6. Us

387 33 2
                                    

"Hyung mianhaeyo." Kata Jungkook setelah duduk di samping Jimin. 

"Maaf untuk sikapku kemarin. Kau benar, aku masih kekanakan." 

"Apa kau sudah berbaikan dengan Jin hyung?" Jungkook mengangguk. 

"Kami sudah bicara, kami baik-baik saja sekarang. Maafkan aku hyung."

"Janji akan menjadi alpha yang baik untuk Jin hyung?" Jungkook mengangguk tanpa ragu. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri, akan menjadi alpha yang baik untuk matenya. 

"Baiklah aku memaafkanmu." Ucap Jimin dengan senyumnya.

"Apa hyung baik-baik saja?" Tanya Jungkook pelan. 

Jimin menggeleng, "Tidak ada penolakan yang terasa baik, Kook. Tapi tak perlu khawatir, hyung sudah biasa." 

"Kapan dia menolakmu? Hyung tidak perlu menjawab jika tidak ingin." Jimin terkekeh melihat kepanikan Jungkook.

"Tak lama setelah debut, kita pernah satu acara TV dengannya. Aku masih polos saat itu, menganggap dia akan merasa senang saat akhirnya kita bisa bertemu. Kami bicara di toilet. Dia mengatakan banyak hal yang intinya tidak menginginkan ikatan ini." Jawab Jimin ringan.

"Harusnya aku memukulnya lebih karas kala itu." Jimin tertawa ditengah dukanya. 

"Jangan lakukan itu, aku tetap merasa sakit jika kau menyakitinya. Meskipun dia tak menginginkan ikatan ini."

"Benarkah?" Tanya Jungkook terkejut.

Jimin hanya mengangguk sebagai jawaban. Tak ingin membahas lebih panjang soal ini.Ia hanya berharap Jungkook dan Jin juga member lain tidak bernasib sama sepertinya.

"Di sini kalian rupanya. Ayo masuk, hyung lain sudah menunggu untuk sarapan." Kata Taehyung yg menyusul mereka. 

Ketiganya berjalan beriringan meninggalkan taman untuk kembali ke dorm. 

"Aku ingin es krim." Kata Jimin saat melewati minimarket.

"Ayo beli kalau begitu!" Seru Taehyung semangat. 

"Bukankah kita harus diet untuk persiapan comeback?" Tanya Jungkook menatap ragu kedua kakaknya. 

"Apa kau mendengar sesuatu, Jim?" Tanya Taehyung pura-pura tidak mendengar Jungkook.

Jimin tertawa, membiarkan dirinya ditarik Taehyung memasuki mini market. Mau tak mau Jungkook juga mengikuti mereka.

"Belikan untuk hyung lain juga." Kata Jimin menyuruh Taehyung yang sedang mengambil eskrim. 

"Nanti kita dimarahi." Ucap Taehyung.

"Yang akan marah hanya Jin hyung. Jungkook akan mengurusnya nanti." Jimin mengambil beberapa eskrim tambahan. 

"Aku? Tapi... aku juga takut saat Jin hyung marah." Kata Jungkook semakin pelan di akhir. 

Jimin dan Taehyung bertukar pandang.

"Kau bisa menciumnya, ku jamin dia akan diam." Kata Taehyung memberi saran. 

"Hei, jangan ajarkan hal-hal aneh seperti itu pada maknae kita." Protes Jimin. 

"Aneh apanya, bukankah mereka pasangan sekarang? Cepat atau lambat kita akan melihat mereka berciuman."

Itu tidak salah sih, tapi tidak perlu sefrontal ini kan?Jungkook menyentuh pipinya yang memanas karena malu dengan bayangan yang berputar di kepalanya. Ia dan Jin yang berciuman? 

"Yak Kookie, mukamu memerah!" Ledek Taehyung membuat muka Jungkook semakin memerah karena malu.

***

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang