Hadapi

17 2 0
                                    

Happy reading
*

jantung gue agak dug dugun saat gue dan tiga bestie udah ada didepan lorong yang menghubungkan ruangan rapat para petinggi Decelis ini.

Jay sekilas meremat bahu gue buat transfer energinya. "gapapa, Seo. lo gak akan pernah sendirian"

ada bener nya gue gak akan pernah sendirian kayak kata Jay barusan.

akhirnya gue ngumpulin tekad sebelum beraniin diri buat berhadapan dengan helmeoni.
apapun hukuman nya nanti, gue siap jalanin.

Kami ber-empat jalan menuju kantor tapi sekarang terhenti karena ada suara riuh dari ruangan diujung lorong yang gak lain dan gak bukan adalah ruang rapat para petinggi sekolah.

kayak yang gue bilang sebelumnya, kantor letaknya jauh diseberang sana. sebelum sampai ke sana, kami melewati lorong ruangan yang sempat gue masukki itu.

hahh...
itu juga alasan gue mau dihukum. gara gara nyelinap masuk ke ruangan itu, mana ketahuan sama cctv pulak. hari sial gak ada yang tau.

Gubrakk!!

kali ini suara dari ruangan itu bisa dibilang lumayan kencang.
kayak sesuatu yang berat jatuh didalam sana.

"udah udah, ayo lanjut jalan"
Jay menyadarkan lamunan gue, Jake, juga Sunghoon yang malah diem ditempat sambil melihat ruangan diseberang tempat kita berdiri ini.

akhirnya langkah kami kembali berlanjut menuju ruang kantor.

Tukk Tukk!!

pintu dari ruangan itu digebrak seakan seseorang dari dalam ingin keluar.

"ayo buruan lanjut jalan" titah Jay yang mendorong-dorong kami buat terus jalan.

gue bisa liat muka seorang Jay Park yang sedikit kaget plus pucat, persis kayak kami bertiga yang sama kagetnya.

"gue kayanya mau cek ke sana deh"

Jay, Jake, Sunghoon melotot kaget ke arah gue.

"kali ini gak ada toleransi, Yeonseo."
Jay nahan tangan gue kenceng banget sambil gelengin kepalanya.

kami berempat melanjutkan langkah menuju kantor.

"darah.."

di dinding sebelah pintu ruang Kantor ada bercak darah yang buat kami ber-empat diam ditempat.

Jake yang mau nyentuh bercak merah di dinding itu segera ditahan Sunghoon disebelahnya.

"jangan sembarangan, Jake!"

"buat memastikan aja, Hoon" Jake mencoba ngeyakinin Sunghoon biar dia bisa pegang sesuatu yang merah didinding ini.

"hyelk"  Jake mengkibas-kibaskan telapak tangannya yang masih terdapat benda itu.

"ini amis banget" ungkap Jake yang bikin kita semua saling tatap sambil keringet dingin.

Cklek!!

pintu dibuka dan seseorang keluar dari dalam.

"helmeoni?"
gue nangkep gerak gerik yang mencurigakan yang ditunjukkan beliau.

begitu gue panggil, helmeoni keliatan agak kaget liat eksistensi kami ber-empat.

agak aneh kalo beliau berkeringat sebanyak itu sementara pendingin ruangan didalam sangat dingin bahkan terasa sampe ke tempat gue dan lainnya berpijak.

"ada apa kemari, anakku.."

"sekarang bukan waktu yang tepat untuk bermain. pergilah"

helmeoni berlalu begitu aja.

gue natap punggung nya yang terlihat sedikit renta berjalan menjauhi kami.

"bukannya sajang-nim yang manggil lo?"
Sunghoon natap gue sambil garuk garuk bingung.

"ah itu ga penting, ayo pulang. mau sampe kapan kita lama-lama disekolah"
ajak Jay sambil mendorong kami dari belakang.

Tbc

ALIVE (with 02z enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang