6.

84 12 2
                                    


Matahari sudah mulai terbenam, menandakan malam hari telah tiba, kali ini zaki yang menghilang bukan aldrick.

“Kau tidak melihat zaki?”

“Terakhir kali aku melihatnya di belakang rumah.”

“Tidak ada carlo. Kira kira kemana anak itu pergi?”

Tak lama terdengar langkah seseorang dan juga suara deretan besi di lantai, atensi keduanya teralihkan pada kedua suara itu.

“Zaki?”kaget zaifan.

“Em. Maaf aku membawa orang yang di inginkan oleh aldrick, jantungnya sudah berada di tanganku.”ucap aldeo, bukan zaki.

Mendengar nada itu zaifan tau ini bukan zaki, dia menghela nafas lelah dan membanting tubuhnya du sofa, apa lagi tampilan aldeo membawa sebuah gergaji yang besar dan juga jantung di dalam plastik, tak lumaya menyeret mayat yang berlumuran darah.

Beda lagi dengan aldrick yang puas tersenyum, karena orang yang berada di tangan aldeo, karena itu adalah orang yang mengejek aldrick saat dirinya pergi ketaman.

“Good boy. Mana jantungnya? buang aja mayatnya.”ucap aldrick.

“Ini. Kamu mau apakan jantung itu?”tanya aldeo.

“Kamu mau makan apa hari ini?”tanya balik aldrick.

“Kayanya..., Di pakein kecap juga enak deh!”seru aldeo dia tau apa yang di maksud aldrick.

“Oke, sini jantungnya aku cuci dulu. Kamu istirahat aja.”setelah mengatakan hal itu aldrick langsung pergi.

“Eum!”seru aldeo.

Zaifan yang mendengar zaki akan di beri makan jantung manusia hanya menampilkan deretan giginya, apa yang akan dia rasakan saat memakan jantung itu, tak lama kemudian zaki kembali sadar.

“Aduh..., anjing pusing bat cok!”ucap zaki oleng sambil memegang kepalanya.

“Haha, sini sini. Duduk dulu istirahat kayanya lu cape, Btw lu megang apaan?”ucap zaifan melihat zaki masih memegang mayat di tangannya.

Zaki melihat ke arah tangannya sontak dia terkejut kemudian melepaskan tangan yang menggenggam mayat itu, dia berlari ke arah zaifan sambil bergidik ngeri.

“Huwaa bangsat, ngapain gua megang mayat anjing! mana masih ada tu darah lagi iiih..”geli zaki.

“Lu ngigo sampe bunuh orang zak, ck ck ck bahaya lu anjir..,”ucap zaifan.

“Apaan maksud lu bangsat? gua aja ga pernah ngigo, mana sampe bunuh orang,”

“Yeh, gua ngasih tau lu malah ga percaya.”

“Ah ga mungkin, kalo gitu gua mau balik ya zai. Kayanya orang rumah nyari gua.”

“Iyadah sana. Oh tentang orang tua lu..? mereka ada?”

“Orang tua kandung gua? ga ada, gua mau balik.”

Zaifan mengangguk, zaki pergi meninggalkan zaifan. Tak lama seseorang datang dengan pakaian jas formalnya.

“Maaf mengganggu tuan. Ada masalah di kantor, manager meminta anda untuk menanganinya karena masalah ini sangkut paut dengan data perusahaan.”

“Ya.”

Zaifan berdiri berjalan, dia akan langsung pergi ke kantor, ntah masalah apa lagi yang menghampirinya kali ini.

__

Saat sampai di kantor Zaifan melihat kerumunan yang padat, dia memotong jalan agar sampai di ruangannya, karena semua karyawan juga ikut andil.

Saat sampai di ruangannya managernya sedang mengutak ngatik laptop kerjanya dia terlihat panik dan gelisah, zaifan mendekat.

“Ada apa sonia?”tanya zaifan.

“Ini pak, keamanan data perusahaan kita melemah, kayanya ada orang yang hack deh pak. Ini juga banyak link yang muncul, terus tiba tiba masuk ke situs. Udah beberapa kali masuk terus saya coba keluarin juga ga bisa pak,”jelas sonia.

“Mari saya lihat.”

Zaifan melihat laptopnya benar sama persis yang di katakan oleh sonia, layarnya terus terusan masuk ke dalam situs bahkan jika di hitung sudah lebih dari 20 kali.

“Gimana ini pak?!”panik sonia.

“Biarkan.”

Tak lama deretan angka muncul, layar itu berhasil masuk kedalam salah satu situs, kemudian menampakan seseorang dengan topeng dan juga menggunakan jaket hitam.

“Halo, zaifan.”ucap seseorang di dalam layar itu dengan mengubah suaranya.

“Siapa? berani sekali kau membobol situs kemaananku.”

“Haha. Bisa saja aku tak menyebarkannya, asalkan kau mau menyerahkan anakmu. Sudah, itu yang ku minta.’

“Kau menginginkan anakku? untuk apa?”

“Kau tidak perlu tahu. Aku hanya menginginkannya, berikan dia malam ini pada alamat yang aku kirim.”

Ting!

Notifikasi masuk kedalam handphone zaifan, benar saja lokasi yang di kirimkan oleh manusia itu berhasil datang ke handphone nya.

“Ck, kau pikir aku akan memberikan anak semata wayangku bodoh? tidak akan. Sebarkan saja data perusahaanku, jika kau ingin tahu data perusahaan aslinmilikku tidak di simpan di dalam komputer, tapi.., berada di jantung ku.”

klik!

Setelah mengatakan hal itu zaifan langsung mematikan rekamannya, laptop itu kembali pulih seperti semula, semua pekerja menghela nafas lega untung saja sonia langsung buru buru laporan.

“Waduh pak, untung saya gercep nelpon bawahan bapak. Hadeh kalo ngga, udah bocor semua tuuhh.”sonia lah yang terlihat paling lega.

“Ya.”jawab zaifan.

“Bubar.”lanjutnya.

Semua orang yang berkumpul di sana langsung pergi meninggalkan zaifan, zaifan sendiri masih berpikir siapa yang berani beraninya ingin mengambil anak semata wayangnya.

“Sebenarnya lu siapa anjing? lu ga akan bisa ngambil Carlo dari gua, kalo mau ambil Carlo, ambil dulu jantung gua.”

Secara tidak langsung zaifan mengatakan bahwa jika ingin memiliki Aldrick maka harus mengambil nyawanya, maka dari itu tidak ada yang akan bisa memiliki Carlo kecuali author.

Zaifan berjalan menuju salah satu bingkai foto, dia melihat Aldrick yang masih bayi, fotonya banyak di dalam ruangannya bahkan tidak hanya 1-2 saja hampir ada sekitar lebih dari 5 foto.

“Gatau kenapa semenjak daddy pindah kesini dan ketemu kamu, hati daddy bener bener hangat, seakan kamu beneran anak daddy. Apapun yang terjadi sama kamu dan daddy, kamu akan terus menjadi anak daddy. Semoga Tuhan membiarkan kita bersama lebih lama, Carlo. Jadilah anak yang bisa daddy banggakan.”ucap zaifan menatap poto Aldrick yang masih bayi sambil meneteskan air matanya.

“Sepertinya kamu sudah terbawa suasana di sini, zaifan. Kamu akan tetap di sini sampai maut menjemputmu, lalu kamu akan pindah dimensi pada dimensi asal mu.”ucap seseorang yang tak lain adalah iksa.

“Iksa, biarkan aku hidup bersama Carlo. Lalu bawalah orang tua beserta adik ku kemari, agar hidupku terasa lengkap.”

“Akan ku kabulkan saat kau sudah waktunya.”

Mendengar itu zaifan hanya dapat menyetujuinya, asalkan dia tidak meningggalkan Aldrick dan tidak meninggalkan adik juga orang tuanya.

Kasih sayang zaifan begitu besar pada adik juga orang tuanya, walaupun di sini dia memiliki peran sebagai manusia terkejam namun tetap saja hatinya selembut kapas saat mendengar seseorang yang dia cintai terluka.

___

Up dulu, vote.

Typo? komen yaa




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTARIKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang