1. Anak Kecil Itu

14 3 0
                                    

  Di taman yang terbilang cukup luas, serta terdapat beberapa bunga-bunga yang sedang bermekaran. Terdapat seorang gadis kecil berusia 6 th tengah berlari kesana-kemari ditemani oleh sang kakak. Sebuah senyuman indah terukir diantara wajah kedua insan itu.

“Dek, sini. Jangan lari-lari terus. Nanti capek” ucap Affan kecil.

“Apan sinii!!!” ajak Kala kecil pada kakak nya itu.

  Kala terus memanggil sang kakak, namun nihil. Affan malah duduk dengan santai disebuah ayunan yang terdapat di taman itu. Kala menghampirinya dengan wajah yang masam dan kedua tangan yang terlipat didada. Affan yang melihat itu lantas tersenyum tipis. Memandangi sang adik yang berlagak dengan tingkah gemasnya itu.

“Kenapa, hm?” tanya Affan dengan lembut.

“Sini sama Apan” Affan berkata sambil menepuk ayunan yang ada disebelahnya itu, berharap sang adik mau duduk disebelahnya.

  Namun, Kala masih terdiam dengan wajah cemberutnya. Ia juga menggembungkan pipinya, membuatnya semakin lucu. Affan lantas mencubit pelan pipi sang adik, hingga membuatnya kesal.

“Apan ih, sakit tau” Kala berkata sambil memukul pelan lengan sang kakak.

  Affan terkekeh melihat sang adik yang masih kesal dengannya itu. Lalu ia mengeluarkan permen coklat 🍬  dari sakunya, membuat mata sang adik langsung berbinar.

“Mau permen?”  tawar Affan

“Mauuu”

“Kalo mau, sini dulu”

  Kala mulai mendekat, menengadahkan kedua tangannya bak meminta pada sang kakak.

“Apan kasih, tapi habis ini pulang ya. Udah sore nanti dicariin mama sama papa. Besok kesini lagi oke?”

“Tapi kan...”

“Yaudah permennya Apa kasih ke adik cowo itu aja” ucap Affan menunjuk anak kecil yang sedang bermain sendirian.

  Kala langsung menoleh ke arah yang ditunjuk Affan. Lalu dia menoleh lagi pada sang kakak

“Apan..”

“Hm?”

“Dia kok sendiri, kasian. Ayo kesana kita temenin. Permennya dibagi dua ya Apan?”

Ajak Kala sambil menarik tangan sang kakak. Affan terdiam sejenak lalu mengiyakan permintaan adiknya. Dia hanya bisa menurutinya. Jika tidak adiknya ini pasti akan semakin susah diajak pulang.

...

“Hai” sapa Kala pada anak kecil itu.

“H-hai juga” balas anak kecil itu agak gugup.

“Dek kamu disini sama siapa, kenapa belum pulang ini udah sore” tanya Apan.

“Aku sendiri kak”

“Rumah kamu dimana?”

“Di jalan ········· no ··· kak”

“Oalah, searah sama rumah kakak. Ayo kakak anterin kamu pulang.” Ajak Affan pada anak kecil itu.

“Eum iya kak”

...

“Nama kamu siapa?” tanya Kala pada anak itu. Walaupun mereka seumuran tapi sifat Kala yang sok akrab itu sungguh sulit dihilangkan.
Maklum mereka masih anak anak.

“Nama aku Sagara. Panggil aja Aga” jawab anak itu dengan senyuman. Manis kesan pertama yang orang lain lihat.

“Hai Aga. Aku Sandyakala, panggil aja Kala. Ini kakak aku namanya Affan”

“Halo kak Affan”

“Iya halo Aga”

...

“Aga aku punya permen dua, satu buat kamu satunya lagi buat aku yaa”

“Terimakasih”

“Sama-sama Aga”

  Affan yang melihat interaksi antara kedua adiknya itu lantas tersenyum senang. Mereka berdua langsung akrab. Affan hanya bisa berharap semoga mereka bisa menjadi teman yang baik.

“Ayo pulang, kakak anterin kamu Aga”

“Ayo!!” Aga dan Kala menjawab dengan bersamaan.

  Mereka bertiga berjalan dengan bergandengan tangan. Kala dikiri, Affan ditengah dan Aga dikanan. Sungguh pemandangan yang indah.

...

Oke sampai disini dulu ya guys
anyway gimana nih ceritanya, menarik ga? kalo ada kekurangan mohon dimaafkan ya guys, maklum masih pertama nulis hehe.

Janlup mampir yaa

Apa susahnya sih buat Vote🥺
Janlup Vote and Komen ya guys..

Terimakasih-!!

Author mau ilang dulu

Cling🍬🧚✨🌟
*Ilang*

"i with you, you're with me"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang