Prolog

2 1 0
                                    

"Nera yang gendut itu?"

Nera menoleh dengan mata tajamnya. Memperhatikan kedua gadis yang terus bergosip ria didepan labkom.

Sayangnya,kelas Nera berada dihadapan lab itu dan sekarang mereka sedang mendapat free class.

"Gak usah didengerin."

Tiba-tiba cowok dengan wajah dinginnya datang dan berdiri di samping Nera yang sedang senderan di tembok.

"Lo ngapain keluar?"tanya Nera dengan wajah sebalnya.

Azka,lelaki yang mendapat gelar sebagai sahabat Nera pun hanya menghela napas.

"Lo juga ngapain di luar?ada guru mampus."

Nera mengulum bibirnya,lalu terduduk di lantai,Azka pun mau tak mau ikut terduduk.

"Telinga gue panas denger mereka bandingin gue sama Andira."

Nera tersenyum,lalu memandang Azka yang sekarang menatapnya serius.

"Gue sakit denger mereka yang selalu bully gue,sakit Az."

Azka terus memperhatikan Nera yang sekarang mencengkram lengannya,menahan tangis.

"Apalagi gue deket sama Lo,makin dihina aja gue." Tak bisa lagi,kali ini gadis dengan mata bulat itu mengeluarkan air matanya.

"Sedih gue,"lanjutnya menutup kedua matanya.

Azka menarik napasnya lalu mengeluarkannya lewat mulut.

"Mulai besok gue bakal diet!"ucap Nera mutlak.
Matanya berbinar lalu senyuman tercetak di wajahnya.

"Gue mau nampar mereka nanti kalo gue udah langsing!"katanya lalu merangkul Azka yang masih terdiam menatapnya.

"Lo bantuin gue ya!" Azka tersenyum simpul lalu menyentil dahi cewek itu.

"Iya."

"Dah yuk masuk kelas!"ajak Nera bangkit dari duduknya lalu matanya menatap kedua gadis yang berada di depan lab dengan senyuman miring.

"Mulai besok!gue harus diet!"

Katanya pingin kurus!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang