PART 2

34 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***


Lara menatap lesu kearah rumahnya. Ia sudah pulang dari rumah Kaviel, Kaviel sendiri sudah berangkat pergi setelah mengantarkannya. Tapi ternyata, rumahnya masih sepi. Bahkan lampu-lampu pun belum di nyalakan.

Apa adiknya itu belum pulang? pikirnya.

Lara masuk kedalam rumahnya, ia menyalakan semua lampu rumahnya. Lara berjalan masuk ke kamar, lalu ia menjatuhkan tas sekolahnya ke meja belajarnya. Ia merebahkan tubuhnya pada ranjang.

Lara menatap langit-langit kamarnya.

Lara sudah terbiasa kesepian.

Ini yang ia tak sukai jika ia dirumah, selain bosan karena tak ada siapapun, ia juga merasa hampa. Berbeda dengan masa kecilnya. Masa kecilnya sangat indah, tak ada kata kesepian dalam hidupnya, setiap hari libur keluarganya selalu liburan bersama. Namun seiring berjalannya waktu, semuanya berubah.

Lara merasa pusing.

Lara menatap pada obat-obatan yang ia punya, obat itu terletak di atas meja.

Terlintas ide diotaknya. Lara mengambil obat tersebut. Lalu ia menelan banyak obatnya.

***



"Liat Lara hari ini?" tanya Kaviel kepada Aina.

Aina menggeleng. "Gak liat kak, gue juga udah ngechat dia dari semalam, tapi gak aktif anaknya. Biasanya kalau kayak gitu dia sakit."

"Oke, thanks." ucapnya dengan melenggang pergi.

"Lara kemana ya? Kalau dia sakit kok sampai gak ada info?" pikir Aina khawatir.

"AINA!"

"Ngagetin aja!" ucap Aina pada Mikayla.

"Capek banget habis beresin aula," keluhnya. "Tadi Lio kasih gue coklat tau!" pekiknya senang.

"Ih, serius??"

"Seriuss, sumpah gak nyangka. By the way, Lara mana ya?"

"Dia gak sekolah, gak tau kenapa. Gak aktif dari semalem gue chat juga."

"Yang bener?"

"Benerr,"

"Fika udah tau?"

"Dia tau kok,"

"Kalau sampai besok gak masuk gimana?"

"Gak boleh gitu ah, semoga dia masuk. Mungkin dia kecapean." ujar Aina berusaha berpikir positif.

"Iya kali ya, ke kelas yuk!"

***


Kaviel galau.

LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang