THIRTEEN

139 8 0
                                    

Aku memarkirkan mobil ku di parkiran butik bernama Vanue. Kami turun dan berjalan menuju butik itu. Di sana sudah terlihat jelas gaun-gaun yang indah.

"Magie, kita pakai gaun warna hitam saja yuk?" tawar ku.

"Boleh juga! Dengan sedikit manik emas." jawab Magie.

Akhirnya kami menentukan gaun yang akan kami beli dan kenakan. (On mulmed)

Setelah selesai membeli gaun, Magie mengajak ku untuk makan siang di sebuah cafe.

"Pancake coklat dan milkshake vanilla." kata ku pada sang pelayan.

"Beef steak dan orange juice." kata Magie.

Setelah selesai mencatat pesanan kami, pelayan itu pergi menuju arah dapur. Aku dan Magie berbincang tentang hari pertunangan kami.

"Acara nya diadakan malam hari kan?" tanya ku.

"Iya, dan mungkin itu adalah pesta formal." jawab Magie.

"Berpesta formal di taman? Itu pasti lucu dan... Menyenangkan!" ucap ku. Magie meledak kan tawa nya.

"Tentu saja itu lucu, kau dan Niall merencanakan nya di taman. Aku dan Harry merencanakan pesta saat malam." kata Magie sambil menahan tawa nya.

"Itu lucu?" tanya ku dengan wajah polos. Magie mengangguk sambil tersenyum sangat lebar.

Setelah cukup lama mengobrol, pesanan kami datang. Tanpa fikir panjang aku dan Magie melahap pesanan kami.

"Um, Magie. Ini sudah sore, ayo pulang." ajak ku. Magie mengangguk dan berjalan mengikuti ku ke arah mobil ku.

Skip.
***

Aku pulang dan berjalan menuju ke arah kamar ku. Mengganti baju ku dan merebahkan diri ku di kasur.

Hari pertunangan ku dan Niall tinggal 4 hari lagi. Aku sungguh tidak sabar lagi.

Tiba-tiba iphone ku berbunyi. Apa panggilan masuk dari... Niall!

On Call

Niall: Hai babe.
Verra: Hai, ada apa?
Niall: Kamu udah beli gaun nya?
Verra: Udah dong!
Niall: Besok aku mau ngajak kamu buat lihat cincin tunangan kita.
Verra: Ok, kalau gitu besok jemput aku jam 10 ya?
Niall: Siap princess.
Verra: Um, udah malam nih. Aku mau tidur, night babe.
Niall: Night love.

Ku akhiri panggilan tersebut. Lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan menyikat gigi ku. Setelah selesai aku bergegas tidur dan berharap bermimpi Niall.

Aku merasakan ada yang mengelus pelan rambut ku pagi ini. Lalu membelai lembut pipi kanan ku. Dia sedikit mengganggu tidur ku. Ku buka perlahan mata ku, aku sedikit malas membuka mata ku. Perlahan-lahan kelopak mata ku mulai terangkat.

Dan yang ku lihat saat ini adalah Harry. Tunggu dulu, apa aku baru saja bilang Harry?! Mau apa dia di sini?!

"Hei! Mau apa kau di sini?!" tanya ku terkaget.

"Pacar mu menunggu di bawah, aku tidak tega membangun kan mu secara paksa. Jadi ku bangun kan perlahan." jawab Harry.

"Baiklah Mr. Styles. Kau boleh keluar sekarang!" seru ku.

Harry berjalan keluar, menuju pintu kamar ku. Setelah aku pastikan dia sudah keluar, aku bergegas turun dari kasurku dan berjalan menuju kamar mandi. Tentu saja untuk membersih kan diri ku.

Selasai mandi aku memakai baju ku, aku memakai sweater merah maroon, celana jeans dan sepatu converse hitam kesayangan ku. Tidak lupa aku membawa tote bag ku.

Aku berjalan menyusuri tangga dan sampai dengan selamat di bawah. Biasanya kalau ada orang yang menunggu ku di bawah aku pasti sudah terpeleset atau hampir jatuh di tangga.

"Hai Niall!" sapa ku sambil mencium pipi nya.

"Hai Verra, kamu sarapan aja dulu. Aku nunggu di sini." kata Niall.

"Yakin gak mau ikut sarapan?" goda ku.

"Iya deh, aku ikut. Kamu maksa sih." kata Niall sambil merangkul bahu ku.

"Mau pakai selai apa roti nya?" tanya ku.

"Hmm... Coklat aja deh, biar sama." jawab Niall. Aku mengambil selai coklat dengan ujung pisau, lalu mengoleskan nya. Setelah jadi, roti itu ku berikan pada Niall.

Setelah 15 menit lamanya kami makan, Niall mengajak ku ke toko perhiasan di sebuah mall. Perjalanan hanya memakan waktu 20 menit.

Akhirnya kami sampai di sebuah toko perhiasan.

Marry You \\ [n.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang