18

2.5K 333 17
                                    

"Presdir, silahkan duduk."

Wang Yibo terkejut saat Xiao Zhan memanggilnya. Wajah pria Wang itu langsung memerah seketika. Ia terlihat canggung sambil membekap mulutnya.

Gila! Apa yang baru saja aku pikirkan?

Yibo berteriak dalam hatinya karena baru tersadar saat Xiao Zhan memanggilnya lantaran beberapa detik yang lalu ia tertegun dalam diam karena memikirkan 'sabun apa yang di gunakan oleh Xiao Zhan hingga aromanya sangat harum'.

"Ehem, apa polisi sudah mengabarimu soal hukuman Li Herin?" Tanya Yibo sembari menutupi rasa canggungnya.

"Ah.." Xiao Zhan mengambil handphone-nya.

"Saya sedang mandi tadi dan ada panggilan tak terjawab dan juga pesan. Pak polisi mengirim pesan, katanya Herin masih belum mau membuka mulutnya." Jelas Zhan.

"Jadi dia belum mengaku kalau dia menguntitmu, ya."

Xiao Zhan mengangguk.

"Hm, semoga dia cepat mengakui perbuatannya. Dia harus mendapatkan hukuman yang setimpal." Kata Yibo sambil duduk di sofa.

Sementara Xiao Zhan mulai membuat kopi untuk mereka berdua.

Selesai membuat kopi, pria manis itu membuka pintu balkon dan udara segar di sore hari menyambutnya.

Wang Yibo yang melihat Zhan membuka pintu balkon, langsung berjalan menghampiri pria manis itu.

"Wah, suasananya sejuk, ya. Tempat ini cocok untuk minum kopi." Kata Yibo sambil tersenyum.

Xiao Zhan tersentak kaget karena Yibo tiba-tiba sudah berada di belakangnya. Walau begitu hatinya terasa lega. Tadinya dia merasa bingung, bagaimana caranya memanggil Yibo untuk duduk di balkon. Tetapi Yibo sudah menghampirinya terlebih dahulu dan hal itu membuat Zhan lega. Bibir pria manis itu tersenyum begitu saja.

"Silahkan duduk, pak." Zhan mempersilahkan Wang Yibo untuk duduk di kursi yang ada disana.

Wang Yibo mengangguk dan langsung duduk di kursi tersebut.

Xiao Zhan kembali dengan dua gelas kopi di tangannya. Pria manis itu meletakan kopi diatas meja, lalu ia duduk di sisi kursi yang lain, yang terhalang dengan meja kecil.

"Terima kasih." Ucap Yibo sambil mengambil gelas kopi tersebut.

Xiao Zhan mengangguk dengan senyum kecil.

Yibo mulai menyeruput kopi tersebut dan alisnya terangkat.

"Wow, ini enak." Puji Yibo sambil menatap Zhan dengan tulus.

Wang Yibo berkata jujur karena kopi tersebut sesuai dengan seleranya.

Xiao Zhan tersenyum malu, "Ah, itu hanya capicino biasa, pak."

"Tapi ini sesuai seleraku." Yibo memberikan dua jempolnya pada pria manis itu.

"S-Syukurlah kalau begitu." Xiao Zhan benar-benar merasa gugup dan malu hingga semburat merah perlahan terlihat di pipinya.

"Oh ya, pak.. Apa sekretaris Yu tidak masalah jika anda datang kesini?" Tanya Xiao Zhan.

Wang Yibo sedikit heran karena pria manis itu tiba-tiba menyinggung 'sekretaris Yu'

"Hm, tidak masalah. Sekretaris Yu sedang ada pertemuan dengan klien saat ini." Jelas Yibo.

"Begitu ya.. Saya hanya tidak mau ada kesalahamanan antara kami, pak." Kata Zhan dengan ragu.

Wang Yibo mengerutkan dahinya dengan ekspresi bingung. Ia mengambil gelas kopinya hendak menyeruput lagi.

"Itu, karena sekretaris Yu menyukai anda."

Sincere Love (Yizhan 🦁🐰/END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang