(25) ayo abadi

27 2 0
                                    

haloooo haloooo haloooo

jangan lupa tinggalkan jejak 💬⭐

~h a p p y r e a d i n g~

"Yang ini di kali sama yang ini." Shaka menunjuk dua angka yang berada diatas kertas Alora. Alora mengangguk.

"Kalo yang ini gimana caranya, Ka?" Tanya Muzza menujuk salah satu soal, Shaka langsung mengajari Muzza dengan detail.

Kemudian Bi Ayu berjalan menghampiri sekumpulan remaja yang tengah belajar bersama diruang keluarga rumah majikannya dengan minuman dan snack-snack ditangannya.

"Dimakan ya." Ucapnya meletakkan minuman itu diatas meja.

"Makasih, Bibi." Ucap salah satu dari mereka, tersenyum manis. Siapa lagi kalau bukan Muzza, Muzza langsung mencomot cookies yang ada disana membuat Zerro langsung menampar lengannya.

"Sama-sama, kalo gitu Bibi ke belakang dulu ya. Semangat belajarnya." Ucap Bi Ayu diangguki 5 remaja yang ada disana. Bi Ayu adalah asisten rumah tangga Lidia.

"Ngerti?" Tanya Shaka begitu selesai menjelaskan, yang ia dapat hanyalah gelengan dan cengiran dari Muzza.

"Gimana mau ngerti kalo kerjaannya aja makan." Ujar Lidia menatap Muzza sinis.

"Belajar butuh tenaga, Lid." Cengir Muzza.

"Jadi lo ga merhatiin?" Tanya Shaka menatap Muzza dengan wajah datarnya.

"Orang mau ngejelasin itu setidaknya dihargain dong, Za." Omel Zerro pada Muzza.

"Kalo ujian nanti lo ga bisa jawab, gue ga mau ngasih tau." Sambung Zerro langsung mendapat pelototan dari wajah Muzza.

"Gue juga!" Sahut Lidia yang kini tengah sibuk tengkurap sembari menghapal rumus-rumus.

"Kaya lo bisa aja!" Ucap Muzza menatap Lidia sinis, Lidia balas menatap Muzza galak.

"SETIDAKNYA GUE LEBIH PINTER DARI PADA LO!!" Balas Lidia tak terima mendengar ucapan Muzza.

"Bodoamat ah, mending ngeladenin pacar-pacar baru gue." Ucap Muzza kemudian merebahkan tubuhnya diatas karpet berbulu dengan handphone ditangannya.

Zerro menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan tingkah laku Muzza. Melihat Alora yang kesusahan membuat Shaka mendekat.

"Yang mana?" Tanya Shaka, Alora menoleh kaget apalagi saat jarak antaranya dan Shaka hanya beberapa senti. Jantungnya kembali menggila.

"Yang ini." Alora menujuk satu soal yang tengah ia kerjakan. Shaka melihatnya, kemudian kerutan terbit didahi Shaka.

"Ini salah, Ra." Ucapnya membuat Alora ternganga, ayolah ia sudah mengerjakan soal itu dengan susah paya.

Kemudian Shaka menjelaskan bagaimana cara mencari jawaban dari soal itu, "Kalo udah nemu hasilnya, hasilnya dikali sama yang ini." Begitu Shaka menjelaskan dari jarak yang sedekat ini tercium bau mint dari mulutnya dan bau maskulin dari tubuhnya secara bersamaan. Membuat Alora lagi-lagi kecanduan.

"Plis! X sama Y ini sokab banget anjir, kerjaannya bikin pusing mulu." Gerutu Zerro emosi, pemuda itu membenarkan kaca matanya.

[√] 3. ArshakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang