HTLAM 5

1.6K 83 0
                                    

Sesampainya di Rumah Sakit Jaemin meletakkan Jeno di atas kursi roda

Kemudian oleh beberapa suster jeno di ambil alih dan di bawa ke dalam UGD untuk penanganan lebih lanjut

Jaemin berjalan mondar mandir di depan UGD ia takut jeno nya kenapa napa 1 jam lebih jeno di dalam sana akhirnya dokter pun keluar

"Keluarga pasien?" Ucap Dokter

"Saya suami nya dok" ucap Jaemin

"Mari ke ruangan saya"

"Bagaimana dok?" Ucap Jaemin

"Pasien baik baik saja, ini hanya efek dari Janin nya, Selamat Ya pak," ucap dokter

"Hamil dok?"

"Benar, dan karena saudara Jeno pingsan dia kelelahan dan juga terlalu banyak pikiran. Yang mengakibatkan perut nya kram, kalau saja tidak cepat di tangani mungkin sudah tidak bisa di selamatkan" Ucap Dokter

"Baik Terima kasih dok" Jaemin membungkuk dan pergi dari ruangan itu ke tempat Jeno, yang sudah di pindah kan ke kamar rawat inap

"Jeno," lirih nya Jaemin berjalan menuju kursi tunggal di samping ranjang Jeno ia menggenggam tangan jeno yang bebas dari infus

"Makasih udah hadir di perut mommy ya, daddy janji akan jaga kamu, dan bunuh orang yang udah menyebar berita palsu tentang daddy, "

Jeno mulai membuka matanya perlahan. Ia melihat Jaemin yang tertidur di samping nya sambil menggenggam tangan nya

"Sudah bangun sayang," Ucap Jaemin

"Pergi!"

"Jeno, maaf in aku, aku bisa jelas in semua,"

Jaemin menceritakan semua nya tentang ia dan wanita itu Jeno tak habis fikir dengan wanita itu

"Maaf" cicit nya hampir menangis

"Udah aku maaf in ko sayang, " Ucap Jaemin

Jeno segera memeluk erat Jaemin seakan akan akan kehilangannya

Jaemin sedikit merenggang kan pelukan sang istri ia takut baby nya tertekan di dalam

"Sayang jangan erat erat hm... nanti dedek nya sakit" tutur Jaemin

"Hah?, aku hamil?"

"Iya sayang," Ucap Jaemin sambil tersenyum lembut

Jeno tersenyum bahagia ia sangat bahagia mendengar kabar ia hamil

"Maaf kan mommy ya, sayang mommy ceroboh hampir bikin kamu pergi" jeno mengelus perut bagian bawahnya

"Kamu kenapa tadi pergi hm?" Ucap Jaemin sambil mengelus surai hitam rambut istrinya

"Aku dapat pesan dari wanita itu, lalu aku pergi ke rumah nenek, dan aku menemukan fakta tentang semua" ucap jeno

"Apa sayang?" Tanya Jaemin

"Ibu meninggal saat melahirkan ku, ayah meninggal saat aku umur 5 bulan karena ia depresi, aku merasa bersalah, seharusnya aku tidak lahir,... aku pembunuh" ucap nya lirih di akhir kalimat ia hampir menangis kembali

"Ssstt... kamu bukan pembunuh, memang sudah menjadi takdir mereka sayang," ucap Jaemin

"Aku... ingin memeluk ibu dan ayah, nenek,... huh... aku membenci diriku" ucap jeno menunduk

"Kamu banyak yang sayang, bunda, Ayah, sahabat kamu, maid, bodyguard, paman kamu, bibi kamu, banyak sayang" Jaemin mengangkat dagu jeno dan memberi nya ucapan penenang

"Termasuk aku" ucap Jaemin

"Ketika aku dapat telepon dari rumah kalau kamu pergi, aku bahkan pulang dan hampir membunuh para bodyguard, lalu aku mencari mu di Rumah nenek, kata tetangga kamu, kamu ada di Rumah abu jadi aku ke sana" Jelas Jaemin

"Jangan pernah pergi sayang, kamu itu sangat berharga bagi ku" Jaemin memeluk tubuh sang istri

"Anggap aku sebagai rumah mu sayang, kita sudah menjadi satu, luka mu luka ku, sedih mu sedihku, bahagia mu bahagia ku, juga sayang" tutur Jaemin

"Maaf, aku janji tidak berbuat begitu lagi," Ucap Jeno

"Makasih hyung kamu satu satu nya rumah ku sekarang" Ucap Jeno sambil tersenyum manis

"Hmm" Jaemin masih memeluk istrinya menyalurkan kehangatan.

"Aku lapar" ucap jeno

"Haha... baiklah mau makan apa sayang?" Ucap Jaemin

"Eum... apa aja deh, yang penting sama kamu makan nya"

"Ngidam ya?" Tanya Jaemin

"Heeumh... iya nih, pengen deket sama kamu terus" Ucap Jeno

"Yaudah aku pergi beli makan dulu ya"

"Eung..." Jeno mengangguk faham

BERSAMBUNG ...

Hate to Love arranged marriage {Jaemjen} (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang