PART 1

57 5 4
                                    

"KAVIEL!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KAVIEL!"

Sosok yang dipanggil pun menoleh, ia tersenyum ketika melihat gadisnya berlari kecil kearahnya.

Sial.

Pagi-pagi sudah membuat Kaviel gemas saja. Bagaimana tidak gemas? Bukannya terlihat seperti anak SMA, justru Lara seperti anak TK menurutnya. Dari atas sampai bawah memakai aksesoris berwarna pink.

"Pagi sayang," ucap Kaviel dengan menatap gemas Lara.

Lara mengangguk. "Kamu tahu gak? aku kemarin mau makan mochi dari kamu kan, aku masukin ke tas ya, lupa belum dimakan, di buka pas malam. Eh, malah gepeng, udah gitu banyak semutnya. Aku aja sampai ganti tas," ungkapnya dengan merenggut kesal.

Dengan gemas, Kaviel mengacak-acak rambut Lara.

Dengan gemas, Kaviel mengacak-acak rambut Lara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jangan sedih, aku beliin lagi."

"Serius?!"

"Iya,"

"Kok iya aja? Kenapa gak ada sayangnya? Gak sayang aku lagi ya?"

Nahkan, mulai...

"Sayang,"

"Ish,"

"Jangan bete gitu, masih pagi nanti makin cantik."

"Orang tuh kalau bete dibilang cantiknya ilang, ini malah dibilang makin cantik. Heran,"

"Pagi pagi udah pacaran." cibir Fika.

Lara menoleh lalu menyengir. "Ke kelas bareng yukk," ajaknya. Lalu ia menatap Kaviel. "Kamu duluan aja ya, kan kita beda arah. Oiya, nanti ke kantin bareng okeyy, jangan lupa janjinya,"

"Iya, bawel."

"Janji apaan?" tanya Fika penasaran.

"Ada dehh, cie kepoo,"

"Dih? By the way, lo udah ngerjain tugas Pak Baron belum? kok gue gak ngerti ya," kata Fika.

"Sama, tanya aja tar sama Mikayla."

***

Bel istirahat berbunyi, Lara dengan ketiga teman kelasnya sedang berada di kantin sekarang. Mereka bukannya makan, malah asik membicarakan orang lain.

LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang