Part 7

512 46 20
                                    

Harin pun mulai melumat bibir Sooji karena melihat tidak ada perlawanan dari Sooji. Malah Sooji seperti menutup matanya. Apakah ia menikmatinya?
Harin pun tidak membuang kesempatan ini. Ia makin memperdalam ciumannya kepada Sooji kemudian mulai menggigit bibir bawah Sooji agar Sooji membuka mulutnya untuk memberikan akses masuk pada lidahnya.
"Anjir Sooji kenapa lu biarin Harin nyium lu? Tapi kok gue suka ya rasa bibir Harin? Lu udah gak waras Sooji. Anjir lah first kiss gue direnggut psikopat cantik Baekyeon" rutuk Sooji dalam hatinya.
Harin yang makin bernafsu akibat mendengar desahan Sooji langsung menuntun Sooji ke tempat tidurnya dan mulai menindih tubuh Sooji.
Ciuman Harin mulai turun ke leher Sooji dan meninggalkan jejak kepemilikan disana.
"Ahhh" satu erangan lolos dari mulut Sooji dan itu membuat Harin makin menjadi.
Saat ini Harin sudah menciumi seluruh wajah Sooji kemudian kembali memberi tanda di leher Sooji. Dan tangannya mulai nakal mengggenggam gundukan milik Sooji namun saat itu baru dimulai Sooji langsung tersadar.
"Aku rasa cukup sampai sini Harin. Aku belum siap untuk yang lebih daripada ini. Sorry" ucap Sooji sambil memegang tangan Harin yang sedang mulai menggenggam payudara Sooji tersebut.
"Ah iya maafkan aku Sooji aku kelepasan" ucap Harin merasa bersalah kemudian langsung mengambil posisi kesamping Sooji.
"Tidak perlu minta maaf Harin, kita sama-sama mau melakukannya dalam keadaan sadar pula" ucap Sooji sambil mengusap rambut Harin.
Mereka berdua pun saling bertatapan sesaat.
"Lain kali kalau kamu lelah dan butuh teman kamu bisa datang menemuiku Harin. Aku juga sering kesepian sendirian di apartemen ku makanya waktu itu aku meminta Jaeun untuk menemani ku walaupun sesungguhnya bukan hanya Jaeun yang aku ajak tapi juga Yerim dan Jaehyeong namun saat itu mereka sedang ada urusan masing-masing dan hanya Jaeun yang bisa" ucap Sooji.
"Kenapa kamu tidak memintaku Sooji? Aku akan dengan senang hati langsung bergegas ke apartemenmu" ucap Harin dan saat ini tangannya sedang mengelus pipi Sooji.
"Ah itu kupikir waktu itu kita belum terlalu dekat untuk minta saling menemani satu sama lain" ucap Sooji.
"Mulai sekarang jangan sungkan Sooji dan jangan pernah merasa kesepian, jika kamu kesepian ingatlah kamu punya kekasih yang siap menemanimu jangan kamu minta ke orang lain, aku tidak menyukainya sungguh, kau tahu itu kan? Dan aku akan memperlakukan kamu jauh lebih baik daripada mantanmu bahkan hal-hal yang ingin kamu lakukan dengan mantanmu dulu tapi kalian tidak dapat melakukannya, marilah wujudkan hal tersebut bersamaku Sooji" ucap Harin sambil tersenyum dan dimata Sooji malam itu Harin terlihat sangat manis.
Harin pun mendekatkan dirinya pada Sooji kemudian memeluk Sooji erat.
"Biarkan seperti ini Sooji, kamu tahu kan aku sedang tidak enak badan?" ucap Harin.
Sooji pun hanya mengangguk membiarkan dirinya dipeluk Harin.
Kemudian mereka pun tertidur lelap dalam posisi Harin memeluk Sooji.

Keesokan harinya Harin terbangun terlebih dahulu kemudian turun ke pantry untuk mencoba membuat onigiri untuk Sooji.
Setelah selesai ia kembali naik ke kamarnya untuk membangunkan Sooji.
Ternyata Sooji sudah ada di dalam kamar mandi.
"BAEK HARIN ANJIR LU APAIN LEHER GUE" teriak Sooji dari dalam kamar mandi.
Harin pun langsung masuk ke kamar mandi tersebut dan ternyata Sooji tidak menguncinya.
"Ada apa sih sayang pagi-pagi udah ribut aja?" tanya Harin kemudian menghampiri Sooji.
Sooji yang saat itu sedang berdiri di depan cermin, takjub melihat lehernya sendiri banyak bekas kissmark dan tentu ia tahu itu semua adalah ulah kekasihnya, Harin.
"Harin gimana gue mau sekolah kalau leher gue begini njir?" oceh Sooji.
"Maaf Ji aku gak expect bakal kaya gitu aku belum pernah lakuin itu sebelumnya sumpah, khilaf aku semalem dan lagian aku udah minta maaf dan kamu udah maafin aku" ucap Harin sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal tersebut, kebingungan wkwkwkwk.
"Lo ada cream?" tanya Sooji.
"Ada ada tapi emang bisa?" tanya Harin.
"Coba dulu aja. Sini bawain gue cream lu yang paling bagus" pinta Sooji.
"Iya iya tunggu, terus jangan lupa aku kamu nya Sung Sooji kenapa balik gue elu lagi sih" ucap Harin sambil mengerucutkan bibirnya kemudian melangkah keluar untuk mengambil cream.
Beberapa menit kemudian Harin kembali dan menyerahkan cream beserta bedak kepada Sooji.
"Mau aku bantuin?" tanya Harin kemudian ia memeluk tubuh Sooji dari belakang.
"Gak perlu aku bisa sendiri kalau kamu bantuin malah bakal ada tambahan yang ada" sindir Sooji.
"Nah tuh tau" balas Harin sambil menjulurkan lidahnya dan masih dalam keadaan memeluk Sooji.
"Btw demam kamu udah baik nih" ucap Sooji disela-sela ia mengolesi cream di lehernya.
"Iya dong kan udah minum obat terus pacar aku nemenin aku tidur semalem, ciuman hot pula jadinya suhu tubuh aku jadi stabil lagi deh" goda Harin.
"Shut up Baek Harin" ucap Sooji yang kini wajahnya sudah memerah kemudian melepaskan pelukan Harin dan kini menghadap ke arah Harin.
"Kenapa Ji liatin gue? Mau lanjut kissing? Boleh juga morning kiss" ucap Harin.
"Makan tuh kiss. Nih gue mau balikin cream sama bedak lo. Dasar cewek mesum" ucap Sooji kemudian langsung pergi meninggalkan Harin yang sedang tertawa terbahak-bahak tersebut.

My Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang