celaka dikit gak ngaruh

96 15 0
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading








Pagi ini, (name) pergi sekolah seperti biasanya. Dia sendiri saja kali ini melewati pemukiman lama yang sepi.

Cing sudah berangkat sejak pagi tadi. Sekitar pukul 01:18.

Meski cing sudah berangkat, justru (name) diaini menjadi gelisah memikirkannya.

'cing udah makan belum ya?'

'udah sampai belum ya?'

'apa jangan-jangan.. Pesawat mereka jatuh?!"

'kok belum kasi kabar sih?'

'dia tidur gak?'

'nanti dia nginap dimana?'

Beribu pertanyaan berenang di kepalanya membuatnya tak fokus menyetir. Hingga hal yang tak terduga terjadi....

TIN TINN!!

"Hwaa!! Astaghfirullah!!"

Brak

CRACK!!

sebuah truk dengan muatan yang lumayan banyak tiba-tiba muncul di tikungan jalan yang sepi membuat (name) berjengit kaget. Ia segera membanting stir motornya hingga dia menabrak tiang lampu disamping trotoar.

Dan truk tersebut tak berhenti untuk membantunya.

"Astaga!! Untung gak mati aku!! Masa aku mati karena truk udah kayak di anime isekai!" pekik (name) sambil membenarkan motornya yang mesinnya udah mati.

"waduh! Gimana nih?"

Saat sedang merutuki motornya yang rusak, sebuat mobil hitam berhenti di samping jalan tepat di sebelahnya.

Lalu turun seseorang dari dalam sana dengan mengenakan pakaian stelan jas abu yang rapi dan topi fedora putih.

"daijobu desuka?" tanya orang itu menghampiri (name)

(name) menoleh ke arah orang itu

"hee... Muzan-sama!! Daijobu desu!"

"kok kamu bisa begini?" tanya muzan sambil membantu (name) merapihkan seragamnya.

"aku tadi hampir ketabarak" ucap (name) lesu.

"haduh! Makanya kalu naik motor itu jangan ngelamun!" ucap kesal Muzan sambil memapah (name) masuk ke mobilnya.

Setelahnya ia juga menduduki kursi pengemudi dan melajukan mobilnya.

"kita mau kemana?"

"ke butterfly mansion buat ngobatin kamu"

"aku gak mau!"

"kenapa?"

"aku gak mau kena omel master"

"terus kamu mau kemana?"

"langsung ke sekolah ku aja"

"Tapi-"

"gaada tapi-tapian."

"yaudah"

Perdebatan singkat itu dimenangkan oleh (name). Muzan lebih memilih mengalah pada yang lebih muda.



Sesampainya di sekolah, untung gerbang belum ditutup. (name) segera turun tak lupa mengucapkan terimakasih.

Beberapa luka kecil di tubuhnya sudah ia plesteri. Tadi singgah di IndoJuly.

Saat masuk ke dalam kelas sudah ada teman-temannya yang menunggunya.

"(name)!!" seru amu panik melihat penampilan (name) yang penuh dengan plester luka.

"kqmu kenapa?! Mana ayang cing?!" tanya upi ikut menghampirinya.

(name) yang tak peduli langsung berjalan ke tempat duduknya dan meletakkan tasnya dan juga mengistirahatkan pantatnya dikursinya.

"(name)!?"

"jawab dong!"

(name) yang udah capek tambah capek lagi.

'tau tadi mending ke butterfly mansion'

"udah udah kasian (name) nya kalian gituin." ucap toro datang melerai mereka.

'toro! Kau penyelamatku!' batinnya menatap toro dengan mata berbinar.

Sho yang melihatnya malah tersenyum kecil lalu mengelus rambutnya.

"kamu kok banyak luka sih? Hmm?" tanya sho

"tadi kecelakaan! Motorku penyok untung aku masih hidup" ucap (name) membuat mereka yang ada disana kaget.

"Kok bisa?" tanya kiki

"udah takdir" ucap (name) membuat amu memukul pelan kepalanya.

"lain kali hati-hati ya.. Kok kamu gak ke rumah sakit? Pasti sakit lohh.. Atau mau ke UKS aja?" ucap amu bertubi-tubi

"hehe gak makasih"

"yaudah kalau gitu.. Cing mana? Sakit ya?" tanya upi

"ummm bingung aku mau ngomongnya." ucap (name)

"ngomong aja susah amat!" seru upi membuat sho memukul belakang kepalanya membuatnya mengaduh kesakitan.

"ermm.. Cing.. Lagi... Ke Jepang" ucap (name)

"Lah ngapain?!" tanya amu, upi dan kiki.

"ada beberapa hal yang harus dia urus disana"

"kapan pulang?"

"gak tau"

"kok gitu sih?!! Hwaaa!! Ayang bebebkuuu!" histeris upi sambil mojok.

"udah udah mending pulang sekolah kita ngebakso aku yang bayar" ucap toro mencoba mengalihakan suasana.

"yey!" pekik senang amu dan upi.















Omake:

Cing yang udah nyampe di Jepang, sedang berbaring di futon. Dia nginap di rumahnya Urokodaki.

Ujian seleksi akan dilaksanakan lusa. Namun dia sepertinya tak ingin latihan dulu.

Dia hanya rebahan sambil menatap langit-langit kamar dan merenung.

"(name) udah makan belum ya?"

"dia Kesepian gak sih?"

"lagi ngapain ya dia?"

"rindu dia bjir"

"kesehatannya dijaga gak ya?"

"dia nanti makan malam sama siapa ya?"

Gumamnya pelan namun masih bisa didengar oleh Urokodaki dan Sabito yang ada di luar.

"Anak itu, benar-benar mcintai saudarinya ya" ucap Urokodaki dan dibalas anggukan oleh sabito





To Be continued

To Be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sun And Moon ||WEE! X OC X READER-CHAN||[slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang