Los Angeles, dua tahun kemudian.
Milky sudah menetap di kota ini selama setahun. Berbekal kenalan dari Sekar. Milky bekerja sebagai pelayan restoran.
Sejauh ini, Milky menikmati pekerjaan yang membuatnya berinteraksi dengan orang berbagai negara. Uang bukanlah masalah, karena tabungan peninggalan Gian sangat banyak. Milky hanya mengisi waktu luangnya. Kalau tidak, ia akan terus memikirkan Gian.
Ada kalanya Milky merasa kesepian setiap pulang kerja dan mendapati apartemennya kosong. Milky sering melihat foto-foto Gian saat sedang rindu. Hal itu membuatnya menangis sendiri.
Ada beberapa pria yang mencoba menjalin hubungan dengan Milky, tapi Milky selalu membandingkannya dengan Gian. Ia merasa tidak ada pria yang sebaik mantan suaminya itu.
Selain Gian, Milky juga merindukan keluarganya di Indonesia. Ayah, ibu, kakak, kakak iparnya dan juga... Junar.
Milky sempat mencari Junar melalui internet, tapi nihil. Pria itu tidak suka bermain sosial media sejak dulu. Entah kenapa, akhir-akhir ini Milky jadi sering memikirkan pria itu dan masa lalu mereka berdua.
Junar, apa kabarmu sekarang? Apa kamu baik-baik saja? Milky bertanya-tanya dalam hati.
...
Suatu hari.
"Aaaww!," teriak Milky.
Seorang tamu menepuk bokongnya. Milky melotot pada pria itu, namun pria itu dan temannya malah tertawa tidak merasa bersalah sama sekali.
"Sir, please apologize," pinta Milky baik-baik.
"Ooh, I'm sorry, snowflake. Happy now?," ucap pria itu dengan nada meremehkan dan masih tertawa.
Milky menghela nafasnya dan memutuskan tidak memperpanjang masalah lagi karena semua orang di restoran mulai memandangi mereka. Ketika Milky berbalik badan, pria itu pun melecehkannya lagi dengan kata-kata.
"Your ass is very soft, lady."
Milky menatap tajam pada pria itu dan siap menampar, namun seseorang menahan tangannya.
"Jangan mengotori tanganmu," ucap pria itu. Milky langsung menoleh.
Junar? Mulut Milky menganga melihat mantan pacarnya ini. Saking terkejutnya, ia sampai bengong dan hanya diam ketika Junar mengusir dan mengancam melaporkan kedua tamu itu ke polisi dengan tuduhan pelecehan.
"Kamu tidak apa-apa?," tanya Junar.
Milky masih tidak percaya Junar berada di depannya. Ia memperhatikan penampilan pria itu sekarang.
Rambutnya sudah agak panjang, raut wajahnya semakin tampan, dewasa dan matang. Tubuhnya pun semakin terbentuk.
"Ju.. Junar? Kamu sedang apa disini?"
"Aku sedang menghadiri seminar di University of California."
"Wah, hebat! Kamu kerja apa sekarang?"
"Aku..."
Belum sempat menjawab, Milky sudah ditegur oleh managernya untuk kembali bekerja.
"Eh, maaf. Aku nggak boleh terlihat lagi ngobrol dengan tamu."
"Nggak apa. Aku juga harus kembali ke mejaku," ucap Junar berjalan melewati Milky.
Milky memandang arah tujuan Junar dan ia kaget melihat seorang wanita cantik menunggunya di meja. Dada Milky langsung terasa sesak entah kenapa.
Milky dan Junar sudah putus enam tahun yang lalu dimana Milky yang meninggalkan pria itu demi Gian. Tidak seharusnya ia cemburu, Junar hanyalah masa lalu. Pikir Milky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Nyata Milky
ChickLitApa jadinya seorang ratu tanpa raja? Tanpa raja, ratu bukanlah siapa-siapa. Rumah adalah orang, bukan tempat. Cinta segitiga antara Milky, Gian dan Junar.