yang paling lemah."
Asya mengangguk, " Itu alesan gue ga suka mela deket juan, bukan apa, gue yakin si juan tuh brengsek, banyak ceweknya, sedangkan mela masih polos belum pernah pacaran."
" Mau gimana lagi? Udah kejadian kan." Balas erika lesu.
Mereka bertiga pun bersepakat usai pulang sekolah nanti untuk langsung mengunjungi mela di rumahnya.
*****
Sore harinya di rumah pamela~
Sesampainya di rumah mela, tepatnya di kamar kinan dimana mela sedang duduk di sofa balkon menikmati pemandangan halaman rumahnya yang luas.
Begitu datang, asya dan yeona langsung melempar tas nya di ranjang lalu berjalan cepat mengampiri mela disana.
" Sumpah Mela, ditinggal lo serasa ditinggal pacar tau ga?! Lo jahat banget sumpah.." Protes asya berkacak pinggang.
Erika pun mengangguk. " Lo ga sayang kita lagi, hah?!" Kesalnya.
Mela menoleh pada mereka, mengulas senyum lantas ia menggeleng.