— Happy reading —
Ponselku hilang entah kemana, aku mencari itu kemana mana namun aku tak kunjung menemukannya. Ini sudah sore hari dan kelas akan segera berakhir. Aku menatap sekeliling barangkali aku ceroboh menjatuhkan ponselku di suatu tempat.
"Pssttt, hey bodoh mencari benda persegi panjang dengan casing hitam?"
Aku menatap laki laki itu dengan bosan, ulah jahilnya sangat kekanak-kanakan.
"Ya, kemanakah ponselku?" Ketusku, menjengkelkan sekali dia bahkan tak pernah berkomunikasi denganku, jangankan berkomunikasi interaksi kami saja sangat sedikit.
"Dingin banget.." Ujarnya sambil mengangkat bahunya, jujur saja aku sudah muak dia tak kunjung mengembalikan ponselku.
"Jadi dimana ponselku?" Tanyaku kembali sambil menahan rasa kesal.
"Gatau, cari aja sendiri" Laki laki itu kemudian kembali pada ponselnya sendiri tak mempedulikan ku lagi. Sejenak aku terdiam berusaha mengingat ingat dimana terakhir kali aku meletakkan ponselku.
Mataku diam diam masih menelisik sudut sudut ruangan sampai pada akhirnya hanya tertuju pada satu tempat, dibawah kursi seseorang. Dia seorang gadis cantik yang lumayan populer dengan perawakan yang sempurna.
Mungkin ponselku terjatuh lalu seseorang tak sengaja menendang nya? Dan sekarang ponselku berakhir berada dibawah kursi yang gadis itu duduki. Aku lupa namanya, Eleona? Liona? Atau Elena? Yang jelas aku tidak tahu pasti karena aku jarang bersosialisasi di kelas hanya sesekali saat ada tugas kelompok.
Kulihat punggungnya dari belakang, sungguh ramping dengan surai legamnya itu.. Sangat menawan, mataku seolah segan menatap kearah lain dan aku mulai tak mempermasalahkan tentang ponselku.
Tanpa kusadari kelas sudah berakhir, aku baru sadar saat gadis yang sedari tadi kupandangi mulai membereskan barang barangnya lalu dia menemukan ponselku yang berada di bawah nya.
"Punya siapa ini?" Katanya sambil mengangkat ponselku tinggi agar semua atensi tertuju padanya.
"Punya ku" Aku menyahutnya dalam sekejap dan berjalan menuju ke bangkunya, bau wangi gadis itu memanjakan hidungku.
"Makanya lain kali barangnya dijaga okey? hati hati jangan sampai hilang lagi" Dia berbicara dengan nada lembut, sangat memikat namun aku hanya mengiyakan kalimatnya dan segera mengambil ponselku dari tangannya.
~~~
Aku seperti biasa berjalan ke halte bus, sendirian. Mengambil headset di tas ku lalu aku memasangnya dikedua telingaku, lanjut berjalan.
"Shasa! Shasaaaa tungguin" Suara teriakan dari belakang yang keras samar samar sampai ke telingaku yang sedang mengkonsumsi lagu lagu dengan volume keras.
Lantas aku melepas headset ku lalu aku menoleh ke belakang, ah gadis itu lagi, kenapa dia?
"Bukumu ketinggalan nih" Aku mengangkat alisku pasalnya aku yakin aku sudah memasukkan semuanya ke dalam tas ku.
"Buku apa?" Tanyaku penasaran.
"Buku tadi yang dikumpulin, ternyata tadi dibagiin eh kamunya udah keluar kelas duluan jadinya kukejar" Ungkapnya padaku sambil menyodorkan buku tulisku. Mataku mengintip sedikit ke punggungnya, apakah dia membawa tas nya atau tidak aku tidak tahu kenapa. Aku hanya penasaran.
YOU ARE READING
Little Piece Of Dream'(s)
Fantasía" Kau tahu? Semakin banyak kau tahu tentang seluk beluk dunia maka semakin berhati hati kamu terhadap sifat manusia, Mereka makhluk beringas tak luput dari dosa. " -sha.