" Katakan! Apa yeye yang menyuruh mu!" Renjun berteriak kesal saat menyadari bahwa asisten kakenya berada di Seoul bahkan renjun yakin dia sedang di mata matai saat ini!
" Maaf tuan muda saya hanya menjalankan perintah tuan besar untuk memastikan Anda baik baik saja " younghoon
" Cih! Memastikan aku baik baik saja ? Memangnya aku siapa nya? Aku bukan lagi cucunya si tua itu bahkan sudah mengusirku dari mansion jadi aku dan dia sudah tidak ada urusan lagi! Jadi pulang lah ke China dan katakan padanya untuk berhenti ikut campur pada semua urusanku!" Renjun
" Maaf tuan muda saya tidak bisa melakukan itu " younghoon
" Kenapa tidak bisa ! Tinggal bilang saja pada yeye eh maksudnya tuan besar Huang bahwa tidak usah ikut campur urusan orang lain" renjun
" Anda tetaplah cucu tuan besar tuan muda " younghoon
" Sudah kukatakan aku tidak memiliki hubungan dengan si tua itu! Tidak dengan keluarga Huang tidak dengan seseorang yang dipanggil mama dan baba juga! Aku hanya renjun! Hanya renjun tanpa marga siapapun!"" Younghoon
" Tuan muda " lirih younghoon dia tidak tega melihat tuan mudanya begitu hancur seperti saat ini rasanya dia ingin merengkuh tubuh kecil itu dan membuatnya merasa nyaman dan aman tapi tidak bisa pasti tuan mudanya akan menolak semua itu dan menganggap semua itu hanyalah kewajiban nya pada Sang kakek
" Kumohon Hyung tinggal kan aku sendirian biarkan aku bebas aku tidak suka dikekang seperti ini! Aku ingin hidup bebas! Setidaknya jika aku tidak bisa bahagia biarkan aku hidup bebas " renjun
" Pulanglah aku akan kembali ke asrama ku dan berhentilah mengikutiku atau aku akan melaporkan mu pada polisi dengan tuduhan penguntit " renjun meninggalkan younghoon yang masih terdiam di tempat itu dia hanya bisa menatap sendu punggung yang kian menjauh itu .
" Maaf menggangu mu boleh kita bicara sebentar?" Seseorang tiba tiba menepuk bahu younghoon membuat nya mengernyit bingung namun tetap mengiyakan permintaan pemuda itu.
....
" Renjun ah !" Jeno mengejar renjun yang hanya mengabaikan panggilan nya dan berjalan kearah asramanya
" Berhenti sebentar ! Kumohon biarkan aku bicara padamu 5 menit saja setidaknya berikan aku 5 menit!" Jeno tidak menyerah begitu saja saat renjun menolak nya
"Aku punya penawaran menarik untuk mu!" Ucapan Jeno membuat renjun menghentikan langkahnya sebentar membuat Jeno tersenyum
" Aku punya penawaran menarik untuk mu jika kau mau bicara padaku" Jeno
" Katakan!" Renjun
" Kau ingin lulus tes trainee ini dengan cepat kan? Aku akan membantumu untuk itu!" Jeno
" Apa kau baru saja menjatuhkan harga dirimu Lee jeno?" Renjun bersmirk kemudian tersenyum kecil
" Dengar dengan kau mengatakan hal barusan bukankah sama saja kau menjatuhkan harga dirimu untukku? Kau ingin membantu ku untuk lulus lebih cepat? Apa kau ingin melakukan hal curang dan licik sama seperti dulu? Rupanya kau tidak belajar dari masa lalu Lee jeno " renjun
" Tidak bukan begitu maksudku ! Aku bisa membantu mu lulus lebih cepat dengan mengajarimu secara pribadi bukan berbuat curang seperti yang kau pikirkan !" Jeno
" Wah luar biasa ! Si tuan ambisius Jeno mau mengajari aku si lemah yang tidak berguna? " Renjun
" Renjun kejadian di masa lalu itu bukan sebuah kesengajaan dan kau salah paham tentang itu semua aku-" belum juga Jeno selesai bicara namun renjun sudah merasa muak pada nya
" Hentikan!aku Sudah melupakan kejadian itu jadi kuharap berhenti mengungkit kejadian itu dan bersikaplah seolah kita tidak saling mengenal !kuharap kau tidak terus mengikutiku seperti lintah Lee jeno dimana harga dirimu huh!" Renjun
" Kau!! Yak!! Sialan kau! Apa yang barusan kau katakan!!" Jaemin datang dengan amarah menggebu gebu dia melihat kejadian barusan, kejadian dimana renjun menghina temannya
" Apa ?! Kau mau ikut ikutan juga ?! Silahkan ! Atau kau mau memukul ku seperti tadi siang silakan ! Aku tidak akan menghindar ayo pukul cepat pukul!" Renjun
" Na ! Kau memukul renjun tadi siang?"Jeno
" Tidak !!!hanya hampir!! tapi itu karna dia memancing emosiku Jen!" Jaemin
" Cih ! Tuan pandai bersilat lidah !" Cibir renjun
" Kau!!" Jaemin
" Jaem ! Hentikan! " Jeno
" Berhenti membela anak tidak tau diri ini Jen dia pantas mendapatkan semua itu!" Jaemin
" Ya kau benar aku adalah anak yang tidak tau diri tapi apa kau tau apa yang lebih hina? Teman yang menusuk temannya dari belakang bukankah dia lebih hina !" Renjun
" Sialan kau!!" Jaemin
Bugh
"Jaemin!! Njun kau tidak apa apa ?" Jeno membantu renjun berdiri namun di tepis oleh nya .
" Lepaskan aku! Urus saja teman mu yang hina itu!" Renjun
" Sialan ! Brengsek kau!!" Jaemin hendak Kembali memukul renjun namun ditahan oleh Jeno
" Jaem hentikan! Ren maafin jaemin ya ... Na kita pergi !!" Jeno menarik tangan jaemin menjauh dari renjun takutnya jaemin makin lepas kendali nantinya
Setelah jaemin dan Jeno pergi renjun meluruhkan badannya kebawah dan terduduk di sana dilorong sendirian tanpa siapapun disisinya yang mampu menghapus air matanya
" Sakit hiks ini sakit!!" Renjun memukul mukul dadanya yang terasa sesak rasanya sakit sekali sampai rasanya dia tidak bisa bernafas !meski renjun mengatakan dia sudah melupakan kejadian itu tapi nyatanya hatinya masih sakit saat mengingat nya dia masih merasa sangat kecewa dan juga merasa sakit luar biasa hatinya sakit dan hancur dan hal pahit lainnya dia sendirian tanpa siapapun benar benar sendirian .
Grep
" Jangan takut aku ada disini untukmu kau tidak sendirian"
Jurus mengeluarkan draft syungg~
Aku lagi baik ini makanya aku up lagi 😌.....
Ayo dong vote sama komen jangan jadi siders😭kadang aku mikir emang se nggak bagus itu kah ceritaku sampe kalian ga mau vote ? Cuma tinggal pencet bintang dibawah loh ga bayar juga 😭 setidaknya hargai perjuangan authornya yang udah cape cape nulis bahkan luangin waktunya buat bikin cerita 😭
Kadang karna ngerasa ga percaya diri mau berhenti nulis aja 😭😭😭
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
Short Storykisah sederhana sikembar yang memiliki impian yang sama yaitu menjadi seorang idol terkenal. Dipisahkan sejak kecil membuat mereka tak mengenal satu sama lain hingga membuat keduanya terlibat persaingan sengit demi memperebutkan gelar trainee terbai...