Escape

614 57 1
                                    

𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠!

𝐁𝐨𝐨𝐤 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐱𝐛, 𝐬𝐞𝐤𝐬, 𝐨𝐛𝐬𝐞𝐬𝐢, 𝐝𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐢𝐧-𝐥𝐚𝐢𝐧. 𝐁𝐚𝐠𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐨𝐤𝐞𝐡𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐛𝐨𝐨𝐤 𝐛𝐚𝐫𝐮𝐤𝐮. 𝐀𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐤𝐚.

 𝐀𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐤𝐚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚!

'Kuso! Kenapa pria sialan itu selalu mengikuti ku!'

Batin pemuda manis bernama Aori (M/n). Ia sedang turun dari taxi sambil membawa kopernya menuju bandara. (M/n) bergegas menuju loket pesawat dari keberangkatan Jepang ke Los Angeles.

Niatnya ia ingin melarikan diri dari Ran. Karena menurutnya ia sudah tidak aman lagi tinggal di negaranya sendiri. Tiap hari ia selalu didatangi pelaku kriminal yang paling ditakuti seluruh Jepang.

Drap drap!

'Selama ini aku selalu bermuka dua kepadanya, padahal aku selalu menolak permintaannya...tapi yang namanya obsesi lebih baik dihindari.'-batin (m/n) sambil menyeret koper.

(M/n) berjalan mendekati loket pesawat. Apesnya loket pesawat itu dikerumuni orang yang sedang check in. Hal itu membuat langkah (m/n) melambat.

"Kuso ga kusangka ini high season!"-(m/n) mendecih kesal.

(M/n) menundukkan kepalanya...

'Kenapa aku jadi menjadi artis? Kek gini kan banyak orang ga jelas mengikuti ku!'-batin (m/n).

Ada sedikit penyesalan dengan profesinya. Karena pekerjaan (m/n) adalah artis terkenal di Jepang. (M/n) selalu menjadi ambassador setiap produk yang diluncurkan. Bahkan mukanya sering terpampang di TV, baliho, dan iklan.

Tapi disisi terkenalnya ia sering di teror dengan fans sintink nya. Tiada hari tanpa gangguan, kehidupan (m/n) sebagai artis selalu diganggu. Awalnya (m/n) bisa mengatasi semua gangguan. Tapi semenjak ada Ran kehidupannya berubah menjadi 180°.

'Duhh kenapa aku ga datang cepat anjirr, dah kek gini gimana aku bisa melarikan diri???'-batin (m/n) menunggu antrian.

Tep tep...

"Seniat itukah kamu menghindari diriku?"-Ran.

Ran melihat (m/n) berdiri di depan loket pesawat. Cinta Ran selalu ditolak (m/n), tapi si surai ungu ini tidak pernah menyerah. Sementara (m/n) terkejut dengan kedatangan yang tak terduga untuknya. Hal itu (m/n) gelagapan dengan tindakan Ran.

"A-anda siapa???"-(m/n).

"Hm? Lupa ya???"-Ran tersenyum.

'Si anjing napa dia bisa ada disini!?!?'-batin (m/n) yang tidak menyangka dengan kedatangan Ran.

'Padahal aku sudah menyamar menjadi manusia biasa, tapi kok bisa dia tau!?!!'-batin (m/n) bertanya-tanya bagaimana Ran bisa tau.

Tep tep

"Sayang~"-Ran meraih dagu (m/n) dengan mesra.

"Eh eh a-anda sa-salah o-orang."-(m/n) tergagap.

"Jangan menyangkal."-Ran.

"G-ga ka-kau salah o-orang."-(m/n) tetep pada pendiriannya.

"Ayolah jangan pura-pura menyamar."-Ran.

(M/n) menurunkan tangan Ran dengan pelan-pelan...

"Bu-bukan po-pokoknya ma-maaf salah orang."-(m/n).

"Ga usah membohongi dirimu, sifat gagap mu ga bisa dihilangkan."-Ran menyeringai.

Situasi tidak bersahabat banyak orang yang sedang berlalu lalang dengan kegiatannya. Hal ini memperumit keadaan. Sebenarnya bisa aja (m/n) mendorong tubuh Ran.

Tapi mau gimana tindakan itu pasti dilihat banyak orang. Pemikiran (m/n) mulai carut marut. Ia tidak bisa berpikir jernih. Sementara Ran ia tersenyum dan mengetahui kelemahan (m/n).

"Sudahlah ga perlu kau pikirin strategi untuk menghindari ku...terima aja cintaku."-Ran.

Tik tok...tik tok...

"Ti-tidak anda salah orang."-(m/n) menepis tangan Ran.

Drap drap

"Mba tolong check-in tiket secepatnya."-(m/n) menuntut.

"Iya mas sabar."-mba tiket agak kesal tapi ditutup dengan senyuman.

Tiket pesawat tercetak...

(M/n) langsung mengambil tiket pesawat setengah tercetak. Ia terburu-buru pergi ke tempat naik pesawat (aku ga tau sebutannya apa).

Ran melihat (m/n) membelakangi dia sambil membawa koper. Ran hanya bisa geleng-geleng kepala dengan tatapan manis.

"Hadeuh...kau pikir bisa bebas dariku?"-Ran.

Tep tep

"Kau salah besar (m/n)...sampai kapanpun aku bisa melacak keberadaan mu~"-Ran tersenyum manis.

𝙻𝚘𝚜 𝙰𝚗𝚐𝚎𝚕𝚎𝚜

"Akhirnya aku bisa menghindari si bajingan gila."

Sekarang (m/n) berada di hotel. Ia meletakkan kopernya di lemari. Kemudian (m/n) merebahkan dirinya di ranjang dan membuka ponselnya.

(M/n) gulir ponsel...

"Aku kepingin menjadi manusia normal dibandingkan menjadi sekarang."-keluh (m/n).

(M/n) menatap dinding langit...

(M/n) sedang termenung di langit. Ia memikirkan semua kejadian-kejadian yang di alaminya. Selama ini Ran selalu terobsesi dengannya.

Masuk akal aja sih karena (m/n) itu artis smentara dia anggota kriminal. Kadang (m/n) kesel juga dengan komentator netijen. Mereka mengatakan kalau (m/n) cocok sama Ran.

Drrrtt drrrtt...

?

"Ada yang nelpon aku ya?"-(m/n) mengambil ponsel.

Tut...

"Halo (m/n)-san kamu kemana aja sih? Daritadi aku mencari-cari kau lohhh."-produser.

"Maaf aku cuti jangan ganggu."-(m/n).

"Jangan seenakmu cuti! Kemarin cuti sekarang cuti lagi???"-produser.

"Kau mending diam ajalah...emgnya kau bisa membantu???"-sarkas (m/n).

"..."-produser.

Tuttt...

(M/n) mematikan panggilan telepon secara sepihak. Ia kesel dengan kehidupannya, semua orang tidak mau mengerti dengan keadaannya.

Tring...tring...

"Tch siapa lagi sih yang chating ama aku argghhh."-kesel (m/n).

(M/n) meraih ponselnya...

???
Hallo cintaku aku datang ke tempat mu~










Tbc.

Book baruku aku harap kalian suka yaaa...

Kalian tinggal bantu komen n vote ajahh~

HAITANI RAN X U!(M/N) || ESCAPE THE HEARTSTRINGS || FANFIC TOKREVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang