Nera menselonjorkan kakinya setelah lelah berlari. Hari minggu pagi yang biasanya ia gunakan untuk tertidur kini ia mencoba lebih produktif. Nera membawa air lemon dari rumah,ia juga memberitahu Azka untuk menjemputnya karena ia sudah begitu lelah.
Nera tiba-tiba saja merasa ada seseorang yang mendekat,kening Nera mengernyit begitu melihat... Andira?
Tumben sekali,bukan begitu maksud Nera memang ini tempat umum tapi setahu Nera rumah Andira cukup jauh dari sini.
"Hai Ner,kebetulan kita ketemu disini,"ucap Andira. Nera memperhatikan Andira yang berdiri tanpa keringat sama sekali.
"Hai juga Ra,aku baru tau kalo kamu suka lari disini?kenapa nggak bilang?" Nera tersenyum,dia mempersilakan Andira untuk duduk di sampingnya. Andira segera mendudukan tubuhnya.
"Sebenernya aku ada perlu sama kamu,"jawab Andira membuat Nera bertanya,"ada apa?"
"Apa kamu bisa deketin aku sama Azka?"pinta Andira sembari menatap gadis gembul itu. Nera tak langsung menjawab,ia tak tahu harus berbuat apa.
"Aku suka Azka,Ner." Nera masih mendengarkan.
Nera terkekeh,"tentu... aku bisa bantu sebisa aku."
Andira tersenyum lebih merekah,sungguh cantik sekali. Beberapa lelaki yang sedang berlari pun turut melirik beberapa kali pada Andira.
Nera semakin menciut,dia tak sebanding dengan Andira dari segi manapun. Ia menarik napas panjang karena sangat kelelahan.
Tak lama Azka datang dengan motornya,setelah memarkirkan motor,lelaki itu mendekat.
"Kenapa nggak bilang mau lari?"tanya Azka dengan wajah khawatir. Apalagi melihat wajah pucat pasi Nera yang kehabisan energinya.
"Hehehe maaf ya bang,"jawab Nera sembari menjewer telinganya sendiri. Andira yang berada di sana akhirnya ikut menimbrung.
"Tadi aku ajak Nera olahraga,maaf ya nggak izin kamu,Ka." Nera langsung terdiam,hal itu membuat Azka merubah raut wajahnya.
"Gapapa,gue khawatir sama si gemoy yang keluyuran di luar nggak ada gue,"jawab Azka sembari ikut terduduk disamping Nera. Lelaki itu menarik kaki Nera,"sini,mana yang pegelnya?"
Nera menunjuk bagian yang menurutnya nyut-nyutan.
"Az,"panggil Nera membuat Azka yang sedang fokus memijit akhirnya mendongak.
"Nanti anterin Andira ya,kasian rumah dia jauh."
Azka tak menjawab,ia memicing kearah Nera. Seperti gadis itu tak rela mengatakannya.
"Gue harus nganterin lo dulu,"jawab Azka membuat Andira segera berucap.
"Gapapa,aku pulang sendiri aja."
Azka menatapnya,"lo bukannya punya supir?kemana supir lo?"
Andira terdiam.
"Dia lagi sakit,"jawab Andira. Ia sangat ingin diantar oleh Azka. Nera segera mencubit lelaki itu.
"Anterin dia aja dulu,sekalian pdkt biar lo nggak jomblo mulu dan gangguin gue tiap hari,sanaaa." Azka mendengus.
"Gue gaada minat pacaran sekarang,gue mau fokus bimbing lo dulu biar kurus hahaha."
"ISH AZKA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Katanya pingin kurus!
JugendliteraturTentang Nera yang berjuang untuk menjadi kurus