aku sudah mencintaimu. [KrowZaki]

07-CINTA ATAU SUKA?

"jangan sampai orang yang berjuang untukmu malah memilih pergi dan tidak peduli lagi karena tidak pernah di hargai. srbab, kecewa nya orang sabar lebih mengerikan dari apapun."

•

•

•

Krow terus mengingat kata-kata Exu tadi di sekolah. Krow belum tau pasti isi hatinya, ia tidak ingin berbuat lembut kepada Zaki, ia takut perasaan nya ini bukan cinta, tapi suka. ia tidak ingin melukai perasaan Zaki lagi.

Cinta dan Suka itu adalah dua hal yang berbeda, seperti dua mata koin yang berada dilingkaran yang sama tapi punya dua sisi yang berbeda.

Krow tidak bisa tidur malam ini, begitupun dengan Zaki.
Exu lebih banyak membuatnya bahagia, sedangkan Krow? belum pernah. effort Exu berbeda jauh dengan Krow. Exu bukan hanya mencintai Zaki, tapi selalu membuatnya senang. bahkan Exu tidak pernah membuat Zaki menangis.

apa yang Zaki katakan tadi sore terlewat batas?

Tok

Tok

Tok

Zaki mengetuk pintu kamar RionCaine sembari memanggil mami nya itu, air mata ia tahan karena ini bukan waktu yang tepat.

"mami..."

"kenapa? Zaki kenapa?"

"Zaki mau tidur bareng mami, boleh?"

"boleh, kita ke kamar Zaki ya."

Zaki memeluk Caine, ia tidak berkata apapun, hanya memeluk Caine dengan pikirannya yang berkecamuk.

"Zaki gapapa? ada yang ganggu pikiran Zaki, ya?"
tanya Caine dengan lembut sembari mengeratkan pelukan nya.

Zaki tidak menjawab, ia hanya menatap mami nya dengan mata yang berkaca kaca.

Caine mengusap air mata yang hendak jatuh dari mata Zaki.

"dengerin kata mami, Zaki. yang tidak ditakdirkan untuk kamu, akan menemukan caranya untuk hilang. yang ditakdirkan untuk kamu, akan menemukan caranya untuk pulang. yang buruk sengaja Tuhan lepaskan, agar yang baik mempunyai kesempatan untuk datang."

"Zaki ga boleh gini terus, Zaki harus bisa bedain mana yang beneran cinta ke Zaki. mami ada disini, Zaki punya mami."

"mami... Krow cinta pertama Zaki, ga mudah buat hilangin rasa ini. waktu Zaki coba untuk menghindar, sialnya rasa cinta ini malah semakin membesar."
ucap Zaki yang kini sudah menangis.

malam itu Zaki menceritakan semuanya pada sang mami, tidak merasa sadari sedari tadi ada yang mendengarkan obrolan itu.

"maaf..."