chapter 31

359 14 2
                                    

Ekhmmmmmm semoga nggak bosen ya hehehehe

Kita lanjut yuk ceritanya

Kita lanjut yuk ceritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Bro itu anak lo seriusan, bukan anak kandung tapi sifatnya plek ketiplek sama Lo" Heran Anggara

"Hahh bukan cuma gue tapi bunanya juga, bisa di bilang sadis dan kejam bercampur jadi satu yah itu psikopat Jadinya, gue aja nggak nyangka dia kasih goresan itu tanpa ada rasa iba" ujar Rayyan dengan tersenyum iblisnya

Riyan yang setelah menyiksa Nina itu langsung membersihkan tangannya dengan sapu tangan yang ia bawa

"Huft andal kamu nggak cari masalah sama Buna saya, saya tidak akan berbuat seperti ini" ujar Riyan yang masih membersihkan percikan darah di tangannya

"M-maaf" ucap Nina yang terbata-bata

"Ck! Maaf apa anda bilang maaf? Maaf anda tidak akan merubah anda yang sudah menjijikan ini saya harap anda tidak mengulangi kesalahan anda lagi, kalau anda melakukan saya pastikan orang tua anda hanya mendapatkan kabar kalau putri kesayangan mereka telah mati" Ancam Riyan

"Baik saya tidak mengulangi lagi" ujar Nina dengan gemetar

"Urusanku dengan mu memang sudah selesai tapi belum dengan ayah bunaku tunggu saja mereka, jangan harap ada kata ampun dari mereka" peringatan Riyan yang membuat Nina semakin gemetar

"Jaga dirimu manis tunggu saja waktunya" ujar Riyan yang begitu saja pergi ke mobil

Setelah Riyan pergi Rayyan masuk bersama Anggara menghampiri Nina yang menangis ketakutan dan sudah mulai kehilangan tenaganya

"Hahahaha bagaimana permainan putraku menarik sekali, jangan kamu pikir saya ini baik dan tidak akan melakukan hal seperti ini hah kamu salah besar" ujar Rayyan dengan penuh bangga

"Gara obati dia besok ada pertemuan dan setelah pertemuan bawa dia kesini biar si ratu yang membalasnya setelah pangeran dan lalu aku yang terakhir" ujar Rayyan yang membalikkan badannya dan beranjak pergi

Rayyan menghampiri putranya yang sudah berada di dalam mobil dengan penuh keringat dan sudah menghabiskan air mineral satu gelas

"Good boy, ayah suka permainan kamu"ucap Rayyan

"Ayah melihatnya?"tanya Riyan

"Tentu sayang" Jawab Rayyan dengan senyumnya

"Ya sudah yuk pulang bersih bersih tubuhmu bau anyir darah yang segar" ujar Rayyan yang memberikan jaket ganti agar Killa tak curiga

Sunset Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang