menceritakan tentang perjodohan antara laki laki cantik dan seorang CEO tampan namun kasar, tegas, dan pemarah
Cerita ini end tanpa revisi jadi ga usah komen kalo banyak typo
⚠️Banyak typo karna belum di revisi tolong di maklumi jika ada kekelirua...
Kiko menatap wajah vano,yang semakin kesini semakin tampan
"Kamu mau makan apa hmm,bubur, ayam geprek,atau udang atau mau apa"ucap vano
Kiko menggeleng"aku ga laper"ucap lirih kiko
"Ayolah kiko sampai kapan kamu seperti ini,aku selalu muak melihat kau seperti ini"ucap vano marah
"Jika kamu seperti ini terus kamu ga akan sembuh sembuh kiko,hidup kamu ga akan berguna,cuma bisa nyusahin",ucap vano tampa sadar
Kiko yang mendengar vano berbicara seperti itu langsung mendongak
"K-kamu benar hidup aku ga berguna,aku cuma bisa nyusahin kamu sama keluarga kamu,andai waktu itu aku mati di hari kecelakaan itu,mungkin semua nya ga akan gini"lirih kiko
"A-aku udah ga punya masa depan lagi,a-aku ga tau hidup aku kedepannya harus seperti apa Van,a-aku lumpuh, keluar ku semua meninggalkan ku,kamu benar hidup pun akan menjadi sampah"ucap kiko meneteskan air mata nya
"Kalo emang kiko nyusahin vano,vano boleh ko pulangin kiko ke rumah nenek kiko lagi"ucap kiko
"Yang ada kamu mati di sana"ucap vano
"Itu lebih baik,dari pada hidup pun tak berguna"ucap kiko lalu membelakangi vano
"BRAK"
pintu kamar tertutup,itu artinya vano sudah pergi
Kiko mengeluarkan obat dari saku nya
Vano ga pernah tau kalau kiko sering mengonsumsi obat seperti itu,lalu dari mana kiko mendapatkan nya,kiko membeli nya dari online
"Sampai kapan aku minum obat ini,apa sampai ajal menjemput"gumam kiko lalu tersenyum
. . .
"Di mana kiko dia tak sarapan lagi"ucap Wiliam
"Aku khawatir dengan kondisi kiko mas"ucap lion
"Ntar lah dady dia selalu seperti itu, pembangkang,dia cukup makan minum tidur saja susah, merepotkan" ucap vano
"Kau yang membuatnya seperti itu bukan"ucap Wiliam
"Itu kecelakaan dady,itu sudah musibah,mommy yang mengatakan"ucap vano
"Di mata dady itu salah mu"ucap Wiliam lalu pergi
"Mom iya kan"ucap vano
"Memang tapi kau tak seharusnya bilang seperti itu pada kiko,mommy khawatir,kau tau sekarang banyak kasus bunuh diri di luar sana,aku takut kiko melakukan hal yang sama",ucap lion
Vano yang mendengar mommy nya bicara seperti itu, langsung pergi ke atas untuk ke kamar nya lagi, meninggalkan lion sendiri di meja makan
Vano membuka pintu kamar nya, memperlihatkan kiko yang tertidur di kasur empuk nya
Vano menghampiri kiko,"apa pun yang terjadi kau harus bertahan,maaf bukan maksud aku menyakiti mu,aku hanya kesal kau selalu keras kepala" gumam vano
Vano naik ke atas ranjang nya memeluk kiko dari belakang namun ada yang mengganjal
"Apa ini"ucap vano
"Obat?,obat apa ini,bukan kah obat kiko ga ada yang seperti ini"vano langsung beranjak dari tempat tidur nya
Memfoto obat itu lalu di kirimkan ke dokter pribadi nya, untuk meminta keterangan jenis obat apa yang di konsumsi kiko
Beberapa menit dokter itu membalas vano, menjelaskan obat tersebut
"Obat penenang"lirih vano
Vano langsung membuang obat tersebut ke tong sampah,mata nya langsung tertuju pada kiko
. . .
Keesokan harinya
7.35 WIB
Kiko terbangun dari tidurnya, melihat ke samping di mana tempat itu kosong
Kiko menyibak selimut nya melihat kaki nya yang lumayan bengkak,
Kiko mengingat sesuatu,mata nya langsung membulat,obat,"obat ku,aku menaruh nya kemarin di sini,di mana dia"ucap kiko meraba kasur nya
"CKLEK"
"Sayang waktunya sarapan,kamu cari apa hmm,ucap vano
"A-aku ga cari apa apa"ucap kiko
"Kamu harus makan habis itu minum obat nya,bentar lagi dokter akan datang untuk mulai terapi,kau jangan menolak ini demi kesehatan kamu"ucap vano menghampiri kiko
"Untuk apa,buang buang uang vano,biarkan saja seperti ini,hidup ku mungkin tak akan lama lagi,itu hanya merepotkan mu saja"ucap kiko
Vano menghela nafas nya panjang
"Aku mohon,berjuang lah"ucap vano
TBC.........
Segitu dulu ya teman teman maaf kalo banyak typo
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.