Part 11

376 39 10
                                    

Malam itu seperti yang sudah direncanakan oleh Seokyung bahwa ia dan kedua temannya berniat untuk membully Jaeun.
Seokyung menghampiri Jaeun yang saat itu sedang duduk diruang tamu sendirian sambil memainkan game di hpnya sembari menunggu Jae selesai mandi.
"Eun gue boleh minta tolong gak?" tanya Seokyung tiba-tiba.
"Apa tuh?" tanya Jaeun.
"Ikut gue sebentar yuk entar aja gue jelasinnya sambil jalan" jawab Seokyung.
"Yaudah tapi gue bilang dulu ke Jaehyeong tar dia nyariin gue" ucap Jaeun.
"Udah bentar doang kok, yuk ah" ucap Seokyung kemudian langsung menarik Jaeun mumpung sedang tidak ada orang selain mereka saat itu.
Namun ternyata dari kejauhan Harin melihat itu dan entah mengapa ia merasa curiga kemudian dia diam-diam mengikuti Jaeun & Seokyung.

Ternyata Seokyung membawa Jaeun ke gudang belakang villa seperti yang sudah direncanakan sebelumnya.
"Jadi apa yang perlu gue bantu?" tanya Jaeun polos.
"Bantuan yang gue perlukan itu adalah lu putusin Jaehyeong hari ini juga, gimana? Lu bisa bantu gue akan hal itu?" tanya Seokyung dengan nada sinis.
"Gak lah enak aja, baru juga gue jadian sama dia setelah sekian lama gue denial akan perasaan gue ke dia masa gue tega sia-siain dia lagi setelah dia udah nunggu gue lama?" jawab Jaeun.
"Ya itu berarti sekarang lo harus terima kalau gue bakal nyiksa lo" ancam Seokyung.
Kemudian Baek Jenna dan Han Eunbyeol muncul dari persembunyian mereka. Kemudian mereka langsung mendekat ke arah Jaeun dan bersiap untuk mengikat Jaeun.
Jaeun yang seorang diri itu tentu saja tidak mungkin untuk melawan 3 orang yang ada di hadapannya.
"Ah udah lama nih gue gak bully orang, terakhir Min Seol A sama Bae Ronna. Lu akan ngerasain sentuhan siksaan dari gue Un, bersiaplah" ucap Seokyung kemudian mendekat ke Jaeun dan kini tangannya sudah mengangkat wajah Jaeun dan tiba-tiba dengan sekuat tenaga ia menampar wajah Jaeun dengan sangat keras hingga ujung bibir Jaeun mengeluarkan darah dan pipi Jaeun memerah. Kemudian Seokyung menjambak rambut Jaeun dengan tangan kirinya hingga kepala Jaeun mendongak ke belakang dan saat ini Seokyung sudah bersiap-siap untuk menghajar tubuh Jaeun dengan sebuah kayu panjang yang ada di tangan kanannya.
"Stop Joo Seokyung" teriak seseorang dari arah pintu.

Di villa saat itu Jaehyeong baru selesai mandi dan ia pun mencari Jaeun namun tidak menemukan Jaeun diruangan manapun. Sooji yang baru pulang berbelanja bahan makanan dengan Yerim, Doah, dan Eunjeong pun kebingungan melihat Jae yang seperti orang celingak celinguk itu.
(Harin tidak ikut karena perutnya sakit seperti akan datang tamu bulanan sedangkan Sooji mau tidak mau harus ikut berbelanja karena yang lumayan mengerti soal masakan ya dirinya)
"Ada apa Jae? Lu kaya nyariin sesuatu gitu?" tanya Sooji.
"Iya tadi perasaan Jaeun ada diruang tamu deh buat nungguin gue mandi kok sekarang tiba-tiba ngilang ya? Mana gue telepon gak diangkat" khawatir Jae.
Mereka pun juga mencoba menelepon Jaeun namun benar mereka juga tidak diangkat panggilannya. Sooji pun tiba-tiba merasa ada hal yang janggal. Kemudian ia menelepon Harin.
Dan benar saja Harin juga tidak mengangkat teleponnya bahkan kamarnya pun kosong.
"Ah shit kayaknya Harin sama geng nya berniat bully Jaeun" ucap Sooji tiba-tiba.
"Tapi dalam konteks apa? Yaudah kalau gitu ayok sekarang kita cari bebeb gue" pinta Jae panik.

Mereka pun berpencar mencari Jaeun dan Sooji yang kebetulan kebagian menyelidiki area belakang.
Kemudian saat dirinya sedang ada di dekat gudang, ia mendengar ada suara keributan dari dalam gudang dan Sooji pun langsung masuk ke dalam gudang yang tidak terkunci itu dan betapa kagetnya ia saat mendapati Harin sedang memegang kayu panjang dan dilihatnya Jaeun yang sudah pingsan saat itu dengan bagian kepala dan bibirnya sedikit berdarah.
"Lo udah gila Baek Harin?" teriak Sooji kemudian menarik kayu dari tangan Harin kemudian langsung menampar wajah Harin.
"Lo apa-apaan Rin bully Jaeun sampai parah gitu disaat kita lagi liburan? Pantes aja ya tadi lo nolak gue ajak belanja dengan alasan lagi sakit perut ternyata sebenernya lu mau bully Jaeun bareng circle lo? Nyesel gue udah ajak lo liburan bareng sahabat-sahabat gue. Dan oh pantes aja ya lu bilang mikir-mikir dulu pas gue minta lu untuk berhentiin pyramid game. Ternyata lu masih belum puas nyiksa orang. Gue kecewa sama lu Rin. Padahal gue udah meyakinkan diri gue kalau lu tuh gak sejahat yang gue pikir selama ini" ucap Sooji sambil menangis.
"Tunggu Sooji ini..." Seokyung berusaha menjelaskan kepada Sooji namun Harin menaikkan tangannya sebagai tanda agar Seokyung berhenti berkomentar.
"Ternyata kepercayaan lo ke gue secetek ini ya Ji tapi yaudah kalau lo nganggepnya gitu gapapa silahkan" jawab Harin putus asa.
"Dan soal hubungan kita karna lo udah ngingkarin perjanjian kita yaitu untuk gak bully Jaeun, kita break sementara sampai lo sadar dan gue akan ngedeketin cewek lain Rin biar lu juga ngerasain sakit Rin dan juga sebagai ganti lo udah siksa sahabat gue" emosi Sooji.
"Lakuin apa aja yang lo mau Sooji dan gue akan menunggu lu kembali ke pelukan gue. Nanti juga lo akan sadar kalau disini siapa yang salah. Untuk sementara biarlah yang lo tau bukanlah kenyataan sesungguhnya. Lo boleh deketin siapapun yang lo mau, mungkin bagus juga buat bahan pertimbangan siapa yang sebenernya hati lo mau" ucap Harin getir.
Dan entah mengapa ada perasaan sedikit bersalah dihati Sooji saat itu namun ia langsung menampiknya.
Kemudian ia langsung berusaha membangunkan Jaeun dan tak lama Jaeun tersadar namun masih menahan pusing di kepala nya.
Sooji pun langsung membantu Jaeun berdiri kemudian meninggalkan tempat tersebut.
"Kok lo gak ceritain aja sih Rin yang sebenernya? Duh kalau gini gue jadinya ngerasa bersalah banget sama lu dan Sooji" panik Seokyung.
"Tugas lo cuma minta maaf aja ke Jaeun dan untuk fakta nya itu urusan gue untuk sementara biar aja Sooji ngira nya kayak yang ada di perkiraan dia aja" ucap Harin kemudian juga pergi dari gudang tersebut diikuti oleh ketiga temannya.

My Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang