Chap 4

184 16 4
                                        

"Hooamm.. Ennh ghh.. hahh" Ice membuka mulutnya bulat-bulat seolah sesuatu yang besar dan berat baru saja keluar dari mulutnya, setelah ia merasa sebuah energi ditubuhnya telah kembali. Ice beranjak dari tempat tidurnya dan mulai meregangkan seluruh tubuhnya yang terasa cukup kaku setelah terbangun dari tidurnya

Setelah beberapa gerakan peregangan, sebuah pertanyaan secara tiba-tiba bersemayam di dalam benaknya. "Kenapa udara pagi disini hangat?"

Ia pun menghentikan aktivitas nya dan mulai berjalan ke arah jendela yang terletak tak jauh dari kasurnya berada. Di sana ia melingak-lingukan kepalanya, untuk mencari alasan yang mungkin dapat membantunya mengetahui kenapa udara pagi di tempat itu terasa hangat

Namun pemandangan yang Ice lihat hanyalah pemandangan biasa dan tidak ada yang aneh, semuanya terlihat sama seperti apa yang ia biasa lihat saat sedang berada di rumahnya

"Oh, apa mungkin rumah Blaze memiliki penghangat di bawahnya?" Gumam Ice mengarahkan pandangannya ke lantai rumah Blaze yang terbuat seperti kayu yang di poles sehingga meninggalkan kesan yang hangat bagi nya

"Ngomong-ngomong soal Blaze.. dimana dia" Gumamnya yang kemudian berjalan menyusuri rumah Blaze, ruangan demi ruangan ia buka untuk mencari keberadaan Blaze

Ia juga memanggil nama Blaze berkali-kali ketika sedang menyusuri rumah tersebut, namun usahanya tak kunjung membuahkan hasil. "Kemana dia, pagi-pagi udah gak ada"

Pandangan Ice pun tertuju ke arah pintu utama rumah tersebut, dengan langkah yang pelan dan ragu ia mendekati pintu tersebut

"Apa dia keluar?" Tanya nya, Ice pun menyentuh gagang pintu tersebut dengan hati yang campur aduk karena mengingat pesan Blaze kalau dirinya tak akan aman jika berada di luar rumah

"Sebenernya apa yang akan terjadi kalau aku keluar?" Tanya Ice dalam benak nya

"Apa hanya karena aku tidak memiliki tato yang aneh itu?"

Dengan jantung yang berdegup kencang, Ice memberanikan dirinya untuk membuka pintu tersebut. Sedikit demi sedikit ia menarik gagang pintu yang dipegangnya itu

Secercah cahaya dari luar rumah itu pun mulai merembet masuk ke dalam, menerangi bola mata Ice yang pada saat itu mencoba mengintip keluar

Di sana ia melihat pemandangan yang tak jauh berbeda dari apa yang ia lihat di jendela, Tetapi ada sebuah hal yang dapat Ice tangkap pada saat itu

Hal tersebut adalah semua orang yang berlalu lalang di pandangannya itu, memiliki tato berwarna hijau yang sama seperti yang Blaze miliki di pangkal lehernya

"Aku rasa memang tato tersebut yang membuat ku tidak bisa keluar seenaknya" Gumam Ice sambil terus memandangi tato-tato yang terukir di semua pangkal leher orang-orang tersebut

Ice pun mulai menutup pintu tersebut, ia pun berjalan ke arah ruangan yang cukup luas yang menurutnya adalah ruang tamu

Di ruang tersebut Ice berfikir dengan keras, bagaimana dirinya akan bertahan hidup di sana. Karena Ice merasa kalau nyawanya lambat laun akan terancam jika dirinya tertangkap oleh penduduk sekitar hanya karena ia tidak memiliki tato yang sama seperti mereka

Ditengah-tengah lamunan nya itu, ia pun sedikit tersentak ketika sebuah pertanyaan terlintas di pikirannya

"Kenapa Blaze membantuku?"

Seperti yang Ice dengar dari Blaze sendiri bahwa dirinya mungkin akan dalam bahaya jika orang lain tau kalau Ice tidak memiliki tato tersebut, lantas mengapa Blaze tidak menyerahkan Ice kepada pemerintah tempat tersebut saat ia mengetahui Ice tidak memiliki tato di pangkal lehernya

Red Thread Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang