The Trees Around River 2

6 0 0
                                    

Oktober,2023

Mungkin bagi setiap orang rumah adalah tempat yang paling nyaman, begitu pula dengan Alea, ia senang di rumah, rumah yang tak terlalu besar dan tak terlalu kecil sangat nyaman. Dan disini lah ia berada sekarang, dirumah bernuansa coklat putih dan hitam yang terdapat banyak sekali hiasan yang berada di rumah nya itu yang berbahan kayu.

Terlihat seperti rumah biasa yang sangat sederhana, tapi itulah yang membuat alea nyaman.

Ia parkirkan mobilnya di garasi bersama 1 mobil dan 1 motor lainnya. Kemudian ia masuk dan melihat keadaan rumah yang  sepi. Ia mendudukkan dirinya di mini pantry sambil memakan salad buah yang baru ia ambil dari kulkas. Saladnya beku, alea suka salad yang beku walau tau giginya tak akan tahan dengan sesuatu yang sangat panas atau sangat dingin karena giginya sangat sensitif, memang dasar alea nya saja yang bebal.

Alea menoleh ke arah pintu kamar yang tadi terbuka sedikit, seorang lelaki keluar dari sana, dia Khaisar Fabian Adiwinata, dengan rambut yang berantakan dan wajah khas bangun bersama kacamata min hitam yang bertengger di hidung mancungnya.

Ia duduk di mini pantry menatap alea dengan menaruh tangan di meja bersama kepala nya yang di letakkan di atas lengannya. Alea menatap balik kakak laki-lakinya “katanya mau date sama mba Giana, ga jadi?” tanya alea yang masih fokus dengan apa yang ia makan.

“Udah, baru pulang, terus mas tidur”

“ibu mana? Keluar?”

“iya, sama Noi, katanya Noi ada tugas terus di suruh beli alat gambar”.

“Terus mas ga nganterin ibu?”.

“Ga, di suruh ibu jagain rumah, soalnya Elio bobok”.

“oh, gitu”Alea masih menikmati makan dengan masih di tatap Abi.

“kamu ga ada niatan buat cari cowok gitu dek?” tanya Abi tiba tiba-tiba, sangat tiba tiba bahkan sampai membuat alea tersedak.
Dengan santai, Abi menuangkan air dalam gelas kaca, dan menyodorkannya pada alea.

“Ga ada pertanyaan lain apa, selain itu!?” seru alea kesal.

“lagian kamu tuh cantik dek, pinter, ya walau tugas juga sering di tolak ahahah..”

“Gausah ngeledek!”

“Apa perlu mas kenalin sama temen temen mas?” tawar Abi yang pastinya akan ditolak alea.

“Ga gausah, gaperlu, asli”

“Temen tongkrongan mas kan banyak” ucap Abi mengangkat kedua alisnya.

“Udah deh ah..” terdengar suara pintu terbuka dari depan, terlihat sosok perempuan cantik yang sudah mulai terlihat tanda penuaannya berdiri membawa dua kantong plastik besar dari swalayan merek ternama.

Melihat itu alea menghampirinya untuk membantu membawa dua kantong plastik itu ke dalam rumah

“Loh kakak.. ibu kira kamu masih di toko” katanya sambil menyerahkan kedua kantong plastik itu pada Alea.

“Kakak sengaja pulang cepet bu, soalnya besok juga kakak berangkat pagi mau jemput Wanda juga, dia lagi di rumah. Rumah dia kan jauh”

“yaudah, kalau gitu mah mumpung kakak di rumah, bantuin ibu masak yuk”

“Boleh tuh, mau masak apa kita bu?”

“Fabian mau makan apa?”

“Eumm.... sup ayam aja bu, enak tuh dingin gini makan yang anget...”

“oke deh siap Raden mas Khaisar” canda Meura pada Abi.

“hahahah... ibu bisa aja” balas Abi sedikit salah tingkah.

INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang