3. Bohong pada ibu

68 17 24
                                    

Pagi menyapa dua manusia yang masih terlelap kelelahan. Dua sahabat ini seperti layaknya pengantin baru yang bergelimang asmara, bayangkan saja pukul satu dini hari terbangun hanya untuk mengulang lagi di dalam bathtub di temani aroma terapi dari lilin lavender yang biasa digunakan Ello untuk relaksasi sepulang kuliah. Dan percayalah bahwa relaksasi terbaik saat ini adalah Vera.

" Ver i am sorry " ucapnya sembari mengelus rambut panjang Vera.

" sorry for what El?"

" Sorry for this day"

" nope i like it " balas Vera dengan senyuman bulan sabitnya.

Vera kemudian menatap intens mata indah milik Ello dengan posisi Vera yang berada tepat pada pangkuan Ello memudahkan mereka untuk saling mendekat. Posisi intim seperti adegan film lama saling menatap mesra mereka kembali lebih dekat seolah asmara tak pernah usai. Dini hari mandi bersama.

" ver kamu nggak ngabarin ibu? " tanya Ello saat wanita itu sedang berada di gendongannya.

" astaga El aku lupa Hp ku low bat "

" ya udah pake handphone ku ya "

" iyaa tapi turunin dulu "

******
" halo bu ini Vera maaf nggak kasi kabar tadi siang El masuk IGD " tak mungkin Vera jujur pada ibu kan masalah ini?

" iyaa tadi ibu sempat telpon Alma katanya El masuk rumah sakit ya sudah yaa titip salam buat El semoga dia cepat pulih "

" iya bu nanti di sampaikan salamnya ini El masih belum bangun" Tuhan ampuni Vera yang sangat banyak berbohong dan terkutuk lah dia.

" nakal banget yaaa bohong kamu sama ibu "

" ya nggak mungkin aku jujur El kamu pikir aja "

" tapi kalau jujur palingan kita langsung dinikahin Ver"

" El ... " Begitu mendengar kata pernikahan hatinya merasa sedikit tercubit dan ekspresi wajah yang berubah cepat. Kilatan trauma itu masih perih memukul batinnya.

" So sorry darling tadi cuma bercanda , nggak usah dipikirin sekarang tidur yaa" bujuk El sambil memeluk wanita itu akhirnya mereka tertidur setelah hangatnya bercinta di kamar mandi. Ya relaksasi sebelum ujian skripsi batin Ello.

*********

Pukul sembilan pagi waktu indonesia bagian barat di sebuah kampus swasta Elite di ibukota, tiga orang mahasiswa sedang sibuk dengan Revisi- revisi dan revisi. Tiba -tiba Dery tercetus pikiran untuk bertanya

" si Vera kok nggak jadi bimbingan lagi ya hari ini? Jangan -jangan bener kalo dia lama nggak ada kabar karena sibuk nyusuin Ello?"

" Dery bisa diem gak sihh jangan pake toa mesjid kalo ngomong dan semua celetukan lo di denger orang gimana?"

Ehh iya iya sorry kan gue cuma bercanda sayang - sayang Eike.udah bye mau lanjut kerjain Revisi ini aja ya... Lagian Vera ini takut sama cowok dan kayaknya nggak bisa basah deh tu anak "

Tuk....!! Suara garpu melayang tepat sasaran di dahi lelaki melambai itu dan tanpa berdosa Lula melanjutkan untuk mengetik beberapa huruf lagi.

******

Pagi ini Vera dan Ello memutuskan untuk kembali jalan-jalan setelah pamit pada ibu dan Vera kini sudah berganti baju untung saja ibu tak melihat bercak merah di sekitar leher Vera karena tertutup syal yang memang dari kemarin Vera kenakan.

" mau kemana lagi sihh El ?"

" Lembang mau bawa kamu ke Villa papi disana"

" tapi....."

" nggak nginep kok cuma mau coba suasana baru " ucap pria itu sambil mengedipkan mata genitnya. Vera yang sudah tau isi kepala pria itu hanya bisa menghela nafas panjang

" tapi jangan kasi tanda di leher ya El ini aja belum ilang "

" nggak janji " sahutnya enteng

******************

******************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ELVERA ( Ongoing ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang