HTLAM 2

2.6K 134 3
                                    

"Dulu waktu aku kecil, orang tua ku menitip kan ku kepada nenek ku, itupun aku masih umur 5 bulan, lalu terdengar kabar bahwa Ibu dan Ayah ku meninggal ibu meninggal kata nenek karena melahirkan ku Ayah depresi lalu bunuh diri"
Ucap Jeno suaranya mulai bergetar

"Aku tumbuh tanpa sosok orang tua, hanya nenek, saja aku bahkan tidak tau seperi apa suara mereka, wajah mereka pun aku juga tidak tau," Jeno menunduk menahan agar air matanya agar tidak jatuh

"Hidup nyonya sangat berat sekali" ucap maid

"Ah tidak karena aku masih memiliki nenek,, dulu aku pernah iri dengan sahabatku panggil saja Renjun, dan Haechan mereka sahabatku, terkadang ketika nenek tidak bisa hadir ibu Haechan yang mewakilkan nya terkadang juga orang tua Renjun, hingga kami duduk di bangku sekolah menengah pertama, Aku dan sahabatku berbeda sekolah"  Ucap Jeno

"Aku selalu di bully, tapi tak pa, aku memaafkan mereka, hingga parahnya aku pernah hampir bunuh diri, untung saja nenek menahanku kalau tidak, ya..." jeno menunduk ia tak kuasa menahan tangis nya dan para maid memeluknya

"Ada kami nyonya,"

"Nenek ku hiks... meninggal minggu lalu aku sangat terpukul hiks..." Jeno menangis dalam pelukan para maid

Mereka semua masih berpelukan jeno merasa hangat di dekat mereka

Hingga waktu sudah larut Jeno kembali masuk ke kamar ia melihat Jaemin yang belum kembali ia pun tidur saja.

Pagi pun tiba Jeno melihat ke samping ternyata Jaemin masih tidur ia bergegas mandi dan turun

"Morning" ucap jeno sambil tersenyum manis

"Pagi nyonya"

"Kalian masak apa?" Tanya Jeno

"Masak bulgogi nyonya"

"Boleh aku membantu?" Ucap Jeno

"Tidak nyonya nanti tuan akan membunuh kami"

"Baiklah aku akan duduk di meja pantry"

Jeno duduk dengan tenang sambil melihat maid memasak ia bosan dan mencari kesibukan ia berjalan mengintari mansion itu hingga ia lelah dan terbaring di sofa ruang tamu

Hingga atensi nya teralihkan kepada Jaemin yang baru saja turun dan sudah berpakaian rapi

Jeno segera bangkit mendekat ke arah jaemin

"Maaf" ucap nya ia sambil membenarkan dasi Jaemin setelah itu Jaemin duduk dan menikmati hidangan yang di sediakan oleh para maid. Jeno juga sama menikmatinya

Jaemin sesekali mencuri curi pandang kepada Jeno setelah tadi malam pria cantik itu menangis dengan para maid

Masih terlihat jelas matanya yang sembab.

Jeno pun tak menghiraukan nya ia masih menikmati sarapan nya Jaemin pun berangkat sekarang Jeno bosan ia sempat meminta izin tadi kepada Jaemin untuk ia berjalan jalan saja di sekitaran mansion

Jeno berjalan sendiri tadi para maid dan bodyguard sudah menawarkan diri menemani nya tapi ia sangat keras kepala

Jeno berhenti di sebuah pohon rindang yang sejuk ia duduk di situ sambil melihat ternyata itu pohon mangga ia pun memanjat nya setelah dapat ia pulang

"Aku puu...lang" ucap jeno menggantung pasalnya jaemin sudah di rumah ia melihat jam sudah lewat waktu makan siang

Jaemin memang pulang awal ia hanya memberikan semua tugasnya kepada asisten nya niat hati Jaemin ingin mendekatkan diri kapada Jeno

Melihat penampilan Jeno yang acak acak an dan lutut sedikit ada bekas luka dan juga siku, telapak tangan

Di tangan kanan jeno memegang mangga

Hate to Love arranged marriage {Jaemjen} (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang