KUAS

551 29 0
                                    

.
.
.
.
.

Langit di pagi hari dengan segelas susu dan sepotong roti bakar. Phuwin dan Neo sedang sarapan bersama di meja makan, suasana di meja makan sangat sunyi, biasanya saat makan phuwin dan neo suka adu mulut membahas hal yang tidak penting tapi suasana kali ini berbeda, ya mungkin karena phuwin masih memikirkan kuas nya yang hilang.

"Phu? Lu oke kan? Sarapan yang bener, jangan dimainin doang tuh sendok garpu" tanya Neo khawatir, karena sejak tadi phuwin hanya memainkan alat makannya.

"Phu oke kok, yaudah kak hari ini phu berangkat duluan ya" phuwin berpamitan dengan Neo tanpa memakan sedikit pun hidangan yang ada di meja, phuwin langsung membawa tasnya dan pergi meninggalkan meja makan.

"Eh phu! Seenggaknya minum susunya nanti lu kelaparan" teriak neo yang entah didengar atau tidak oleh phuwin, karena phuwin berjalan sangat cepat meninggalkan meja makan.

_Dikampus (fakultas teknik)_

"Phu kenapa nyuruh kita berdua kesini?" Louis kali ini tak sendiri, ada fourth yang sekarang sudah mulai kembali masuk kuliah. Fourth adalah sahabat phuwin juga sejak SMA.

"maaf ya ganggu kalian pagi', tapi gue mau minta tolong boleh gak?"

"YAELAH PHU, kayak pertama kali aja lu mintol ke kita..mau mintol apasih emangnya? Btw tuh muka ditekuk Mulu dari tadi haha" fourth menjawab sambil merangkul pundak phuwin.

"Boleh tolong cariin kuas gue ga? Kuas pemberian nenek gue kalian tau kan? Kemarin hilang, kayaknya disekitar sini deh karena gue gak kemana-mana lagi habis dari sini...gue udah cari di fakultas seni tapi nihil...Yaa boleh yaa bantuu phuu" bujuk phuwin dengan muka memelas yg lucu sambil menyatukan kedua tangannya memohon agar Louis dan fourth mau membantu nya.

"IHH TEMEN GUA GEMES BANGET CII, iyaa iyaa phuu pasti kita bantu kok... Lu lucu banget sihh kalo lu cewek udah gua pacarin kali" fourth menggoda sambil mencubit kecil kedua pipi phuwin.

"maacii fottt, sayang deh" phuwin menggoda membalas cubitan di kedua pipi fourth.

"IHH NAJISHH, HOMO LU BERDUA?? AMIT' JABANG BAYIK" Louis merinding melihat aksi kedua sahabatnya itu.

(AWOAKWOK nanti juga jadi homo semua 😔🫰🏻).
(Louis " Monyed")

_fakultas seni_
.
.
.
"Haha, gua harus nemuin pemilik kuas itu hari ini juga. Lumayan kan godain cewek di pagi yang indah ini"
Nara berjalan di lorong fakultas seni sambil memainkan kuas yang sedang ia cari pemiliknya.

BRUKK*
" ADUHH.."

" Aduhh maaf kak gue gak senga-, EH... L-LU YANG KEMARIN NYEPAK KANVAS GUE PAKE BOLA KAN SAT?!!" phuwin yang tadinya menunduk meminta maaf tiba' langsung mendangak melotot melihat Nara sambil mengepalkan salah satu tangannya.

Nara yang menyadari sedang menghadapi mala petaka di depannya, langsung berlari meninggalkan phuwin tanpa sepatah katapun.

"SHIAA! KABUR LAGI LU?! KALI INI GUA KEJAR LU AMPE KETANGKEP" phuwin tanpa pikir panjang langsung ikut berlari mengejar Nara menuju lapangan samping fakultas seni.

"SIALL, MALAH KETEMU DIA... MANA SEREM BANGET LAGI" Nara terus berlari tanpa menengok ke belakang sedikit pun tapi tiba'...

BRUKKK*
" EI SAT, PAKE JATOH SEGALA, ADUH MANA SAKIT LAGI KAKI GUA" Nara lagi' terjatuh tersandung batu yang ada di tengah lapangan dan tak mampu lagi untuk berlari karena kakinya yang sakit.phuwin makin lama makin dekat menghampiri Nara masih dengan wajah yang kesal.

"MAMPUZ, JATOH JUGA KAN LU SIAPA SURUH MAIN' SAMA ANAK SENI AHAHHAHA" saat phuwin menyadari Nara terjatuh dia langsung tertawa dan meledek si Nara sambil main tangan menepuk-nepuk pundak Nara. *( ini sih saya kalau ketawa 😔)*

"Cuihh..yaudah dah nyerah gua puas lu? Gua udh gakuat lari kaki gua sakit, terserah lu mau apain gua" Nara berpasrah sambil merebahkan dirinya di tengah lapangan tak sanggup untuk bangkit berdiri.

"Enak aja, ga semudah itu. Bangun lu!" Phuwin menarik paksa tubuh Nara yang sudah tidak berdaya.

"Anjir kaki gua sakit nyed, lepasin atau gua cium lu sampe pingsan?" Nara yang dipaksa berdiri itu mengancam phuwin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjir kaki gua sakit nyed, lepasin atau gua cium lu sampe pingsan?" Nara yang dipaksa berdiri itu mengancam phuwin.

"Cuih coba aja, emang lu bisa apa?" Phuwin menantang Nara, dia tak percaya dengan ucapan Nara.

"dihh nantangin, oke kalo itu mau lu"
Nara langsung menarik baju phuwin dan menciumnya.

"SHIA MAU NGAPA-.. mmmhh" Nara benar benar mencium phuwin, mereka berciuman kurang lebih selama 5 menit tanpa berhenti. Nara yg baru sadar dengan apa yg sedang dia lakukan langsung melepas ciuman itu.
"M-maaf gua gak bermaksud nyium lu selama itu, maaf gua gak sadar"

"Mmhh Lu jahat!... lu pokonya jahat. Kenapa nyium phu tiba', phu pikir itu hanya bercanda..."
Phuwin yang terbawa perasaan merasa dirinya tak suci lagi karena first kiss nya diambil oleh Nara langsung menangis sejadi-jadinya, phuwin berlari meninggalkan Nara sambil menangis.

"Tunggu, tadi dia menyebut dirinya phu? Apa mungkin dia pemilik kuas ini?" Nara ngebatin sambil melihat' kuasnya memastikan bahwa nama yg tertera dikuas itu benar'(phu).
.
.
.
.
.
_Bersambung....._

Mohon maaf jika banyak kata yang kurang ataupun tidak enak untuk dibaca pada cerita, karena ini adalah pengalaman pertama kuu 😔🙏🏻

✨THANKS FOR READING✨

🚫⚠️LOVE WARNING ⚠️🚫 [pondphuwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang