𝗰𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝟱

884 31 0
                                    

Saat di rumah sakit tempat killa di rawat Ray tak sengaja mendengar pembicaraan revan dan killa, ia tak menyangka gadis yang selama ini ia kagumi ini seorang ratu iblis, ray kaget bukan main, ray langsung bertanya pada revan apa sebenarnya yang terjadi.

"Tunggu tunggu ini maksudnya apa ya gue nggak ngerti" tanya ray yang menunjukkan raut wajah yang bingung

"Mampus keceplosan kan gue gimana dong" batin revan yang mencoba untuk tenang

"Aduh ni anak pake keceplosan segala lagi auahhh ni anak mulutnya ya ampun" batin killa yang geram dengan revan

"E-eh a-anu emm gimana ya" ucap killa yang terbata bata,

"E-eh bro thanks ya udah bawa Al kesini gak tau gue kalau lo nggak bawa kesini sekarat lah dia disana" revan yang berusaha mengalihkan pembicaraan

"Eh lo nggak usah ngalihin topik deh" ujar Ray yang sedikit terbakar emosi

"Jadi gini kak ray bukan maksud buat bohong sama kakak tp aku segaja  nutupin identitas supaya nggak ketahuan dan juga aku mau cari tau siapa yang udah buat mama aku pergi, maaf ya kak" jelas killa yang lemas akibat pengaruh obatnya itu

"Oohhh jadi kamu ratu iblis itu tapi aku nggak yakin itu kamu" jawab ray dengan ekspresi yang susah diartikan

"Weeh bro jangan remehin ni botol yakult ya kau dia udah marah apis paling tu orang tinggal pala doang" ujar revan yang mencairkan suasana tegang di kamar nuansa putih ituu

Sore pun tiba killa yang merasa bosan kini hanya mengeluh pada ray karna revan sedang ada urusan jadi ray yang menjaga, jadi untungkan ray bisa berduaan sama killa seharian, kila yang sangat bosan meminta ray untuk melihat senja yang indah namun ray menolak keras untuk membawa killa pergi melihat senja.

"Kak, kak ray, kak rayyan" ujar killa yang memanggil ray

"Hmm" dahem ray yang sedang menatap ponselnya seakan tak memperdulikan nya padahal ray melirik killa sekilas

Killa yang mendengar respon dari ray yang dingin dan cuek itu pun dibuat kesal ia pun langsung menyebut nama lengkap ray.

"RAYYAN ALBIYAN PRATAMA" panggil killa yang kesal dengan ray

"Astaga killa kamu kenapa sih" tanya ray pada killa dengan wajah yang tak merasa bersalah sama sekali

"Kak dari tadi aku manggil kak ray tapi kak ray cuma hmm hmm aja kan kesel jadinya aku" jawab killa yang benar-benar kesal dengan ray

"Utututu killa kesel bocil satu ini kesel, ngambek iya" tanya ray dengan senyum indahnya

"Kalo iya kenapa lagian di panggil dari tadi nggak di sautin cuma hmm aja kan kesel" jawab killa dengan sedikit ngegas karna kesal dengan ray

"Iya iya kak ray minta maaf ya, terus bocil mau apa hmm" tanya ray dengan lembut dan penuh kasih sayang

"Jangan panggil aku bocil yaa" ujar killa yang bete sama ray

"Iya deh terus kamu mau apa maniss hmm" tanya ray yang sabar dengan sikap manja killa

"Emm killa mau lihat senja" tanya killa dengan antusias

"Engga cil nggak boleh" tolak ray

"Ayolah kak bentar aja aku bosen banget" mohon killa pada ray

Ray pun berdiri dan berjalan menuju banker milik killa lalu duduk di atas banker dan mengelus elus puncak rambut killa

"Engga boleh ya nanti kamu sakit" jawab ray yang lembut dan berusaha membujuk killa untuk tidak keluar dari ruang nya

"Kak ray Kak ray itu guanteng poll tau" ucap killa yang membujuk ray agar bisa pergi melihat senja

"Iya kakak tau kakak ganteng gak usah di bujuk kakak nggak bakal luluh" ujar ray yang sombong karna di puji killa ganteng

Killa yang mendengar kesal dan ngambek tidak mau makan dan seluruh tubuhnya di tutupi oleh selimut dan perlahan ray membalik tubuh killa dan membantu untuk duduk

"Udah deh ayo makan nanti tambah sakit loh cill" ujar ray yang membujuk killa untuk makan

"Nggak killa nggak mau makan Kak ray jahat killa nggak mau makan sebelum lihat senja" jawab killa dengan suara yang menahan air mata

Ray yang mendengar jawaban killa itu langsung membuka selimut yang menutupi tubuh mungil killa

"Cill kamu kenapa hmm" tanya ray yang melihat killa seperti ingin menangis

"Killa cuma mau lihat senja aja tapi kak ray nggak nge bolehin kak ray jahat, kak ray jahat" ucap killa dengan air mata yang tidak bisa di tahan lagi

Ray yang menyadari killa menangis langsung memeluk dan mengelus punggung killa agar tenang

"Iya kak ray jahat killa boleh pukul kak ray kok" ujar ray yang memeluk killa dan mencoba memenangkan killa

Killa yang mendengar perkataan ray langsung memukul dada bidang ray dengan keras dan meluapkan emosi nya

"Bughh"

"Bughh

"Bughh"

"Nggak papa cill pukul pukul terus sampai kamu tenang" ujar ray

Killa pun semakin keras lalu tak lama kemudian killa berhenti dan membiarkan ray terus memeluk killa hingga tanpa ray sadari killa sudah tertidur pulas

"Maaf ya cill kakak udah buat kamu nangis " ucap ray sambil membenarkan posisi killa yang awalnya di pelukan ray menjadi di kasur banker nya

Saat ray ingin kembali ke sofa tiba-tiba tangan nya ditahan oleh killa seolah-olah ray tah boleh pergi ray membalik badannya dan menatap killa yang tertidur pulas, ray pun duduk di kursi sebelah tempat tidur killa dengan satu tangan yang di pegangin oleh killa dan satu tangan lagi mengusap lembut puncak kepala killa

"Entah kenapa kamu begitu istimewa di hati aku killa, kamu yang membuat aku jatuh cinta sama kamu jujur ini pertama kali aku jatuh cinta, killa aku mohon kamu jangan pergi dari aku ya terus sama aku" ucap ray sambil mengusap usap kepala killa dengan lembut

Mereka belum memiliki hubungan namun mereka saat ini seperti memiliki hubungan spesial rencana ray untuk melamar killa di hari ulangan tahunnya itu sudah mulai dipersiapkan dengan sempurna.

"𝗞𝗮𝗺𝘂 𝗯𝗲𝗴𝗶𝘁𝘂 𝗶𝘀𝘁𝗶𝗺𝗲𝘄𝗮 𝗸𝗶𝗹𝗹𝗮
𝗦𝗲𝗵𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝘁𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗶𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻
𝗢𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗹𝗮𝗶𝗻 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗮𝗸𝗶𝘁𝗶 𝗱𝗶𝗿𝗶𝗺𝘂
𝗞𝗮𝗿𝗻𝗮 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗿𝗮𝘁𝘂 𝗱𝗶 𝗵𝗮𝘁𝗶𝗸𝘂, 𝗮𝗸𝘂 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴𝗶𝗺𝘂
𝗞𝗮𝗺𝘂 𝗴𝗮𝗱𝗶𝘀 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗸𝘂𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗻 𝗵𝗲𝗯𝗮𝘁 𝗮𝗸𝘂 𝗯𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗸𝗮𝗺𝘂

𝗔𝗟𝗙𝗜𝗡𝗔 𝗦𝗛𝗔𝗞𝗜𝗟𝗟𝗔 𝗚𝗘𝗔𝗡𝗗𝗥𝗔"

--𝗥𝗔𝗬𝗬𝗔𝗡 𝗔𝗟𝗕𝗜𝗬𝗔𝗡 𝗣𝗥𝗔𝗧𝗔𝗠𝗔--




Haii👋
𝗦𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮𝘁 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗺 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮
𝗠𝗮𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗯𝗮𝗰𝗮 𝘆𝗮𝗮𝗮𝗮𝗮𝗮

𝗦𝗲𝗺𝗼𝗴𝗮 𝘀𝘂𝗸𝗮 𝘆𝗮𝗮𝗮𝗮
𝗕𝘆𝗲 𝗯𝘆𝗲 👋👋

Sunset Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang