Setelah acara pernikahan selesai Jeno akan tinggal di mansion mewah milik Jaemin, ia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Jaemin akan menjadi suaminya
Ia ingin pisah kamar saja dengan Jaemin tapi jaemin memaksanya agar satu kamar saja beralasan jika nanti sewaktu waktu orang tua nya berkunjung dan melihat jeno dan Jaemin pisah kamar kan gak lucu
Suasana di mansion masih sangat canggung apalagi Jaemin yang sangat irit bicara dan jeno yang hiperaktif
Jaemin masih duduk di meja kerjanya yang tentu berbeda ruangan Jeno masih berada di kamar ia di sibuk kan dengan baju bajunya dan sesekali ia bergumam tak jelas karena susahnya koper yang ia bawa
Dan malah koper nya susah di buka ia berdiri dan berjalan turun mengambil pisau kecil kemudian naik lagi ia kembali duduk dan masih berusaha membuka kopernya
Dan ya, pisau yang ia pegang terpental kopernya pun terbuka untung pisau nya tak mengenai dirinya
"Hah...hampir aja, kalau gak buntung jari gue" gumamnya
Setelah nya ia mengembalikan pisau nya ke tempat semula. Sekarang netra nya tertuju kepada pintu halaman belakang yang terbuka ia berjalan mendekati pintu itu dan...
Menutupnya.
Cuacanya cukup dingin dan kaki jeno tak beralaskan apa apa
Waktu mendekati makan malam para maid di sibukkan dengan kegiatan memasak dan juga Jeno yang hanya melihat dari jauh saja
Ia berlari kecil keluar ke taman belakang dan dia melihat ada ayunan di sana jeno mendudukkan dirinya di sana sambil melihat sunset
Sambil menggenggam sebuah liontin kalung pemberian mendiang nenek nya liontin cantik yang berbentuk bunga sangat sederhana namun elegant itu selalu jeno pakai
Di tengah lamunan nya ia menitihkan air mata nya mengingat perjuangan sang nenek merawatnya setelah meninggal nya kedua orang tua Jeno
"Hhhh... nek, Jeno kangen" Lirih nya
"Nyonya, tuan memanggil anda" ucap maid
Jeno berjalan dan diikuti maid dari belakang ia mendudukkan dirinya di meja makan berhadapan dengan Jaemin
"Makan" titah Jaemin
"Hmm" Jeno mengangguk dan menyendok kan makanan nya Jaemin sangat damai ketika makan hanya ada dentingan sendok dan garpu saja yang memenuhi rumah
Selesai makan malam Jeno kembali ke taman belakang karena ia melihat para maid sedang berbincang bincang di sana menikmati waktu luang
"Hai" Ucap jeno
"Ah, nyonya"
"Udah kembali duduk saja, boleh aku bergabung?" Ucap Jeno
"Tentu"
Jeno duduk di antara para maid mereka semua bercerita tertawa ada kalanya ketika salah satu maid bercerita masa lalu nya sebelum bekerja di tempat Jaemin membuat Jeno menangis ia memang mudah tersentuh
"Haaa... kau hiks... aaah... kau membuat ku hiks... sedih" Ucap jeno di sela sela tangis nya
Jaemin yang dari tadi melihat dari atas balkon hanya tersenyum tipis
Maid memberikan tisu kepada Jeno dan sekarang saat nya jeno Bercerita.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate to Love arranged marriage {Jaemjen} (END)✔
FanfictionJeno yang seorang yang hidup sebatang kara di jodohkan oleh paman nya dengan ceo perusahaan yang paling berpengaruh di Korea. Jeno yang sangat hiperaktif dan Jaemin yang sangat irit bicara namun perhatian ada saja ulah yang membuat jaemin geleng gel...