Perasaan aneh.

60 8 0
                                    

                 FLASHBACK!!

Bhima: "Mau kok. Jam 06.35 ku jemput ya, siap siap."

Selena: "Oke! Dadah, sampai jumpa besok.."

*Selena masuk ke mobilnya dan mengendarai mobilnya untuk pulang, akhirnya Bhima pulang ke rumahnya.*

Bhima: "Besok aku harus jemput selen? Baiklah."

*Bhima tersenyum sedikit, dia berbaring di kasurnya. Malam pun tiba, matanya semakin tertutup perlahan. Dia akhirnya tidur dengan tenang di kasurnya.*

            FLASHBACK ENDS!!

*Pagi pun tiba, matahari terbit mulai terbit dari timur dan mulai bersinar, dia bangun dari tidurnya dengan menguap dan mengusap matanya.*

Bhima: "Mmh. Jam berapa ini?"

*Ucap Bhima sambil melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 06.19Dia langsung berdiri dari kasurnya.*

Bhima: "Aku lupa punya janji sama selen! Sial..sial."

*Bhima pergi mandi agar menghilangkan bau badan nya, setelah beberapa menit dia keluar dari kamar mandi dan memakai baju nya, jam sudah menunjukkan pukul 06.25.*

Bhima: "Aku harus cepat."

*Bhima menaiki motornya dan mengendarai ke rumah Selena, dia terlihat masih menunggu di depan rumahnya.*

Selena: "Nah, ini nih orangnya baru dateng.."

Bhima: "Telat ya? hehe..Maaf, maaf."

*Bhima mengantar Selena dan pergi ke sekolah bersama sama, jantungnya mulai berdetak kencang, bahwa dia tahu kalau ini bukan pertama kalinya mereka berangkat bersama.*

Bhima:...

*Bhima semakin merasa gugup karena dia sedekat ini dengan nya. Sebuah kalimat muncul di benaknya, 'Sial..kenapa jantungku berdebar kencang? Padahal ini bukan pertama kalinya berangkat bersama nya, tsk..'*

*Setelah beberapa menit, mereka akhirnya sampai di sekolahnya, Pelita Raya. Mereka turun dari motor.*

Selena: "Makasih ya, Bhima."

*Bhima melamun sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu, Selena nampak bingung dan khawatir sedikit.*

Selena: "Bhim? Oi! Bhima!"

*Bhima sentak kembali sadar dan menatap ke arahnya.*

Bhima: "Eh? Maaf maaf, tadi mikirin sesuatu aku ga papa kok, cuman.."

Selena: "Cuman?..Tumben kamu gugup gini, biasanya nggak. Kamu sakit kah? Ga biasanya tau kamu kek begini."

Bhima: "Gapapa kok, gapapa. Lupakan, ayok ke kelas."

*Selena mengangguk, mereka berjalan ke kelas bersama. Setelah sampai di kelas mereka berdua duduk di kursinya masing masing.*

Odo: "Pagi, Bhima!!"

Bhima: "Pagi juga, do, eh odo. Ngomong ngomong nanti di jam makan siang kita bully Adnan sama Ian. Kita jelasinnya di basecamp aja!"

Odo: "Okee! Nanti aku ajak si arshaka sama si selen juga."

*Tak kunjung lama, bell pun berbunyi dan semua murid memperhatikan pembelajaran tersebut, Bhima terasa bosan dan mengantuk.*

Bhima: "Bosan banget sih..bikin ngantuk."

*Bhima melihat ke bawah dan tertidur, setelah beberapa lama kemudian pak Matthias mendatanginya.*

Matthias: "Bhima, bangun. Jangan tidur di kelas kamu."

*Matanya sedikit terbuka, dia sepertinya masih ngantuk.*

Bhima: "Tsk..ya pak."

*Pak Matthias kembali menjelaskan tentang pembelajaran lagi, Bhima merasa kesal karena pak Matthias menganggu tidurnya.*

Bhima: "Ganggu orang tidur aja nih guru."

*Gumam Bhima dengan kesal, setelah beberapa jam, bel istirahat berbunyi, waktunya jam makan siang, mereka berempat kumpul di basecamp mereka.*

Odo: "Kita jadi ngebully si Adnan sama Ian kan? Tapi kita ga tau mereka dimana. Kita palak aja mereka, mumpung aku ga punya duit, hehe.."

Bhima: "Mereka biasanya di kantin lah do! Ga mungkin mereka kemana mana, pasti antara di atap sekolah sama kantin."

Odo: "Oh iya juga ya."

Bhima: "Apalah odo ini."

*Selena hanya terkekeh atas tingkah konyol odo.*

Arshaka: "Ayo, kita cari mereka! Kita palak aja lagi duit mereka."

*Mereka berjalan ke kantin sekolah untuk memalak duit Adnan dan Ian.*

Odo: 'Heh, heh! Bagi duit dong!"

Ian: "Dih, kita ga mau bagi duit sama kamu, kenapa sih kamu ga pernah mau tinggalin kita berdua sendiri?"

Bhima: "Halah, bacot!"

*Mereka menghantam Adnan dan Ian hingga mereka terluka dan terbaring di lantai lagi.*

Bhima: "Orang orang lemah! Yok, cabut."

*Mereka berjalan pergi dari kantin tersebut dan pergi ke lapangan.*

Selena: "Bhima, ayo kita latihan di tengah lapangan sana. Aku mau tes seberapa kuat mu dan aku."

Bhima: "Boleh, bebas."

*Mereka pergi ke tengah lapangan dan mengetes kekuatan mereka dengan melawan satu sama lain, Arshaka dan odo mendukung mereka.*

*Beberapa osis mencoba memisahkan pertengkaran tersebut, padahal mereka hanya sebatas latihan, mereka masih adu pukul dan berakhir dengan Bhima yang menang, tentu saja Selena yang memiliki luka lebih banyak daripada Bhima.*

Bhima: "Selen! Kamu gapapa?"

*Bhima membantu dia berdiri namun dia masih meninju Bhima dan dia berakhir jatuh lagi, kakinya dan lukanya semakin parah.*

Bhima: "Selen, udah! Tapi kekuatanmu menurutku kuat untuk seorang perempuan kayak kamu."

Selena: "Bhima..ini makin perih."

*Para osis menghentikan mereka, mereka tampak kesal karena para osis ini menganggu latihan mereka.*

Bhima: "Kamu bisa berdiri? Mending kamu ke UKS dulu deh."

*Bell berbunyi dan para osis menyuruh semua orang untuk kembali ke kelas.*

Odo: "Bhim! Kamu antar aja itu si selen ke UKS! Aku sama arshaka mau ke kelas."

Bhima: "Woy! Odo-"

*Mereka termasuk odo dan arshaka pergi ke kelas, meninggalkan Bhima dan Selena, Bhima melihat ke arah Selena.*

Bhima: "Kamu gapapa?.."

*Bhima mengangkat Selena, dia merasa nervous dan dia bingung kenapa dia melakukan hal ini, tubuhnya semakin bergetar, jantungnya berdebar kencang.*

*Setelah sampai di UKS Bhima menaruh Selena di kasur uks dan duduk di kursi.*

Selena: "makasih ya bhim."

Bhima: "i..iya."

*Bhima melamun lagi, sebuah kata muncul dari benaknya, "Sialan, gua gugup? Yang bener aja? Preman kayak gua bisa gugup sama satu cewek, tsk.."*

        **TO BE CONTINUED!!**

Done ya part 2 😚😚 oh ya, melina (Medi x selina) bakal lanjut mungkin sih perkiraan 24 atau 25 yaa! 😚
866 kata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bhima x selena.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang