Chapter 09

72 9 0
                                    

DISCLAIMER ⚠⚠
-CERITA INI DI BUAT HANYA UNTUK KESENANGAN
-HANYA FIKSI
-KARANGAN DARI AUTHOR
-KALAU GA SUKA SKIP ❌
Happy Reading guys :p




















»»---->𝑃𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛?<----««



















Awan yang bewarna orange serta penampakan matahari yang ingin tenggelam itu adalah momen di mana langit terlihat begitu indah.

Di balkon terlihat seorang pemuda bersurai coklat muda menatap kearah langit ia termenung tenggelam dalam pikirannya.

Hingga ada suara yang memecahkan lamunannya.
"Ka gin? " panggil souta menyadarkan gin dari lamunannya.

".. Eh, iya ada apa souta? " balas gin pada sang adiknya itu.

"Ka gin kenapa melamun? " tanya souta dengan wajah yang bertanya tanya dan meminta penjelasan dari sang kakak.

"Ah... Tidak... Kakak hanya melihat kelangit saja.. " jelas gin dengan senyumnya.

Souta hanya mengehela nafasnya, "kakak jangan berbohong... Kakak sedang memikirkan '𝘥𝘪𝘢' ya? " tanya souta seraya ia menghampiri gin.

Gin menggeleng cepat, ".. Tidak, aku benar benar hanya melihat kelangit saja... " ucap gin dan langsung meninggalkan souta yang masih berada di balkon.

Gin yang masuk terlebih dahulu ia berjalan kearah ranjang tempat ia tidur, ia mengambil poselnya yang berada di atas nakas.

Gin membuka layar ponselnya mengirimi sebuah pesan untuk seseorang.

𝑩𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒃𝒆𝒔𝒐𝒌?
/ 𝑻𝒆𝒏𝒕𝒖, 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒂𝒅𝒂 𝒂𝒑𝒂?
𝑨𝒌𝒖 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒊𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒖𝒂
/ 𝑶𝒌𝒆... 𝑩𝒂𝒊𝒌𝒍𝒂𝒉, 𝒑𝒖𝒌𝒖𝒍 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒑𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖?
𝑺𝒆𝒃𝒊𝒔𝒂𝒎𝒖 𝒔𝒂𝒋𝒂...
/ 𝑩𝒂𝒊𝒌𝒍𝒂𝒉... 𝑷𝒖𝒌𝒖𝒍 𝟗?
𝑩𝒐𝒍𝒆𝒉, 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒖 𝒕𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒅𝒊 𝒃𝒂𝒘𝒂𝒉
/ 𝑶𝒌𝒂𝒚, 𝒔𝒆𝒆 𝒚𝒐𝒖
𝑺𝒆𝒆 𝒚𝒐𝒖

Gin kembali meletakkan ponselnya di atas nakas, matanya kini terasa sangat berat hingga akhirnya ia terlelap.

──────⊹⊱⊰⊹──────

𝙋𝙪𝙠𝙪𝙡 08.57

Matahari kini muncul pagi hari telah tiba, pemuda bersurai coklat muda itu kini telah keluar dari kamar mandi dengan atasan baju berlengan pendek berwarna coklat tua dengan bawahan hitam polos panjang.

Tak lupa ia membawa jaket bersama nya, jaga jaga kalau cuaca yang akan berubah menjadi dingin.

"Souta, kakak mau pergi dulu ya" pamit gin pada sang adik, souta hanya menganggukkan kepalanya.

Kini ia berada di bawah villa ia menunggu seseorang yang ingin ia jumpai.

"GIN! " panggil seorang gadis yang berlari menghampiri nya.

Senyuman terlihat pada wajah tampan milik gin saat ia melihat gadis itu, '𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 cantik' batinnya.

Gadis itu berhenti di hadapan gin, ia mencoba untuk menetralkan nafasnya karena berlarian tadi. Setelah dirasa nafasnya mulai netral kembali ia membuka mulutnya.

CAINE CHAIDEN EDWARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang