8. Aku nggak bisa tidur El

24 3 0
                                    

Entah kenapa malam ini terasa sekali tak bisa tidur Vera merasa gelisah entah tapi rumah tanpa ibu dan ayah rasanya sepi ia butuh teman untuk mengisi sepi tapi setelah wisuda Alma dan lula sedang liburan ke luar negri.

Ya tak ada pilihan lagi El merupakan pilihan terbaik sejauh ini.

" Halo "

" Hai my Sher "

" Hai Dam lagi sibuk nggak ? "

" Emmm baru pulang gym nihh ada apa? "

" Bisa ke rumah nggak " ucapnya pelan ya semoga saja bisa harapnya.

" Kenapa dear?"

" Nggak bisa tidur El ibu sama ayah lagi bisnis trip ke new york pulangnya  lusa "

" Kebetulan mami papi di Aussie aku juga sepi tunggu bentar "

Tak lama lelaki itu tiba di kediaman tuan darmawan untuk menemani anak perempuannya yang kesepian.

Malam itu semuanya terasa menyenangkan banyak obrolan dan waktu-waktu habis menyaksikan gemerlap bintang. Mereka hanya terpaku saling berangkulan di balkon kamar. Mengisi semua ruang kosong yang dipenuhi brangkas uang tanpa perhatian. Terlahir sebagai anak pengusaha kaya yang hampir tak pernah merasa lapar dan mendengar suara token listrik.

Namun mereka nyatanya minim perhatian meski orang tua mereka harmonis nyatanya selalu dan terlalu banyak ruang kosong. Terlalu banyak waktu yang lewat begitu saja tanpa kehadiran orang tua.

" My Sher kamu kenapa? "

" Aku masih punya kesempatan nggak ya?"

" Untuk bikin keluarga bahagia versi aku yang aku suatu saat nggak mau terlalu banyak kerja "

" Tentu Sher masih akan selalu ada kesempatan "

Pria muda itu tersenyum meyakinkan Sherina nya untuk selalu merasa berharga.

" Dam tapi aku " tatapan sendu menyedihkan itu kembali lagi.

" Ada aku dan kamu akan selalu baik-baik aja kamu akan selalu punya kesempatan itu one day "

" Really ? "

" Sure " lalu El memeluk wanitanya. Ingatkan siapapun bahwa hanya wanita ini dan mami yang akan memanggilnya Sadam.

Ditengah peluk hangat itu berlangsung ponsel Vera berbunyi

" Halo lula" sapa Vera di seberang sana .

" Dihh kan apa kata gua ini alma ngotot nelpon tapi yang di telpon sibuk bulan madu "

" Bukan gitu Lul "

" Terus apa? "

" Gue nggak bisa tidur "

" Ck... Di bilang juga nikah "

" Dia nggak mau Lul bujukin dong " Ello mengambil alih percakapan .

" Lo aja yang udah kelonan tiap malem nggak bisa bujuk dia apa kabar gue ?"

" Ck bawa kabur aja sih El " Alma tiba-tiba datang bergabung dalam obrolan karena dari tadi ia asik menyesap es jeruk thailand tanpa gula itu.

" Ehh udah apaan jadi ngawur aja ehh yaa jangan lupa titipan gue yaaa "

" Iya tenang udah aman kok "

Tak lama panggilan itu berakhir dan dua orang teman melanjutkan obrolan di tempat tidur. Vera selalu merasa aman bila dekat dengan sahabat lelakinya ini. Kalau bisa setiap hari ia ingin tidur bersama seperti ini.

Namun ikatan hubungan terlalu menakutkan. Bayangan bahwa ia akan sewaktu -waktu ditinggalkan terasa begitu ramai di kepalanya. Bahwa setelah memulai maka lelaki itu akan pergi dengan cara yang menyakitkan.

Ia ingin menghabiskan banyak waktu sampai Ello bosan dan meninggalkannya lalu mencari wanita lain lalu ia akan dingin sendiri. Sebenarnya sulit dibayangkan namun ia tetap tidak bisa menyia-nyiakan waktu lelaki ini dengan ikatan pernikahan bersama. Ia bukan seorang gadis hanya perempuan gila yang sering tiba-tiba mengamuk.

Happy reading

Haiii lama bgt ya prennnn hahaaa haaa besok deh upp lagi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELVERA ( Ongoing ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang