Dipagi hari yang cerah, burung burung pun berkicau dan berterbangan dilangit. Seorang gadis bersurai biru gelap dan rambutnya yang dikucir tengah berdiri disebuah taman, menunggu seseorang datang menghampirinya.
"Shyfa !"
Gadis itu menoleh kebelakang, ah.. gadis itu bernama 'Shyfanya Gracelyn'.
"Kamu udah nunggu lama ya?" Kata teman Shyfa bertanya kepada nya.
"Nggak kok, Zara. Tenang aja, yuk berangkat!" Kata Shyfa dengan semangat. Zara Kaelsha adalah teman Shyfanya dari semenjak mereka kecil sampai sekarang.
"Hah.. aku takut banget kalo nilai MTK ku jelek! Hp aku bisa disita kalo itu memang terjadi , huhu.." kata Zara dengan muka sedih, ia pasrahkan kepada Tuhan untuk nasibnya kedepannya.
"Haha! Jangan sedih kaya gitu. Kalo kamu udah berusaha sebaik mungkin, insyaallah kamu dapet hasil yang bagus kok! Semangat ya!" Kata Shyfa sambil mengusap surai coklat Zara dengan gaya rambut wolfcutnya.
Shyfa memang seperti itu orang nya. Ya, siapapun bisa memanggil kakak saat dikelas dan kadang memanggil namanya. Karena sifatnya yang lebih seperti yang paling dewasa dikelas membuat satu kelas selalu menjadikan dirinya sebagai kakak mereka.
Setelah mengobrol ringan sambil berjalan, akhirnya mereka sampai di sekolah mereka.
"Kak Shyfa! Zara!" Kata seorang gadis bersurai ungu berkucir dua dibawah rambutnya.
"Liu! Hati hati! Jangan lari lari!" Lagi lagi sifat dewasanya muncul lagi. Gimana kalau sekarang ia dipanggil Mama atau Ibu saja ?
"Hehe, biar cepet aja nyamperin kalian." Gadis itu bernama Liu Vanaro. Gadis itu dikenal sebagai anomali/orang barbar di kelas mereka.
"Kebiasaan suka lari lari! Kenapa sih kalo lari lu gak pernah jatuh biar kapok!" Kata Zara kesal. Liu memang pecicilan anaknya, setiap kali dia lari dia seperti tidak pernah jatuh dan malah dia orang yang paling cepat larinya.
"Hehe, gak tau. Kan takdir tuhan yang atur" kata Liu cengengesan.
"Udah udah, yuk masuk kelas" kata Shyfa menengahi perdebatan itu.
Mereka bertiga pun melangkah kan kaki memasuki kawasan sekolah sambil mengobrol sedikit agar tidak merasa canggung.
Belum sempat membuka pintu kelas, suara jeritan, dan tawa, terdengar di telinga mereka bertiga. Ah.. ulah siapa kali ini?
Pintu terbuka memperlihatkan bangku yang secara tiba tiba terlempar hampir mengenai kepala Liu, dengan sigap Shyfa menarik Liu kembali keluar kelas begitu juga dengan Zara yang juga sama seperti Liu.
"AHAHAHAHA!" Huft- suara tawa itu.. suara tawa itu berasal dari suara laki laki yang sering dikenal sebagai ketua kelas X-I atau Adrean Rafki.
Jika dipagi hari.. memang kegiatan nya selalu seperti itu. Lain lagi kalo Liu ikut serta dengan segerombolan kelompok itu.
"KI! HATI HATI ! ITU KAK SHYFA,ZARA DAN LIU MAU MASUK JADI TAKUT BUAT MASUK!" Kata perempuan bersurai hitam panjang dan lurus dengan bando berwarna putih yang menghiasi kepalanya berteriak kepada Adrean.
"Eh? Ada kak Shyfa?" Kata teman gadis itu yang bersebelahan dengannya.
"Iya, tuh didepan kelas." Kata gadis itu sambil menunjuk kearah pintu kelas mereka.
"Ya, maap. Mana gue tau." Jawab Adrean. Huh.. ketua kelas macam apa dia ini?
Akhirnya ketiga gadis tadi memasuki kelas dengan sedikit takut karena tadi hampir membuat Liu dan Zara hampir masuk UKS. Gak.. RUMAH SAKIT !
Mereka berjalan kearah meja mereka masing masing.
"Kak Shyfa! Nonton Drakor lagi yuk~!" Kata teman dari gadis bersurai panjang dengan bando putih tadi."Hmm.. boleh~ mau nonton Drakor apa emangnya, Zia?" Kata Shyfa dengan suara khas yang lembut itu. Nama gadis itu adalah Ziara Olivia. Dan teman sebangkunya bernama Stella Pricilla.
"Hmm.. aduh, aku lupa lagi namanya apa! Nanti deh aku kasi link nonton nya." Kata Zia.
Shyfa hanya membalas nya dengan anggukan sebagai tanda setuju.
"Liu! Tumben kamu akhir akhir ini cepet datang! Biasanya juga di suruh nunggu didepan pagar." Kata gadis bersurai hitam dan dibawah rambutnya terdapat warna putih dan membuat ia terkesan cantik Dimata orang dengan rambutnya itu.
"Ya Napa sih?biar ada waktu buat main main juga." Huh.. anomali satu ini.
"Ges, kekantin yuk, aku blum sarapan nih." Kata gadis disamping gadis bersurai hitam putih itu.
"Yaudah, yuk Fir, Sya." Kata Liu memanggil temannya. Nama Gadis bersurai hitam dan putih itu 'Fira Ferencia' dan gadis disampingnya Dangan rambut berwarna hijau muda bernama 'Asya Teresya'. Mereka bertiga adalah sekelompok anomali kecil dan diketuai... Siapa lagi kalau bukan Liu? Mereka pun pergi keluar kelas dan berjalan kearah kantin.
"Eh Cel. Ikut anomali kecil yuk. Gue juga laper nih."
Kata Gadis dengan gaya rambut butterfly cut nya bernama 'Daisy Destinia' memanggil temannya yang bernama 'Celine Delina' . Gadis bersurai emas itu menoleh karena namanya dipanggil"Yaudah yuk, aku juga laper hehe." Kata Celine.
"Ikut ikut!" Kata gadis bersurai megenta dikucir satu bernama 'Amy Zion' menghampiri dua temannya.
Mereka bertiga pun keluar kelas menuju ke arah kantin mengikuti 'Anomali Kecil'.
"Ri!" Pemuda yang dipanggil 'Ri' itu menoleh kebelakang. Dengan netra berwarna hijau tosca dan surai berwarna abu-abu nya, ia menjawab "hmm?". Terdengar sedikit dingin, tetapi ia orang yang humoris.
Pemuda itu bernama 'Fian Hendrik' tetapi ia lebih suka dipanggil 'ri' agar lebih simpel.
"Lu udah ngerjain pr mm belum?" Ah.. yang memanggilnya adalah Adrean.
"Udah. Huft- pasti minta contekan nih, iya kan?" Jawab nya dengan muka kesal.
"Hehe, tolong ya, Fian Hendrik yang ganteng!" Kata Adrean cengengesan.
"Huh.." Fian melangkahkan kakinya ketempat dimana ia duduk dan membuka tas nya mengambil buku yang bertuliskan 'Latihan Matematika'. "Nih" katanya sambil menyodorkan buku miliknya kepada Adrean.
"Widih, makasih ya, mas Fian~" goda Adrean sambil mengedipkan mata sebelahnya. Hadeh..
"Jijik anjir!" Jawab Fian. Ya, siapa yang gak merasa jijik ketika diperlakukan seperti itu?
"Bacot. Berisik Lo pada, tau gak?"Kata pemuda disamping Fian yang bernama Arhan Hendrik. Mereka adalah anak kembar, hanya beda di mata saja. Mata Arhan berwarna biru sedangkan warna mata Fian hijau tosca.
"Tidur Mulu lu. Kalo kata Mak gue begadang tros!" Kata Adrean mengatai Arhan.
"Bacot" singkat , jelas , dan padat. Kata kata itu selalu keluar ketika seseorang selalu mengatainya saat sedang tidur.
"Woi, kekantin yok!" Kata pemuda bernama 'Rayn Kenzo' dengan surai hitam nya mengajak 3 orang yang tengah berdebat tadi. tidak. 2 orang saja sih..
"Entar deh, gue mau nyalin ini dulu." Sambil menunjukkan buku Fian.
"Yaudah cepet. Gue laper." Ucap nya dengan suara dingin.To Be Continued....🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
🌹INITIAL KILLER 'L'🥀
Teen Fiction"huh? kenapa.. aku disini?" kata gadis yang baru saja terbangun dari koma nya. ia berusaha untuk duduk di atas ranjang rumah sakit tetapi sangat sulit untuk duduk. Pintu ruangan terbuka memperlihat kan segerombol orang yang berbondong bondong masuk...