Shafira Shareen Haque.
Fira sapaannya.
Dia, gadis berperawakan mungil. Senyum manis wajah ke-timur-an. Berbeda dari kebanyakan gadis lainnya, dia tak terlalu tertarik dengan puisi dan perlakuan manis bak madu tualang berkedok rayuan.
Dia, putri tunggal keturunan Aceh-Minang. Ayahnya berdarah Aceh, sementara Ibunya berasal dari bumi Minangkabau. Dia tampak sederhana. Tak terlalu menor, dan apa adanya. Wajahnya cerah berseri. Dengan mengenakan hijab, dia tampak sempurna. Dia, baru saja selesai melaksanakan studi S2 atau master di negeri orang. Tepatnya di Swiss.
Negeri dengan segudang keindahan- nya itu, berhasil menghipnotis Shafira selama dua tahun terakhir. Selama melangsungkan studinya, Dia sangat jarang kembali ke tanah air. Terhi- tung hanya dua kali ia bersua dengan keluarganya sejak menginjak- kan kakinya di negeri itu.
Kini, ia telah selesai. Dia tengah mem- persiapkan kepulangannya ke tanah air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangkul
RomancePerjuangan tanpa henti dan kerja keras bagai simfoni kesetiaan menjadi penopang langkah dalam setiap badai penolakan. Tak ada kata menyerah, melainkan terus merajut ketulusan hati dan komitmen yang tak tergoyahkan. Dengan tekad sekuat baja, perlahan...