"Ini tempatnya kan?" tanyanya pada diri sendiri melihat kembali alamat diponselnya karena tidak yakin
Mansion mewah dengan nuansa menyenangkan seperti inilah yang memanggilnya? Rasanya mustahil
Tanpa berlama-lama lagi, untuk memastikan nya langsung (Name) menekan bel dan menunggu untuk dibukakan nya pintu
Sang pemilik dan (Name) sama-sama terkejut saat melihat sosok satu sama lain
"Maaf, benar ya ini yang minta bantuan jasa pemburu hantu Dunia kita berbeda?" tanya (Name) sopan pada sosok pemuda beriris gold dihadapannya ini. Boboiboy Gempa.
"I-iya, silahkan masuk dulu" Gempa kemudian mempersilahkan (Name) memasuki rumahnya
(Name) sih disini biasa aja, ngak planga-plongo kayak orang bego sekalipun rumah para elemental kayak istana.
Tidak ada perbincangan selama Gempa membawa (Name) entah kemana, mungkin ke tempat saudara-saudaranya yang lain berada
Mereka tiba dilantai 3 mansion, sumpah kalo ngak ada lift (Name) bakalan capek banget naik tangganya, untung rumah para elemental mikirin kalo penghuni ato tamunya males naik tangga jadi disediain lift
(Name) dibawa ke ruang keluarga dilantai 3, disana elemental yang lain udah pada nunggu
"Loh (Name)? Kok lo bisa ada disini?" tanya sosok Taufan yang kebingungan
"Dia pemburu hantu yang kita panggil" Gempa lah yang menjawab
"Apa?! / Wow!" Sebagian dari mereka berteriak terkejut, sebagian lagi berteriak kagum
"Hehe, iya.."
"Woahh, jadi (Name) bisa liat hantu ya?" tanya Thorn yang kagum
"Iya"
"Bisa ceritain gimana kejadiannya?" kini (Name) memasuki mode serius nya dan memulai pekerjaannya
"Biar gue aja yang cerita!" ucap Solar meminta izin kepada saudaranya yang lain, tidak ada yang menolak maka Solar lanjut bercerita
"Kejadiannya di mulai dari seminggu yang lalu, di ruang game. Waktu itu setiap kali kami masuk selalu berasa ada yang liatin tapi kami bodoamat kirain cuman perasaan kami doang, terus mulai terjadi keanehan di hari ke 3 dan seterusnya kayak makanan yang disimpan disitu tiba-tiba ilang, kami udah tanya ke yang lain tapi ngak ada yang tahu, terus beberapa permainan malah pindah posisinya dari tempat semula. Kejadian itu makin parah, terus mulai dari kemarin setiap ada yang masuk ke ruang game bakalan dilemparin barang, apalagi kalo yang masuk bang Hali, barang-barangnya ampe terbang kayak dibawa angin topan. Mungkin efek dari mukanya bang Hali yang kayak malaikat pencabut nyawa kali."
Hali yang dikatain kayak gitu hanya memberinya tatapan sinis
"Oh, oke. Kalo gitu gue mau cek ke ruang game nya langsung" kini (Name) mengerti dengan situasi nya
"Ikut!" pinta Thorn
"Emang berani?" tanya (Name) menaikkan sebelah alisnya
" Kalo bareng-bareng berani kok! Kan ada yang lain, ada (Name) juga."
"Gue juga ikut! Kepo." kali ini Blaze yang bersuara
"Gue juga ikut. Gue yang bakalan lindungin lo kalo ada apa-apa" ucap Solar sok cool walaupun dia memang cool tapi malah jadi narsis kalo Solar yang kayak gitu
"Kalo gitu ayo" pada akhirnya mereka semua pergi bersama ke ruang game, (Name) masuk lebih dulu kemudian diikuti oleh elemental yang lain.
"Mau gimanapun cara gue nanganin nanti, kalian jangan anggap gue aneh ya?" pinta (Name) sebelum memasuki ruang game yang diangguki oleh para elemental
KAMU SEDANG MEMBACA
Boel x Readers
فكاهة"Deketin adeknya, dapetin kakaknya. Eh, malah dapat semua!" *Hiatus*