2.

120 15 1
                                    


Malam hari tiba, mansion yang sedang di tempati oleh Zaifan kini kedatangan tamu, tamunya adalah seseorang yang bernotabe sebagai sahabat Zaifan.

“Bagaimana dengan anakmu setelah kehilangan 1 ginjalnya?”tanya seseorang itu bernama Andra.

“Biasa saja, dia hanya mengoceh bahwa diriku yang tidak sopan mengambil ginjalnya. Saya tidak peduli, padahal saya sudah baik ingin mengembalikan ginjal nya tapi anak itu tidak mau.”

“Ahahaha, Ternyata tidak perlu tes DNA lagi. Kalian memang benar ayah dan anak kandung. Oh, tentang antari apakah sudah kau eksekusi?”

“Malam ini, akan saya bunuh depan aldrick, lihat reaksi anak itu. Akan menangis atau tertawa.”

“Prediksiku, aldrick hanya akan diam, dia juga tidak peduli pada antari.”

“Ya tunggu nanti. Apakah sudah saatnya saya membebaskan aldrick?”

“Sebentar dulu Zaifan, kenapa cara bicaramu berubah? jujur dari tadi kau menggunakan bahasa saya. Biasanya kau akan menggunakan bahasa seperti biasanya.”

“Ah maafkan, hanya sedikit ingin merubah cara bicaraku.”

“Tidak pantas. Tentang aldrick memang tidak ada salahnya kau membebaskan dia.”

Zaifan mengangguk setuju, melihat aldrick yang lewat dengan membawa sesuatu di tangannya, dia penasaran tentunya.

“Apa yang kau bawa al?”tanya Zaifan.

“Potongan daging body guard, aku hanya membawa sedikit.”

“Kau membunuhnya?”

“Dia yang mencari masalah padaku, oh ya daging ini akan di buat sup dan akan ku berikan pada teman temanku.”

“Terserah kau, di mana kau membunuhnya?”

“Ruang bawah tanah, aku juga melihat antari. Apa kau akan membunuhnya juga?”

“Ya, kau ingin ikut membunuhnya?”

“Hm, aku ingin ikut.”

“Ya baiklah.”

Aldrick kembali membawa itu pergi ke dapur, akan dia hidangkan daging itu pada teman temannya.

Andra sambil menghisap rokoknya sudah biasa mendengar percakapan antara anak dan ayah itu, sudah hal yang sangat lumrah baginya, apa lagi maid maid yang berkerja puluhan tahun, namun jika maid baru pasti sangat awam dengan ini.

“Memangnya siapa teman aldrick? setahuku dia tidak pernah keluar.”

“Mungkin teman online nya, dia sudah ku beri handphone.”

“Oh. Daging body guard, kira kira siapa yang dia bunuh?”

“Mungkin Bara, body guard yang selalu mencari masalah dengannya.”

“Bara, ya biarkan. Apakah kau tidak pergi ke kantor hari ini?”

“Tidak, kenapa?”

“Bukannya ada meeting dengan klien dari luar? astaga, kau sudah menghancurkan bisnis mu.”

“Tak peduli.”

“Terserah.”

Zaifan tak memperdulikannya dia menghisap rokok yang berada di jarinya sambil melihat ke sudut ruangan banyak pekerja yang sedang bekerja di malam hari, mungkin para pekerja memang bekerja 24 jam.

“Gua mau eksekusi si Antari dulu, lu nyantai aja.”ucap Zaifan mengubah nada bicaranya secara tiba tiba.

“Ya.”

ANTARIKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang