(70) arshaka dan endingnya

92 3 0
                                    

hiii hiii

jangan lupa tinggalkan jejak💬 ⭐

~h a p p y r e a d i n g~

Bibir yang tadinya hanya menempel perlahan Shaka mengubahnya dengan lumatan, Alora sedikit terkejut, tetapi gadis itu juga membalas lumatan Shaka. Merasakan mendapatkan balasan membuat Shaka menjauhkan wajahnya, ciumannya terlepas.

"Don't make me lose control, Ra." Ucap Shaka dengan kedua mata yang menatap netra Alora.

"Kenapa? Aku cuma ngasih feedback." Protes Alora, tangan gadis itu terangkat untuk memegang sisi kanan dan kiri wajah Shaka, lalu mendekatkannya kewajahnya.

Alora kembali menempelkan bibirnya pada bibir Shaka, Shaka melumat bibir Alora, ia sedikit menekan tengkuk Alora untuk memperdalam ciuman mereka.

Shaka melepas ciumannya begitu merasakan Alora kehabisan nafas, ia memberikan Alora waktu beberapa menit untuk mengirup udara segar, setelahnya pemuda itu kembali menempelkan bibirnya pada bibir Alora.

Shaka mengigit bibir bawah Alora memaksa gadis itu untuk membuka mulutnya, Alora membuka mulutnya, Shaka mulai mengabsen gigi-gigi rapi Alora. Bibirnya saling melumat, menciptakan ciuman mesra.

"ASTAGHFIRULLAHALAZIM!!"

Alora dan Shaka sontak menoleh ke arah pintu yang baru saja terbuka, ciuman keduanya terlepas. Disana ada Zerro, Muzza, Lidia, Claira dan Elisha yang menatap mereka terkejut.

Shaka mengelap bibir Alora yang basah karena ulahnya menggunakan ibu jarinya, "Ck! Ganggu aja." Decaknya pada kelima remaja itu.

"MENTANG-MENTANG UDAH BAIKAN, MALAH KISSING SEENAKNYA." Teriak Zerro berjalan ke arah kursi yang berada disamping bed hospital yang kini diduduki oleh Alora dan Shaka.

"WAH! KALIAN UDAH BAIKAN?!" Tanya Muzza terkejut, ia berlari menghampiri keduanya. Shaka mengangguk sebagai balasan, membuat kedua mata Muzza berbinar-binar.

"Mie ayam seminggu hehe.." Cengirnya.

"Ck! Ck! Ck! Ga suci lagi lo, Al." Decak Lidia sambil berjalan ke arah sofa yang berada dipojok ruang rawat Shaka.

"Aku pernah kaya gitu sama Muzza!" Seru Claira bercerita, ia mengikuti langkah Lidia diikuti Elisha.

"HEH! NYING! POLOS AMAT!!" Sentak Muzza kaget, tak hanya Muzza, semua yang ada disana juga ikut kaget mendengarnya.

Alora bangkit dari bed hospital Shaka, hendak berjalan menghampiri ketiga gadis itu. Saat tiba disana Alora mendudukkan tubuhnya disamping Lidia.

"Bibir lo bengkak, Al!" Seru Lidia.

"EMANG IYA?!" Tanya Alora panik, Lidia langsung tertawa.

"HAYOLOOO BERAPA LAMA KISSING NYA?!" Muzza menodongkan pertanyaan.

"Lidia kamu dan Zerro pernah ditegur karena bibir bengkak 'kan?" Tanya Claira menatap Lidia, Lidia melempar wajah gadis itu menggunakan tissue yang sudah ia gulung.

"Mulut lo filter dikit napa." Kesal Lidia pada Claira yang cengir.

"Ck! Parah lo, Zer." Decak Shaka.

[√] 3. ArshakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang