Perpustakaan
"ya! Aku menemukannya!" kata lelaki itu.
Bug!... Ia menutup benda berisi ratusan kertas yang dibacanya sejak tadi. Lalu, ia berbenah dan berdiri dari tempat duduknya.
"Loh bro, lu mau kemana??" tanya seorang teman.
Ia hanya mengangguk dan tersenyum.
"Good luck!" ucap temannya yang mengerti apa maksud dari lelaki itu.
"Nanti gue nyusull!" sambungnya dengan suara yang meninggi.
Jum'at, pukul 12:00.
Seorang paruh baya berjalan memasuki bangunan putih dengan menara, untuk melaksanakan kewajibannya sebagai lelaki muslim.
Langkahnya terhenti.
"Pak! Saya siap" ucap seseorang dibelakangnya.
Ia berputar arah. Dan, melayangkan senyuman, "mari nak" ajaknya.
•••
Hari ini, seminggu setelah kembalinya Shafira. Hari ini, ia memiliki janji dengan Rindang untuk menonton film di bioskop.
"Bye Umii, Assalamu'alaikum" Shafira melambaikan tangan kepada Emma dan bergegas menghampiri mobil Rindang di luar sana.
"Waalaikumussalam, hati-hati ya" sahut Emma.
Kendaraan roda empat itu melaju dengan kecepatan sedang. Sebab, siang ini jalanan tampak senggang. Tak banyak kendaraan roda empat berlalu-lalang. Alunan lagu dan samar suara dua wanita itu menemani perjalanan mereka.
"Astaghfirullah! Rindang!"
Teriakan Shafira membuat Rindang terkejut. Karena, sebelumnya mereka hanyut dalam nyanyiannya. "Apa Ra!" Kata rindang. Ia mengurangi laju kendaraannya.
"Kalo filmnya jam 2, selesainya jam 4 kan??"
"Iya Ra"
"Berarti kita harus sholat dulu dong, ini udah jam 1!"
"Ya ampun Shafiraaa.. aku kira kenapa!. Tuh di depan ada masjid gede, kita mampir dulu deh ya"
"Iya deh, maaf ya" Shafira tersenyum dan menunjukkan giginya.
∞∞∞
"Assalamu'alaikum warahmatullah."
"Assalamu'alaikum warahmatullahi" Shafira mengusap wajahnya dan lanjut berdoa."Ra, Ra" panggil rindang yang juga baru menyelesaikan sholatnya.
"Ra.. Ara" ulangnya.
"Heem!" sahut Fira.
"Itu ada bule mau log-in"
"Log-in apa sih Rin!"
"Masuk Islam Ra!"
"Oo baguslah, Alhamdulillah. Bertambah satu saudara muslim kita"
"Ganteng banget Ra, Masya Allah"
Di wilayah shaf laki-laki, terlihat banyak orang yang duduk seperti menunggu sesuatu. Ya, seperti apa kata Rindang, mereka menyaksikan seseorang yang akan menjadi saudara seiman mereka.
"Asyhadu an laa ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah."
"Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu utusan (Rasul) Allah."Dengan dibimbing seorang alim ulama, pria tersebut berhasil mengucap kalimat sakral tersebut dengan disaksikan orang ramai.
"Ra, gue terharu banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangkul
RomancePerjuangan tanpa henti dan kerja keras bagai simfoni kesetiaan menjadi penopang langkah dalam setiap badai penolakan. Tak ada kata menyerah, melainkan terus merajut ketulusan hati dan komitmen yang tak tergoyahkan. Dengan tekad sekuat baja, perlahan...