Warning!! mengandung adegan dewasa🔞
∆∆∆
"Kak! Theya berangkatnya sama kakak ya?" Gadis itu menatap kakaknya penuh harap.
Sang kakak menggeleng melihat tingkah adiknya, "Iya, apapun itu untuk kamu,"ujarnya mengelus pipi adiknya.
Gadis SMA yang baru saja menduduki kelas sebelas bersorak girang.
Gadis itu—Altheya Biru Renggina, gadis cantik dengan mata bulat, pipi chuby merah merona, tinggi badan yang tak terlalu tinggi, rambut sebahu, dan jangan lupakan gigi kelincinya yang menjadi daya tarik dari seorang Altheya.
Althena Skylie Renjana, gadis cantik dengan rambut sepinggang, bibir tipis merah alami, kulit putih bersih, lesung pipi yang membuatnya ketika tersenyum akan terlihat manis, bulu mata lentik, dan juga hidung mancung. Menjadi peran seorang kakak dari Altheya.
Althena dan Altheya tidak kembar, namun wajah mereka hampir mirip, Althena baru saja menduduki bangku kelas 12, sedangkan Altheya menduduki kelas 11.
Althena bersekolah di sekolah SMA GARUDA. Sedangkan Altheya bersekolah di SMA GAJAMADA.
"Sayang kak Thena! cusss berangkat!"seru Altheya dan menarik lengan Althena ke sepeda milik mereka berdua.
Keduanya hidup tak susah, namun juga tak mudah. Althena harus bekerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka, sedangkan Altheya, selalu pergi membantu-bantu di panti asuhan. Begitulah kehidupan keduanya, tak ada duka, dan juga tetap saling membutuhkan.
Hidup tanpa orang tua memang sulit, namun mereka berdua tak pernah mengeluh tentang kehidupannya, karena tau ini takdir tuhan yang sesungguhnya.
Hidup penuh kesabaran, dan juga keadilan.
"Sayang kamu juga," Balas Althena.
***
"Liat deh, lonte sekolah kita udah dateng, ups..?" Altheya menolehkan kepalanya mendengar cibiran seseorang.
Dapat ia lihat, seorang gadis dengan pakaian ketat yang mampu memperlihatkannya lengkungan tubuh indahnya, dan jangan lupakan make up tebal gadis itu.
Sandra—cabe-cabean sekolah Altheya yang di kenal dengan cabe-cabean, bersamaan dengan teman-temannya, ah, lebih tepatnya budak, Hahaha!!
"Bacot!"Semprot Altheya. Altheya itu pemberani, gadis ceria, baik kepada orang yang baik kepadanya, jahat kepada orang yang jahat kepadanya. Begitulah motto nya.
"Lo!!"geram Sandra, ingin menjambak rambut pendek Altheya, namun karena bela diri yang terbilang cukup bagus, ia mempelintir lengan Sandra sehingga sang empu berteriak kesakitan.
"Akh–Al.. Lepasin gue, tangan gue sakit!"Sandra berteriak dengan air mata yang berlinang. Altheya berdecih sinis.
"Yang duluan siapa?" Tanya Altheya datar. Cih, lihatlah, tadinya mengata-ngatai, tapi sekarang malah memohon kepadanya.
"Al.. G-gue minta maaf,"
Altheya menghempaskan tangan Sandra, lalu berjalan menuju ke kelas.
Namun, saat di perjalanan seseorang dari belakang dengan sengaja menabrak tubuhnya yang membuat dia terjatuh ke depan.
"Eh? Maaf! gue gak lihat, gue kira tadi mahluk halus gentayangan!" gelak tawa dari orang-orang membuat Altheya bangkit dan menendang perut pria itu sehingga tersungkur karena tendangan Altheya.
"Fuck! Anjing lo Altheya!"
"Lo lebih anjing!"Semprot Altheya. Dirinya mengacungkan jari tengah kearah lelaki itu yang menatapnya dengan tatapan benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge Darkness.
ActionAlthena tidak bisa tinggal diam. Adiknya, mati dengan begitu misterius, banyak sekali yang harus Althena ungkapkan dari kasus kematian adiknya. Bunuh diri? bahkan adiknya tak pernah memikirkan hal itu. Tidak, adiknya tak mungkin bunuh diri, tapi...