PART 10

24 5 1
                                    









✧༺♥༻✧









"Dokter, aku boleh pulang?"

"Belum sayang, sabar dulu ya," jawab seorang dokter cantik dengan senyuman manisnya.

"Tapi aku pengen pulang.."

"Saya punya sesuatu loh buat kamu, mau?"

"Apa itu Dok?"

"Tadaa..." Dokter memberikan boneka rajut kecil kepada Lara.

"Wahh, cantiknyaa,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahh, cantiknyaa,"

"Suka ya? Boleh simpan dulu? Dokter mau cek keadaan kamu sekarang,"

"Oke, siappp!"

Resa menatap interaksi mereka. Setelah selesai, Dokter menatap Resa dengan tersenyum hangat.

"Semakin membaik, sebentar lagi juga boleh pulang loh ini," hiburnya.

"Yang bener Dok? Besok boleh?"

Sang Dokter pun tersenyum kikuk, "Bukan besok juga..."

"Dok, gimana dengan kaki Lara?" tanya Resa.

"Kaki aku kenapa? Aku lumpuh Ma?"

"Lara tidak lumpuh, ini hanya cedera kecil. Kaki kamu terkilir, mungkin enam sampai dua belas minggu akan sembuh."

"Cara sembuhnya?" tanya Lara.

Dokter tersebut terkekeh. "Fisioterapi Nak,"

"Terimakasih, Dokter cantik!"

"Iya, sama-sama. Saya permisi," ujarnya dengan melenggang pergi.

"Kamu udah makan? minum obat?" tanya Resa pada putrinya.

"Udah, disuapin Kaviel."

"Ada yang masih sakit?"

"Nggak kok, udah biasa aja. Aku mau jalan-jalan keluar,"

"Pakai kursi roda dulu ya?"

"Aku bisa jalan sendiri kok... "

"Jangan maksain."

"Kaviel kok lama ya, pulangnya," gumam Lara.

"Kamu mau nunggu dia?"

"Iya, Ma,"

"Yaudah, kamu tunggu disini. Mama mau berangkat kerja,"

"Oke, hati-hati Ma,"

"Kamu juga, jangan lupa obatnya."

"Siap!"

»»--⍟--««





Lara merasa bosan, ia sudah bermain ponsel hampir seharian. Lara menunjukkan Kaviel yang tak kunjung datang, saat Lara hampir memejamkan matanya, Kaviel memanggil namanya, yang membuat Lara membuka matanya.

LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang