prolog

3.8K 194 13
                                    

Seorang wanita menarik lengan seorang gadis bermata sipit dengan kasar, dia menariknya secara paksa. Mereka berdua berjalan ke arah kamar, sang wanita yang beraut wajah dingin itu membawa sang gadis bermata sipit tersebut ke kamar yang bernuansa merah. Dia mendorong nya ke sofa secara kasar

"apa yang kau lakukan?!"seru gadis bermata sipit itu yang bangun dari sofa lalu, wanita yang membawa nya secara paksa tadi mendorong nya lagi dengan kasar dan kini kedua tangan nya bertumpu pada pundak gadis bermata sipit itu

"kau pergi berdua bersama nya.."wanita itu memajukan wajahnya. Posisi mereka saling menatap, yang satu berada di bawah dan yang satu di atas

"lalu, apa masalah nya? dia hanya teman ku.."pembelaan sang gadis sipit itu namun sang wanita yang ada di hadapan nya tersenyum miring

"teman? apakah benar dia adalah teman mu hmm.."wanita itu menarik dagu gadis bermata sipit untuk lebih mendongak ke arahnya

"kau tau, bahwa aku tidak suka jika sesuatu yang ku miliki disentuh oleh orang lain..."wanita itu menatap sang gadis bermata sipit dengan tatapan yang mendominasi

"aku bukan sebuah barang!"tegas sang gadis

"siapa yang mengatakan bahwa kau adalah barang.."wanita itu mulai mengusap rahang dari sang gadis yang berada di bawah nya. Sentuhan itu membuat nya menolehkan wajah ke samping agar tidak menatap matanya

"kau adalah milikku!"wanita itu menarik dagu sang gadis hingga membuat nya kembali menatap ke arah nya dengan nada yang tak kalah tegas.

"Tidak ada...Siapa pun yang bisa mengklaim ku menjadi miliknya...Tanpa izin dari ku"gadis sipit itu protes dengan kedua mata nya yang berkaca kaca. Raut wajah seorang wanita di hadapan nya sangat dingin, kadang dia lembut dan kadang dia kasar

"ya..kau benar"kedua mata mereka menatap satu sama yang lain beberapa saat tiba tiba wanita yang berada di hadapan yoko itu menurunkan tangan nya ke leher sang gadis lalu, mencekiknya perlahan.

"kecuali diriku..."mulut yoko terbuka sedikit mungkin lebih ke arah tercengang

"faye malisorn..Eughh"yoko tersenghak saat wanita di hadapan nya yang bernama faye mengeratkan cekikan di lehernya

"dengarkan aku.Siapa pun itu mereka tidak boleh menyentuhmu karena, hanya aku saja yang berhak menyentuh mu"perkataan itu membuat yoko berusaha untuk melepaskan tangan faye yang mencekiknya, jika terus begini lama ke lamaan yoko akan kehilangan nafas tapi sayang, tenaga faye lebih kuat dari nya

"jangan lupakan perjanjian kita yoko apasra..."faye menekankan kalimat terakhir dan karena yoko hanya bisa pasrah dengan perlakuan yang diberikan oleh faye, maka dia hanya bisa membalas semua pertentangan faye dengan sengalan nafasnya.

Faye yang merasa bahwa gadisnya itu sudah tidak melakukan perlawanan lagi akhirnya melonggarkan cekikanya, kedua mata yoko yang sipit dan berkaca kaca serta wajahnya yang memerah karena hampir kehilangan nafas dipandang serius oleh faye.

Faye tersenyum miring saat melihat yoko merasa lega, bisa bernafas lagi walaupun tangan faye masih mencekiknya namun itu tidak erat. Tiba tiba faye memajukan wajahnya lalu menarik dagu yoko hingga akhirnya kedua bibir mereka bersatu

"Mmm apa yang kau l-lakukan"yoko berusaha mendorong faye tapi faye sama sekali tidak menggubris nya, melainkan faye menarik tengkuk yoko untuk memperdalam ciuman mereka. Yoko berusaha untuk menolak itu tapi faye tidak menggubris nya, lidah mereka berdua saling beradu. Saliva mereka saling bertukar dan jika yoko berhenti untuk membalas maka faye akan menggigit bibir bawah yoko sampai berdarah

"hentikan.."yoko memutus ciuman itu, nafasnya tersengal dan bibirnya mulai bengkak. Faye menatap penuh nafsu ke arah yoko dengan mata nya yang tajam, namun sayangnya lagi kali ini yoko mendapat siksaan. Faye menarik wajah yoko lagi dengan kasar untuk bermain dengan bibirnya lagi, saat yoko berusaha untuk menolak nya tiba tiba faye mengubah posisi yoko jadi berbaring di sofa

"hahhh hahhhh aku mohon..berhenti"yoko memohon

"tidak. Sampai kau benar benar memahami nya.."faye menyeringai lalu dia melepas dasi yang ia pakai, yoko tidak tau apa yang akan dilakukan oleh faye tapi dengan cepat faye memperlihatkan nya.

Kedua tangan yoko disatukan di atas dan diikat oleh dasi milik faye dan yoko hanya bisa tercengang lalu, dia berusaha untuk melepasnya tapi ternyata ikatannya cukup kuat

"ikuti permainan ku"faye menyeringai lagi sembari tatapan nya melihat ke arah manik sipit yang berkaca kaca itu dan tanpa aba aba lagi dia langsung menggigit bibir bawah yoko. Yoko diam dan tak membalas lumatan yang di berikan oleh faye sehingga akhir nya, faye menggigit bibir bawah yoko dan darah segar mulai mengalir di bibirnya

mau tidak mau yoko harus menuruti apa yang diinginkan oleh faye seorang wanita yang kasar dan dingin. Tapi apa yang membuat yoko harus menuruti faye? Perjanjian apa yang mereka buat? mau tau cerita nya?







Jangan lupa vote kalo udah dibuat oke :)

OBSESI SEORANG NYONYA-GXGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang