Hwang Hyunjin dan Han Jisung. Dua manusia yang tidak terpisahkan. Mereka sudah berteman sejak masa sekolah menengah. Melalui waktu bersama-sama baik suka maupun duka hingga keduanya berdiri sebagai pegawai di perusahaan ternama ini.
Hwang Hyunjin yang terkenal dengan sifat malu-maluinnya itu, nyatanya juga bisa malu-malu di dekat sang gebetan Lee Minho. Teman satu divisinya, divisi anggaran. Berbeda dengan Han Jisung, sosok yang lebih pendiam dan tertutup dengan dunia luar. Walau mereka terpisah divisi di kantor, yah meskipun masih di departemen yang sama, keduanya tetap terkenal sebagai upin dan ipin yang saling melengkapi. Jika hanya ada Hyunjin yang ditemui, sudah pasti orang-orang bertanya dimana Jisung berada. Begitupun sebaliknya.
"Han Jidung, lihat ih Minho cakep banget. Otot tangannya lakik banget ngga sihh, omegah omegahh" Ceritanya heboh sambil bisik-bisik.
Saat ini keduanya sedang menikmati makan di kantin. Sedangkan Minho tengah antri mengambil makanan dengan lengan kemeja yang terlipat, menampilkan lengan sempurna dengan otot-otot hasil nge-gym-nya. Hyunjin terus memandangi Minho yang terlihat sangat tampan hari ini. Menurut Hyunjin. Jisung pun sekali-kali melirik ke arah Minho, memastikan kehebohan sahabatnya itu.
"Anjir Jisung, keknya Minho bakal gabung ke meja kita deh. Gue masih cakep kan ya?" Jisung menoleh ke arah Minho yang tersenyum kepadanya. Memang benar yang dikatakan Hyunjin. Minho berjalan ke arah meja mereka.
"Lo selalu cakep kok," Ujar Jisung kembali menunduk untuk mengambil sesuap nasinya.
"Gue ikut join meja kalian ya?" Izin Minho kepada keduanya.
"Boleh kok kak, silahkan duduk" Ucap Hyunjin malu-malu dan menggeser kursi di sampingnya. Tapi ternyata Minho memilih duduk di samping Jisung. Hyunjin sedikit kecewa, dia menatap Minho seakan bertanya.
"Gue duduk sini ya, biar bisa liat pemandangan cantik." Ujar Minho selanjutnya. Hyunjin menjadi tersipu mendengar perkataan Minho. Ahhh artinya Minho mengatakan dia cantik kan? Karena salah tingkah Hyunjin tidak berani menatap kearah depan, hanya sesekali melirik.
***
Jam pulang kantor sudah berakhir sejak sejam yang lalu. Tapi nampaknya pantat Hyunjin masih tertanam di kursinya, meskipun mejanya telah rapi."Belum pulang Hyun?" Tanya Mihno yang tengah berkemas.
"Eh belum kak, masih nunggu Jisung. Katanya masih ada kerjaan yang belum kelar."
Minho mengangguk memahami hubungan sahabat keduanya.
"Kalian pulang naik apa? Ini udah lumayan malam keknya kendaraan umum juga udah ngga ada"
"Paling naik ojol kak,"
"Kalau gitu bareng gue aja. Kalian satu apart kan di daerah X? Itu searah sama arah rumah gue"
Hyunjin mengangguk membenarkan pertanyaan Minho. Mereka akhirnya pulang bersama setelah Hyunjin mendapat persetujuan dari Jisung. Itu menjadi awal kedekatan mereka pula untuk pulang bersama-sama di momen-momen selanjutnya.
***
"Anjir Han Jidung, Minho ngechat gueee,"Heboh Hyunjin dari dapur. Jisung yang tengah memakai skincare rutinnya terkejut dengan teriakan temannya itu. Dapat Jisung dengar Hyunjin tengah berlari menuju kamarnya.
"Gue harus bales apa nihhh. Ya ampun bingung banget."
Hyunjin terus mondar-mandir di belakang Jisung sambil memandangi smartphone dan menggigiti kuku jempolnya. Jisung menghela nafasnya, mencoba bersabar.
"Emangnya dia ngechat apaan?"
"Dia nanya hari minggu gue ada acara apa engga?"
"Ohhhh, ya tinggal jawab aja lo ada acara apa kaga"
Hyunjin nampak berpikir sambil mengetuk-ngetuk dagunya.
"Rencananya sih gue mau quality time ya, ke perpus buat baca komik. Tapi kalau diajak Minho ngedate sih gue gasin lah. Mana mungkin gue nolak pujaan hati kan ya?"
Hyunjin kembali ke smartphonenya untuk melanjutkan obrolan dengan Minho. Jisung menghela nafasnya dan meneruskan tahap skincarenya.
***
Hyunjin menyodorkan undangan di meja kerja Jisung. Jisung yang masih fokus pada komputernya mengalihkan fokus pada benda yang Hyunjin berikan."Apaan nih?" Tanya Jisung membuka undangan yang diberikan Hyunjin.
"Undangan ulang tahun minho, dia ngundang kita. Ulang tahunnya diadain di rumah." Kata Hyunjin. "Fix gue bakal ketemu camer gue. Pokoknya gue bakal dandan secara maksimal buat memukau camer gue. Entar temenin gue beli baju baru ya?" Lanjut Hyunjin berbisik kepada Jisung.
Jisung terdiam. Temannya ini benar-benar sudah bucin dengan Minho. Selanjutnya Jisung mengangguk mengiyakan ajakan temannya itu.
"Oke jomm kita ke kantin," Ucapnya seraya menggeret Jisung dari tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Love
FanfictionCinta ini seakan tidak ada artinya. Maaf aku datang padamu untuk lari dari kesepian. Pergilah, kamu berhak dapat yang lebih baik. ~Dariku manusia egois. Start on 16/06/2024